Tanpa Anda sadari, pencemaran suara sudah menjadi bagian dari kehidupan yang dapat datang dari mana saja. Jika tidak ada yang mengambil sikap, fenomena ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Apa itu pencemaran suara?
Pencemaran suara atau juga dikenal sebagai polusi suara adalah gangguan suara yang terjadi akibat suara bervolume tinggi dan bahkan bisa merusak indra pendengaran.
Suara diukur dengan satuan desibel (dB). Umumnya, telinga manusia normal dapat mendeteksi suara yang berkisar antara 0 dB hingga sekitar 140 dB.
Namun, gangguan yang dikenal dengan noise-induced hearing loss (NIHL) mungkin timbul bila Anda terpapar suara di atas 85 dB dalam waktu lama atau secara berulang.
Makin keras suaranya, waktu yang dibutuhkan untuk menyebabkan ketulian bahkan bisa semakin pendek.
Sumber pencemaran suara
Di samping paparan suara keras secara langsung, berikut ini beberapa contoh umum penyebab polusi suara di sekitar Anda.
Transportasi. Pesawat terbang yang akan lepas landas atau mendarat menghasilkan suara bising yang dapat mengganggu orang-orang di sekitar bandara. Lalu lintas dari kendaraan bermotor juga bisa menciptakan kebisingan.
Alat rumah tangga. Tak melulu dari industri atau padatnya jalan raya, polusi suara juga bisa berasal dari rumah Anda sendiri. Beberapa alat rumah tangga, seperti mesin cuci, vacuum cleaner, hair dryer, AC, hingga kipas angin dapat menjadi sumbernya.
Aktivitas sosial. Acara-acara yang melibatkan kembang api, petasan, atau penggunaan pengeras suara bisa memicu kebisingan bagi orang-orang yang tinggal di daerah tersebut.
Industri. Area konstruksi, industri manufaktur, mesin cetak, generator, dan kompresor pabrik berkontribusi terhadap polusi suara di kota-kota besar.
Tempat kerja. Rekan kerja yang berbicara, menggerakkan jari-jari di atas meja, atau mendengarkan volume musik dengan keras.
Perang. Kondisi peperangan juga bisa menyebabkan pencemaran suara melalui ledakan atau tembakan senjata.
Dampak pencemaran suara terhadap kesehatan
Ketika mendengar suara keras, terjadi serangkaian reaksi di dalam tubuh Anda. Berikut ini merupakan beberapa dampak polusi suara terhadap kesehatan manusia.
1. Gangguan pendengaran
Efek langsung yang bisa Anda rasakan akibat pencemaran suara ialah gangguan pendengaran.
Mendengar suara bising dalam waktu lama akan merusak atau menghancurkan rambut-rambut kecil pada rumah siput (koklea) di dalam organ pendengaran Anda.
Rusaknya bagian ini membuat sinyal suara yang dikirimkan ke otak makin sedikit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu gangguan pendengaran permanen.
2. Gangguan tidur
Polusi suara juga dapat berdampak pada kualitas tidur Anda. Suara yang bising membuat Anda sulit tidur nyenyak dan bahkan bisa menganggu siklus tidur normal.
Apabila gangguan tidur yang Anda alami sudah dalam tahap kronis, ini bisa merusak suasana hati (mood) dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Penyakit jantung
Sebuah penelitian dalamInternational Journal Of Cardiology (2018) menemukan bahwa terlalu sering mendengar suara bising berkaitan dengan meningkatnya risiko fibrilasi atrium.
Fibrilasi atrium (atrial fibrillation/AF) merupakan suatu kondisi saat denyut jantung tidak beraturan dan sering kali menjadi cepat.
Jika tidak segera ditangani, lama-kelamaan kondisi ini bisa meningkatkan risiko gangguan pembekuan darah, stroke, dan bahkan gagal jantung.
4. Daya tahan tubuh melemah
Kebisingan dapat memengaruhi kualitas kesehatan Anda secara menyeluruh. Pasalnya, suara bising dapat memicu tubuh untuk menghasilkan lebih banyak hormon stres.
Hormon stres tak hanya meningkatkan tekanan darah dan gula darah, tetapi juga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Akibatnya, tubuh Anda jadi lebih rentan terkena berbagai infeksi.
Cara mengatasi dampak pencemaran suara
Kebanyakan orang mungkin mengira kalau penyebab pencemaran suara hanya bisa ditemukan di kota-kota besar. Padahal, kondisi ini juga bisa terjadi di pinggiran kota dan bahkan daerah terpencil sekalipun.
Untuk mencegah dampak negatif dari pencemaran suara, berikut ini beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan.
1. Pakai peredam suara
Jika Anda tinggal di kota yang bising atau dekat bandara, Anda bisa mengurangi kebisingan di rumah dengan memasang alat peredam suara dan getaran (noise barrier) .
Penggunaan alat ini bisa membantu Anda mengurangi kebisingan di rumah tinggal maupun di bangunan komersil, seperti kantor.
Pakai selalu pelindung telinga, seperti ear plug atau ear muff sebagai peralatan keamanan wajib saat bekerja di lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi.
2. Pakai barang elektronik secara bijak
Mulai sekarang, Anda harus bijak ketika menggunakan barang-barang elektronik, termasuk gadget yang menghasilkan suara bising.
Matikan TV bila tidak digunakan. Selain itu, usahakan untuk tidak mendengarkan lagu dengan volume yang keras. Anda juga bisa menikmati musik dari headset.
Selain lebih syahdu, mendengarkan lagu pakai headsetmembantu mengurangi dampak kebisingan di lingkungan Anda. Namun, pastikan volumenya tidak terlalu keras.
3. Pilih suara-suara yang menenangkan
Ketimbang memutar musik yang menggebu-gebu dengan tempo yang cepat, lebih baik Anda mendengarkan lantunan musik yang lebih lembut.
Memang, musik bertempo cepat bisa membangkitkan semangat Anda. Namun, pada saat-saat tertentu, jenis musik ini justru bisa membuat Anda semakin stres.
Sebagai gantinya, Anda bisa mendengarkan musik-musik instrumental atau suara alam. Jenis suara tersebut lebih menenangkan dan baik untuk kesehatan Anda.
4. Lakukan relaksasi
Salah satu dampak dari suara keras ialah stres. Nah, untuk mengatasi stres akibat pencemaran suara, Anda bisa melakukan teknik relaksasi sederhana, seperti meditasi, latihan pernapasan, atau yoga.
Apabila aktivitas tersebut dilakukan dengan cara yang benar, teknik relaksasi bisa membantu mengurangi stres dengan efektif.
5. Lakukan perubahan yang lebih besar
Seperti yang sudah disebutkan di atas, polusi udara bisa bersumber dari mana saja. Bahkan, kantor tempat Anda bekerja dan mencari nafkah sehari-hari juga bisa menjadi pemicunya.
Sebagian orang terpaksa menerima paparan pencemaran suara karena sudah jadi bagian dari pekerjaannya. Hal ini tentu berisiko terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental.
Bagi Anda yang sudah mencoba beragam cara tetapi kebisingan kantor tidak kunjung hilang, mungkin Anda perlu melakukan perubahan lebih besar, seperti pindah atau ganti pekerjaan.
Ini memang terdengar seperti langkah yang nekat. Namun, hal ini tetap bisa menjadi pertimbangan, terlebih bila terkait dengan masalah kesehatan.
Kesimpulan
Pencemaran suara adalah gangguan akibat suara bervolume tinggi yang bisa merusak indra pendengaran.
Dampak polusi suara bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental, seperti gangguan pendengaran, penyakit jantung, sulit tidur, hingga stres.
Menurunkan volume musik, memakai ear plug saat bekerja, atau menjauhi kebisingan sama sekali bisa mengurangi dampak buruk pencemaran suara.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Noise Pollution. Environmental Pollution Centers. (2022). Retrieved 4 July 2022, from https://www.environmentalpollutioncenters.org/noise-pollution/
Noise Pollution. Harvard T.H. Chan School of Public Health. (2022). Retrieved 4 July 2022, from https://www.hsph.harvard.edu/ehep/noise-pollution/
Noise-Induced Hearing Loss. National Institute on Deafness and Other Communication Disorder. (2014). Retrieved 4 July 2022, from https://www.nidcd.nih.gov/health/noise-induced-hearing-loss
Noise-Induced Hearing Loss. Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Retrieved 4 July 2022, from https://www.cdc.gov/ncbddd/hearingloss/noise.html
Hearing Loss: Determining Eligibility for Social Security Benefits. National Research Council (US) Committee on Disability Determination for Individuals with Hearing Impairments. (2004). Retrieved 4 July 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK207834/
Hahad, O., Beutel, M., Gori, T., Schulz, A., Blettner, M., & Pfeiffer, N. et al. (2018). Annoyance to different noise sources is associated with atrial fibrillation in the Gutenberg Health Study. International Journal Of Cardiology, 264, 79-84. https://doi.org/10.1016/j.ijcard.2018.03.126
Halperin, D. (2014). Environmental noise and sleep disturbances: A threat to health?. Sleep Science, 7(4), 209-212. https://doi.org/10.1016/j.slsci.2014.11.003
Versi Terbaru
07/09/2023
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa