Anda mungkin sudah sering mendengar istilah chlamydia atau klamidia sebagai salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) pada manusia. Namun, tahukah Anda jika kucing peliharaan Anda juga bisa terkena klamidia? Meski demikian, chlamydia pada kucing berbeda dengan yang terjadi pada manusia. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.
Apa itu chlamydia pada kucing?
Chlamydia atau chlamydiosis pada kucing adalah penyakit kucing yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia felis.
Ini adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada mata kucing dan umumnya ditemukan pada kucing domestik.
Meskipun disebut “chlamydia” atau klamidia, kondisi ini berbeda dengan infeksi klamidia pada manusia.
Perlu diketahui bahwa infeksi Chlamydia felis pada kucing tidak menular ke manusia. Sebaliknya, klamidia pada manusia juga tidak menular ke kucing.
Gejala chlamydia pada kucing bisa meliputi infeksi saluran pernapasan atas dan dapat menyebabkan konjungtivitis atau peradangan pada mata.
Gejala chlamydia pada kucing
Chlamydia pada kucing dapat menunjukkan berbagai gejala, terutama terkait dengan infeksi saluran pernapasan dan mata.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin muncul.
- Konjungtivitis. Peradangan pada selaput lendir mata (konjungtiva) adalah gejala sakit mata kucing yang umum akibat penyakit ini. Mata kucing mungkin tampak merah, bengkak, dan mengeluarkan cairan.
- Sekresi mata. Kucing yang terinfeksi klamidia sering mengalami sekresi (keluarnya cairan) mata yang berlebihan. Cairan ini dapat berupa lendir atau nanah.
- Batuk dan bersin. Infeksi saluran pernapasan atas dapat menyebabkan kucing bersin atau batuk. Ini dapat menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar ke saluran pernapasan.
- Nafsu makan menurun. Kucing mungkin kehilangan nafsu makan karena ketidaknyamanan yang disebabkan oleh gejala klamidia.
- Sekresi hidung. Kucing dapat mengalami hidung berair atau keluarnya lendir dari hidung.
- Suhu tubuh meningkat. Dalam beberapa kasus, kucing yang terinfeksi klamidia dapat mengalami peningkatan suhu tubuh.
Jika Anda melihat tanda-tanda kucing sakit atau mencurigai ia terkena klamidia, sangat penting untuk membawa kucing ke dokter hewan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Penanganan dini dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan mencegah penyebaran infeksi ke kucing lain dalam lingkungan tersebut.
Penyebab chlamydia pada kucing
Dilansir dari I Cat Care, chlamydia atau klamidia pada kucing bukan disebabkan oleh virus, melainkan bakteri bernama Chlamydia felis atau feline chlamydiosis.
Bakteri ini adalah penyebab utama dari infeksi pada saluran pernapasan dan mata pada kucing.
Chlamydia felis merupakan jenis bakteri yang spesifik untuk kucing dan tidak sama dengan bakteri chlamydia yang dapat menginfeksi manusia.
Penularan Chlamydia felis dapat terjadi melalui beberapa cara. Berikut adalah beberapa cara penularan yang umum.
- Kontak langsung. Infeksi dapat terjadi melalui kontak langsung antara kucing yang terinfeksi dan kucing yang sehat, terutama melalui air mata atau lendir dari mata kucing yang terinfeksi.
- Sentuhan dengan sekresi. Kucing dapat terinfeksi melalui sentuhan dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh sekresi dari kucing yang terinfeksi, seperti mainan, mangkuk makan, atau lingkungan tempat kucing tersebut tinggal.
- Kehidupan bersama. Kucing yang hidup dalam kelompok atau berbagi lingkungan dengan kucing lain memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi, terutama jika satu atau lebih kucing dalam kelompok tersebut telah terinfeksi.
Diagnosis chlamydia pada kucing
Diagnosis klamidia pada kucing biasanya perlu dilakukan oleh seorang dokter hewan.
Dokter hewan akan mempertimbangkan gejala klinis, hasil tes diagnostik, dan riwayat kesehatan kucing untuk membuat diagnosis yang tepat.
Berikut adalah beberapa metode yang mungkin digunakan untuk mendiagnosis infeksi klamidia pada kucing.
1. Pemeriksaan klinis
Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik dan menilai gejala yang mungkin terkait dengan infeksi chlamydia, seperti konjungtivitis, sekresi mata, batuk, atau bersin.
2. Tes PCR (polymerase chain reaction)
PCR adalah salah satu metode diagnostik yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi bakteri Chlamydia felis dalam sampel mata atau hidung kucing.
Tes PCR dapat mendeteksi materi genetik dari bakteri dan membantu memastikan diagnosis.
3. Tes kultur
Dokter hewan mungkin mengambil sampel dari mata atau hidung kucing dan melakukan kultur bakteri untuk menumbuhkan dan mengidentifikasi bakteri klamidia secara langsung.
4. Tes imunofluoresensi
Metode ini melibatkan pewarnaan sampel dengan zat pewarna yang bersifat fluorescent dan memungkinkan deteksi langsung bakteri chlamydia di bawah mikroskop.
5. Tes serologis
Tes darah juga dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh kucing sebagai respons terhadap infeksi klamidia.
Namun, metode ini mungkin tidak selalu akurat untuk mendiagnosis infeksi akut.
Setelah diagnosis ditegakkan, perawatan dapat mencakup pemberian antibiotik dan pengelolaan gejala lainnya.
Pengobatan chlamydia pada kucing
Pengobatan klamidia pada kucing biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri Chlamydia felis.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui terkait pengobatan klamidia pada kucing.
1. Antibiotik
Dokter hewan biasanya meresepkan antibiotik, seperti doxycycline atau azithromycin, untuk mengobati infeksi chlamydia pada kucing.
Antibiotik ini membantu membunuh bakteri Chlamydia felis. Pengobatan antibiotik biasanya diberikan selama beberapa minggu.
Penting untuk menyelesaikan seluruh terapi antibiotik meskipun gejalanya mulai membaik.
2. Obat lainnya
Selain antibiotik, dokter hewan mungkin meresepkan obat tetes mata atau salep mata untuk membantu meredakan konjungtivitis dan sekresi mata.
Jika kucing mengalami gejala pernapasan seperti batuk atau bersin, dokter hewan juga dapat memberikan perawatan pendukung.
Kucing yang sudah mendapat pengobatan umumnya bisa sembuh total dari chlamydia. Namun, pada beberapa kucing, chlamydia juga bisa menimbulkan konjungtivitis kronis.
Berapa lama pengobatan chlamydia pada kucing perlu dilakukan?
Jika infeksi yang terjadi ringan, pengobatan biasanya perlu dilakukan selama 4 minggu. Namun, jika infeksi cukup parah, pengobatan mungkin perlu dilakukan lebih lama. Ingat untuk selalu mengikuti anjuran pemberian obat dari dokter hewan. Pastikan obat tetap diberikan sesuai dosis meskipun kondisi kucing sudah terlihat membaik.
Pencegahan chlamydia pada kucing
Pencegahan chlamydia pada kucing melibatkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi dan melindungi kesehatan kucing Anda.
Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat diambil.
1. Isolasi kucing
Kucing yang terinfeksi chlamydia sebaiknya diisolasi dari kucing lain untuk mencegah penyebaran infeksi.
Pastikan untuk mencuci tangan dengan baik setelah menangani kucing yang terinfeksi.
2. Vaksinasi
Dokter hewan mungkin merekomendasikan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan untuk kucing yang rentan terhadap infeksi chlamydia.
Vaksinasi ini dapat membantu melindungi kucing dari infeksi atau mengurangi keparahan gejalanya.
Diskusikan dengan dokter hewan mengenai jadwal vaksinasi yang sesuai untuk kucing Anda.
3. Kebersihan lingkungan
Pastikan lingkungan tempat kucing tinggal bersih dan terawat. Bersihkan secara rutin tempat makan, tempat minum, dan kotak pasir kucing.
Hindari kerumunan yang berlebihan, terutama jika ada kucing yang terinfeksi dalam kelompok tersebut.
4. Pemantauan kesehatan
Perhatikan tanda-tanda infeksi pada kucing, termasuk konjungtivitis, sekresi mata, batuk, atau bersin.
Jika Anda mencurigai adanya infeksi, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan.
5. Kebersihan mata kucing
Jika kucing Anda cenderung mengalami konjungtivitis atau sekresi mata, membersihkan mata secara teratur dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan memberikan kenyamanan pada kucing.
Untuk membersihkan mata kucing, cukup gunakan kapas yang dibasahi air hangat, kemudian usap langsung ke area sekitar mata kucing Anda.
6. Pemberian makanan bergizi
Kucing yang mendapatkan makanan bergizi dan memiliki sistem kekebalan yang baik cenderung lebih tahan terhadap infeksi.
Pastikan memberikan makanan kucing kaya nutrisi dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan kucing.
Itu adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah chlamydia pada kucing.
Meski umumnya bukan kondisi yang berbahaya bagi kucing, cara merawat kucing di atas bisa membantu kucing Anda terhindar dari kondisi lain yang mungkin disebabkan oleh klamidia.
[embed-health-tool-bmi]