Bulu kucing yang botak tentu menjadi mimpi buruk bagi kebanyakan pemilik anabul. Belum lagi, beberapa anabul membutuhkan perawatan khusus untuk memiliki bulu lebat dan panjang.
Meski cemas, jangan melakukan perawatan kebotakan pada kucing dengan terburu-buru. Pasalnya, kebotakan atau alopecia pada kucing bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Beberapa di antaranya memang membutuhkan perawatan medis. Namun, ada juga yang hanya membutuhkan “sentuhan” pemiliknya.
Apa penyebab bulu kucing tiba-tiba botak?
Sebutan anabul pada kucing tentu bukan tanpa alasan, sebab salah satu daya tarik dari hewan ini adalah bulunya. Namun, tentu saja hal ini tidak berlaku untuk kucing sphynx, ya.
Oleh karena itu, wajar jika Anda sebagai pemilik anabul panik saat melihat bulu kucing rontok cukup banyak hingga menyebabkan pitak atau kebotakan.
Meski begitu, sebelum menentukan pengobatan, pastikan Anda sudah tahu kondisi seperti apa yang menjadi alasan kenapa bulu kucing Anda botak. Berikut adalah beberapa contohnya.
1. Stres
Grooming merupakan salah satu cara kucing melampiaskan stres. Mulanya, Anda mungkin melihat mereka menjilati badan secara perlahan. Jika masih begitu, biarkan saja.
Namun, jika grooming sampai membuat bulu kucing rontok cukup banyak, cobalah menghentikannya.
Overgrooming karena stres merupakan salah satu penyebab kenapa kucing botak. Kondisi ini dikenal sebagai alopecia psikogenik.
Melansir dari laman Best Friends Animal Society, kebotakan karena alopecia psikogenik paling sering ditemukan pad tungkai bagian dalam, belakang perut, selangkangan, ekor, dan punggung bawah.
2. Alergi
Ketika terpapar alergen, sistem kekebalan tubuh kucing akan meresponsnya dengan melepaskan histamin. Ini adalah zat yang menyebabkan peradangan pada kulit.
Akibatnya, kucing akan merasa gatal dan menggaruk badan secara berlebihan. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan kebotakan pada area tubuh yang gatal.
Tak hanya makanan, udara kotor, parasit, paparan zat kimia, hingga obat-obatan juga bisa menyebabkan alergi pada kucing.
Sebelum menentukan pengobatan, dokter akan membantu Anda memastikan penyebab alergi pada kucing terlebih dahulu.
3. Infeksi kulit
Ringworm merupakan infeksi kulit pada kucing yang salah satu tandanya adalah bulu botak pada beberapa bagian tubuh.
Kebotakan ini paling sering ditemukan pada kepala, telinga, dan kaki. Alopecia karena infeksi biasanya disertai dengan kulit kemerahan dan bercak luka.
Jika Anda melihat bulu kucing pitak yang mengarah pada ringworm, segera bawa anabul ke dokter hewan.
Pasalnya, ini merupakan jenis penyakit zoonosis yang artinya bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya.
4. Hipertiroidisme
Penyebab bulu kucing botak yang berikutnya adalah hipertiroidisme. Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif, keseimbangan hormon di dalam tubuh kucing bisa terganggu.
Salah satu akibat dari ketidakseimbangan hormon adalah pertumbuhan bulu kucing yang tidak optimal.
Tak hanya itu, kualitas bulu kucing yang tumbuh juga bisa menurun. Akibatnya, bulu kucing lebih mudah rontok saat proses grooming.
Selain kebotakan pada beberapa bagian tubuh, hipertiroidisme pada kucing juga ditandai dengan peningkatan nafsu makan, tetapi berat badan terus menurun.
5. Kekurangan nutrisi
Sudahkah Anda memenuhi kebutuhan gizi harian anabul? Tak hanya membuatnya tampak lebih kurus dan mudah terkena penyakit, gizi buruk juga bisa menjadi salah satu penyebab kucing botak.
Selain memilih makanan yang bergizi, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk memberinya suplemen nutrisi. Zinc merupakan salah satu nutrisi yang bagus untuk pertumbuhan bulu kucing.
Anda bisa minta rekomendasi suplemen pada dokter hewan saat membawanya grooming rutin. Dengan begitu, dokter bisa memberikan suplemen sesuai kebutuhan anabul Anda.
6. Kutu dan tungau
Dengan ukurannya yang kecil, keberadaan tungau dan kutu di badan kucing sering kali baru disadari ketika bulunya mulai rontok atau bahkan botak.
Kebotakan bisa terjadi ketika kucing menggaruk badannya terlalu keras saat merasa gatal akibat gigitan kutu.
Beberapa jenis kutu dan tungau memang hanya menimbulkan rasa gatal dan bisa dihilangkan dengan sisir serit.
Namun, Anda harus lebih berhati-hati jika tungau yang ditemukan adalah jenis Demodex cati atau Demodex gatoi.
Pasalnya, jenis tungau ini bisa mengganggu kekebalan tubuh kucing sehingga mereka membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
Bisakah kutu kucing menular ke manusia?
Kutu kucing bisa berpindah ke tubuh manusia, tetapi biasanya tidak bertahan lama. Salah satu alasannya adalah karena mereka tidak menemukan kehangatan pada kulit manusia sebagaimana ketika berada di bawah bulu kucing.
Cara mengatasi bulu kucing yang botak
Pengobatan alopecia tentu perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, dokter bisa memberikan terapi yodium radioaktif pada kucing yang mengalami kebotakan karena hipertiroidisme.
Sementara itu, untuk kebotakan yang disebabkan oleh ringworm, dokter bisa memberikan obat antijamur.
Selain memberikan pengobatan medis sesuai hasil diagnosis, berikut adalah perawatan secara umum yang bisa diberikan untuk mengatasi kebotakan pada kucing.
- Grooming secara teratur untuk menghindari pertumbuhan parasit pada kulit.
- Sisir bulu kucing secara berkala.
- Beri kucing kasih sayang yang cukup dan ciptakan lingkungan yang membuatnya nyaman sehingga tidak mudah stres.
- Pastikan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya.
- Awasi perilaku kucing Anda ketika berada di luar ruangan. Beberapa penyakit kulit penyebab kebotakan dapat dengan mudah menular dari satu kucing ke kucing lainnya.
- Bawa anabul ke dokter hewan secara berkala.
Rambut rontok dan kebotakan merupakan dua hal yang berbeda. Oleh karena itu, jika Anda melihat area tertentu pada badan kucing yang tidak lagi tertutupi oleh bulu, tidak ada salahnya untuk segera membawa anabul ke dokter hewan.
Sebagian besar penyebab bulu kucing botak merupakan sesuatu yang bisa dicegah dan diobati. Semakin cepat Anda menyadarinya, semakin cepat pula bulu lebat tumbuh kembali.
[embed-health-tool-bmi]