backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Bulu Kucing Rontok? Ini 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 27/10/2023

    Bulu Kucing Rontok? Ini 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Bulu kucing yang rontok terkadang dapat menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pemiliknya, terlebih jika bulu rontok secara berlebihan. Telusuri penyebab dan cara mengatasi bulu kucing rontok berikut ini. 

    Penyebab bulu kucing rontok

    Anda yang punya kucing pasti sudah tidak asing lagi jika menemukan bulu kucing yang rontok menempel di sofa atau pakaian.

    Rontoknya bulu merupakan hal yang normal karena bagian dari siklus pergantian bulu kucing. Tujuannya menumbuhkan bulu baru yang lebih kuat dan tebal untuk melindungi tubuh kucing. 

    Namun, bulu rontok yang tidak wajar, misalnya berlebihan dan menimbulkan kebotakan, bisa menjadi tanda penyakit pada kucing. Berikut ini penyebab bulu kucing rontok yang perlu Anda ketahui.

    1. Alergi

    Salah satu penyebab kerontokan bulu kucing adalah alergi. Kucing dapat mengalami reaksi alergi terhadap makanan, serbuk sari, serangga, hingga debu.

    Selain kerontokan, tanda dan gejala alergi lainnya pada kucing umumnya berupa, gatal, diare, bintik-bintik, hingga napas mengi.

    Untuk mengurangi gejalanya, biasanya dokter harus mengidentifikasi terlebih dahulu penyebab alergi pada kucing. Dokter hewan akan menentukan pengobatan yang tepat, seperti menggunakan obat-obatan antihistamin atau antibiotik. 

    2. Stres

    Kucing takut dan stres

    Stres juga bisa menjadi salah satu penyebab bulu kucing rontok. Ketika mengalami kecemasan atau stres, kucing bisa menjilat dan menggaruk kulitnya terus-menerus. Ini membuat bulunya mudah rontok.

    Tanda kucing yang mengalami stres juga dapat dilihat dari perilakunya, misalnya lebih sering bersembunyi dibandingkan biasanya, makan atau minum lebih sedikit, hingga menjadi sedikit agresif.

    Penyebab stres pada kucing biasanya adalah karena pindah rumah dan merasa tidak nyaman dengan lingkungan yang baru. 

    3. Kutu

    Gigitan kutu menimbulkan gatal yang membuat kucing terus menggaruk bulunya hingga menyebabkan kerontokan.

    Kutu pada kucing dapat mudah dikenali karena biasanya Anda dapat melihat bintik hitam yang bergerak cepat pada bulu kucing. 

    Dokter hewan biasanya akan menyarankan untuk melakukan perawatan, seperti menggunakan sisir serit kutu untuk membersihkan kutu, memandikan dengan sampo anti kutu hingga memberikan obat tetes kutu.

    4. Kekurangan nutrisi

    Kekurangan nutrisi juga bisa menjadi salah satu penyebab kerontokan pada bulu kucing. 

    Kucing membutuhkan asupan nutrisi yang cukup agar bulu dapat tumbuh sehat. Nutrisi untuk pertumbuhan bulu bersumber dari protein dan lemak hewani, seperti daging sapi, ayam, atau ikan.

    Jadi, pastikan Anda mencukupi kebutuhan makanan kucing tiap harinya dengan memberikan kombinasi makanan basah dan makanan kering yang tinggi protein dan lemak sehat. 

    5. Ringworm

    Ringworm atau kurap adalah salah satu penyakit kulit yang umum diderita oleh kucing di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur.

    Salah satu gejala umum yang dialami oleh kucing dengan kurap adalah rambut rontok, umumnya pada bagian kepala, telinga dan kaki. Area rambut rontok ini biasanya meninggalkan bekas berupa bercak merah dan lapisannya berkerak. 

    Jika kucing peliharaan Anda terkena penyakit ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Anda juga perlu berhati-hati sebab penyakit ini dapat menular ke manusia. 

    6. Ketidakseimbangan hormon

    Ketidakseimbangkan hormon, seperti hipertiroidisme, juga bisa menjadi salah satu penyebab bulu rontok pada kucing. 

    Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, sehingga kucing muntah, diare, nafsu makan yang berlebihan, dan kerontokan bulu. 

    Jika bulu rontok diikuti gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya segera hubungi dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut. Ini untuk mencegah komplikasi penyakit yang lebih serius.

    7.  Efek samping obat-obatan

    Studi dalam jurnal Veterinary Dermatology melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian obat topikal kutu pada kucing.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing yang diberikan obat kutu berupa spinetoram mengalami efek samping berupa kerontokan rambut hingga kebotakan yang parah.

    Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter hewan mengenai obat-obatan yang tepat untuk menghindari efek samping bulu kucing rontok.

    8. Sunburn

    Tidak hanya terjadi pada manusia, sunburn juga bisa dialami oleh hewan peliharaan Anda, termasuk pada kucing. 

    Berada di bawah sinar matahari dalam waktu yang lama dapat menimbulkan gejala seperti kemerahan, gatal, kulit mengeras, melepuh hingga pengelupasan kulit dan kerontokan bulu.

    Jika gejala ringan, Anda dapat memberikan kompres dingin pada kulit hewan peliharaan. Untuk kasus yang parah, segera periksakan kucing kepada dokter hewan. 

    Tanda kerontokan bulu kucing tidak normal


    Normalnya, bulu kucing yang rontok memiliki tekstur yang lembut, bersih, dan warnanya seragam. Jika Anda melihat tekstur bulu kasar, kering, dan mudah patah, ini menandakan kerontokan yang tidak wajar. 
     

    Cara mengatasi bulu kucing rontok

    Sampo untuk kucing

    Cara mengatasi kerontokan yang tepat bergantung dengan penyebabnya. Kerontokan bulu yang tidak wajar membutuhkan perawatan dari dokter hewan. 

    Namun, jika kerontokan yang terjadi bukan karena kondisi medis tertentu, Anda bisa mencoba tips merawat bulu kucing berikut ini. 

    1. Sisir bulu kucing secara rutin

    Salah satu cara merawat kucing, terutama pada bagian bulunya agar tidak mudah rontok, adalah dengan rajin menyisir bulu kucing peliharaan Anda. 

    Menyisir secara rutin dapat membantu untuk menyingkirkan bulu yang rontok, terutama untuk pada jenis kucing Himalaya dan Persia yang memiliki bulu panjang dan tebal.

    2. Mandikan kucing

    Meskipun, kucing dapat membersihkan dirinya sendiri, Anda tetap disarankan untuk memandikan kucing selama beberapa kali dalam sebulan. Kebiasaan ini membantu menghilangkan bakteri dan mencegah bulu kusut. 

    Frekuensi mandi pada kucing umumnya bermacam-macam, tergantung dengan jenis kucing. Untuk kucing berbulu panjang, seperti kucing Persia atau Himalaya, Anda mungkin perlu memandikannya lebih sering dalam sebulan.

    Bila kerontokan terjadi karena kutu, Anda bisa memandikan kucing menggunakan sampo antikutu.

    3. Penuhi kebutuhan nutrisi

    Cara agar bulu kucing tidak mudah rontok selanjutnya adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan makanan yang mengandung protein hewani. 

    Anda juga bisa mencari makanan yang mengandung omega-3 dan omega-6. Agar bulu dapat tumbuh dengan sehat, kombinasikan dengan vitamin lain. 

    4. Asupan air yang cukup

    Pastikan juga kucing peliharaan Anda minum air bersih dan segar yang cukup.

    Kecukupan cairan membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit kering yang membuat bulu kucing mudah rontok. 

    Itu dia beberapa penyebab dan cara mengatasi bulu rontok pada kucing.

    Pada dasarnya, bulu rontok merupakan hal yang normal terjadi. Namun, terkadang kerontokan bulu ini bisa terjadi secara berlebihan dan menandakan kucing sakit

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    drh. Hevin Vinandra Louqen

    Kesehatan · None


    Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 27/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan