Bagi kucing, mengonsumsi plasenta memberikan nutrisi dan energi yang penting setelah proses kelahiran.
Plasenta mengandung darah dan sisa-sisa nutrisi yang mungkin membantu kucing ibu dalam proses pemulihan setelah persalinan.
3. Ada risiko infeksi
Baik untuk kucing maupun manusia, ada risiko infeksi pada kucing yang terkait dengan penanganan atau mengonsumsi plasenta yang tidak steril.
Hal ini penting untuk diingat, terutama jika ada keinginan untuk mengelola atau melakukan sesuatu dengan plasenta setelah proses kelahiran.
Secara umum, ketika berurusan dengan ari-ari atau plasenta kucing, penting untuk memahaminya dengan pemahaman ilmiah dan praktik kebersihan yang baik.
Hal ini untuk menghindari tindakan yang bisa membahayakan kesehatan, baik pada hewan maupun manusia, saat Anda merawat kucing.
Berbagai manfaat ari-ari kucing
Kebiasaan makan plasenta adalah perilaku alami kucing serta banyak hewan mamalia lainnya.
Adapun ini diyakini memiliki beberapa keuntungan fisiologis dan potensial psikologis untuk ibu kucing.
Ada beberapa kegunaan yang dapat dianggap sebagai manfaat ari-ari untuk kucing setelah melahirkan. Berikut di antaranya.
1. Memulihkan nutrisi dan energi
Plasenta kaya akan zat besi, protein, dan lemak yang semuanya penting untuk pemulihan setelah melahirkan.
Maka dari itu, mengonsumsi plasenta bisa membantu ibu kucing mengganti beberapa nutrisi yang hilang selama kehamilan dan persalinan.
Sama seperti pada manusia, proses melahirkan juga sangat melelahkan bagi ibu kucing.
Untuk membantu proses pemulihan, plasenta dapat dikonsumsi oleh ibu kucing sebagai sumber energi cepat.
Ini membantu ibu kucing memulihkan kekuatan lebih cepat dan memberi mereka energi yang dibutuhkan untuk merawat bayi kucing.
2. Mendorong insting maternal
Ada teori bahwa proses mengonsumsi plasenta mungkin memicu atau meningkatkan perilaku maternal atau keibuan pada kucing.
Meskipun sulit untuk secara pasti mengukur efek psikologis pada kucing, diyakini bahwa proses memakan plasenta dan membersihkan anak-anaknya bisa memperkuat ikatan maternal dan mendorong perilaku merawat pada ibu kucing.
Proses ini mungkin juga memiliki efek menenangkan pada ibu kucing setelah mengalami tekanan fisik dan emosional selama melahirkan.
Meskipun demikian, mekanisme ini spesifiknya masih kurang dipahami.
3. Mengurangi jejak untuk pemangsa
Perilaku memakan plasenta adalah insting atau naluri yang dimiliki kucing. Adapun hal ini membantu mengurangi jejak yang bisa menarik perhatian pemangsa.
Dalam lingkungan alami, pemangsa dapat terpikat oleh bau plasenta.
Dengan memakannya, ibu kucing bisa mengurangi risiko terjadinya serangan pemangsa terhadap dirinya dan anak-anaknya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar