Bukan hanya pada manusia, ari-ari juga terbentuk di dalam rahim selama kucing hamil dan akan ikut keluar bersama bayi kucing saat proses persalinan. Bahkan sama seperti ari-ari manusia, ada juga beberapa mitos terkait ari-ari kucing yang kerap dipercaya sebagian orang. Lalu, bagaimana faktanya? Ketahui apa saja mitos dan fakta ari-ari kucing di bawah ini.
Mitos seputar ari-ari kucing
Dalam tiap masa kehamilan, kucing bisa mengandung lebih dari satu janin sekaligus.
Setiap janin kucing akan berada dalam membran atau kantong rahim yang terpisah dan masing-masing dilengkapi dengan ari-ari atau plasenta.
Seperti yang dilansir dari International Cat Care, ari-ari dalam rahim kucing berfungsi untuk menyalurkan makanan dari tubuh ibu ke dalam janin.
Namun demikian, ari-ari atau plasenta kucing sering kali dikelilingi oleh berbagai mitos dan kepercayaan, terutama di beberapa budaya.
Beberapa orang percaya bahwa ari-ari kucing memiliki manfaat kesehatan atau bahkan kekuatan mistis.
Maka dari itu, penting untuk membedakan antara mitos dan fakta berdasarkan pengetahuan ilmiah saat ini.
Berikut beberapa mitos seputar ari-ari kucing.
1. Makan ari-ari kucing dapat meningkatkan kesehatan
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa mengonsumsi plasenta kucing dapat meningkatkan kesehatan manusia.
Praktik semacam ini tak hanya tidak berdasar dari segi medis tetapi juga bisa berbahaya karena risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia (zoonosis).
2. Ari-ari kucing memiliki kekuatan magis atau mistis
Kepercayaan akan kekuatan magis atau mistis plasenta kucing adalah bagian dari kepercayaan supranatural dan tidak memiliki dasar ilmiah.
Kekuatan mistis tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
3. Menanam ari-ari kucing di tanah dapat membawa keberuntungan atau melindungi rumah
Hal ini mungkin sudah menjadi tradisi budaya di beberapa tempat.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa menanam plasenta kucing membawa keberuntungan atau memiliki efek protektif terhadap rumah atau individu.
Berapa lama ari-ari anak kucing lepas?
Fakta seputar ari-ari kucing
Daripada memercayai mitos di atas, lebih baik untuk mengetahui fakta-fakta seputar ari-ari kucing di bawah ini yang sudah terbukti kebenarannya.
1. Kucing sering memakan plasentanya setelah melahirkan
Ini adalah perilaku alami yang diperkirakan memiliki beberapa manfaat.
Beberapa manfaatnya yaitu membantu kucing memulihkan nutrisi yang hilang selama kehamilan, merangsang kontraksi untuk membantu mengeluarkan plasenta yang tersisa, dan mengurangi jejak yang bisa menarik pemangsa.
2. Ari-ari mengandung nutrisi
Bagi kucing, mengonsumsi plasenta memberikan nutrisi dan energi yang penting setelah proses kelahiran.
Plasenta mengandung darah dan sisa-sisa nutrisi yang mungkin membantu kucing ibu dalam proses pemulihan setelah persalinan.
3. Ada risiko infeksi
Baik untuk kucing maupun manusia, ada risiko infeksi pada kucing yang terkait dengan penanganan atau mengonsumsi plasenta yang tidak steril.
Hal ini penting untuk diingat, terutama jika ada keinginan untuk mengelola atau melakukan sesuatu dengan plasenta setelah proses kelahiran.
Secara umum, ketika berurusan dengan ari-ari atau plasenta kucing, penting untuk memahaminya dengan pemahaman ilmiah dan praktik kebersihan yang baik.
Hal ini untuk menghindari tindakan yang bisa membahayakan kesehatan, baik pada hewan maupun manusia, saat Anda merawat kucing.
Berbagai manfaat ari-ari kucing
Kebiasaan makan plasenta adalah perilaku alami kucing serta banyak hewan mamalia lainnya.
Adapun ini diyakini memiliki beberapa keuntungan fisiologis dan potensial psikologis untuk ibu kucing.
Ada beberapa kegunaan yang dapat dianggap sebagai manfaat ari-ari untuk kucing setelah melahirkan. Berikut di antaranya.
1. Memulihkan nutrisi dan energi
Plasenta kaya akan zat besi, protein, dan lemak yang semuanya penting untuk pemulihan setelah melahirkan.
Maka dari itu, mengonsumsi plasenta bisa membantu ibu kucing mengganti beberapa nutrisi yang hilang selama kehamilan dan persalinan.
Sama seperti pada manusia, proses melahirkan juga sangat melelahkan bagi ibu kucing.
Untuk membantu proses pemulihan, plasenta dapat dikonsumsi oleh ibu kucing sebagai sumber energi cepat.
Ini membantu ibu kucing memulihkan kekuatan lebih cepat dan memberi mereka energi yang dibutuhkan untuk merawat bayi kucing.
2. Mendorong insting maternal
Ada teori bahwa proses mengonsumsi plasenta mungkin memicu atau meningkatkan perilaku maternal atau keibuan pada kucing.
Meskipun sulit untuk secara pasti mengukur efek psikologis pada kucing, diyakini bahwa proses memakan plasenta dan membersihkan anak-anaknya bisa memperkuat ikatan maternal dan mendorong perilaku merawat pada ibu kucing.
Proses ini mungkin juga memiliki efek menenangkan pada ibu kucing setelah mengalami tekanan fisik dan emosional selama melahirkan.
Meskipun demikian, mekanisme ini spesifiknya masih kurang dipahami.
3. Mengurangi jejak untuk pemangsa
Perilaku memakan plasenta adalah insting atau naluri yang dimiliki kucing. Adapun hal ini membantu mengurangi jejak yang bisa menarik perhatian pemangsa.
Dalam lingkungan alami, pemangsa dapat terpikat oleh bau plasenta.
Dengan memakannya, ibu kucing bisa mengurangi risiko terjadinya serangan pemangsa terhadap dirinya dan anak-anaknya.