Sebagian orang yang mengenal penyakit lupus mungkin belum memahami kondisi yang mendasarinya. Pertanyaan yang sering ditanyakan yaitu apakah penyakit lupus menular? Untuk mengetahui jawabannya, ikuti ulasan mengenai penyebab dan kemungkinan penularan penyakit lupus berikut ini.
Apakah penyakit lupus bisa menular?
Penyakit lupus tidak bisa menular, baik melalui kontak langsung, udara, ataupun hubungan seksual.
Anda tidak akan tertular penyakit lupus dari orang dengan penyakit lupus (odapus) atau sebaliknya ketika Anda mengalami lupus.
Penyebab pasti penyakit lupus belum diketahui, tapi kondisi ini bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti genetik (keturunan), kinerja hormon, dan paparan zat berbahaya dari lingkungan.
Penyakit lupus terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat. Hal ini bisa menimbulkan sejumlah gangguan pada otot, kulit, ginjal, hati, paru,paru, pembuluh darah, hingga otak.
Faktor risiko penyakit lupus
Penyakit lupus tidak menular, tapi beberapa orang bisa lebih berisiko mengalami penyakit lupus. Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit lupus.
1. Perempuan berusia 15 – 44 tahun
Penyakit lupus sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Namun, penyakit ini lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
Mengutip Centers for Disease, Control, and Prevention, sekitar 9 dari 10 orang yang didiagnosis lupus adalah perempuan berusia antara 15 – 44 tahun.
Hal ini diduga berkaitan dengan aktivitas hormon estrogen yang lebih banyak dihasilkan oleh wanita.
Hormon estrogen bersifat meningkatkan kekebalan tubuh sementara penyakit lupus sendiri terjadi saat sistem imun keliru menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
2. Kelompok etnis tertentu
Meski tidak menular dan dapat dialami siapa saja, ras dan etnis tertentu berisiko lebih tinggi mengalami penyakit lupus.
Kelompok tersebut adalah orang Afrika, orang Asia, etnis Hispanik/Latin, penduduk asli Amerika dan kepulauan Pasifik
Belum diketahui secara pasti bagaimana kelompok tersebut lebih rentang mengalami lupus. Namun, hal ini diduga berkaitan dengan faktor genetik.