Beberapa orang sering kali menyepelekan penyakit yang mereka miliki. Padahal, sakit yang tak segera ditangani berpotensi menyebabkan komplikasi penyakit. Ketika sudah terlambat, kemungkinan sembuh akan menurun dan biaya pengobatan pun jadi makin membengkak.
Apa itu komplikasi penyakit?
Komplikasi penyakit adalah kondisi tidak terduga yang muncul sebagai akibat dari penyakit tertentu. Kondisi ini biasa terjadi pada orang yang mengidap penyakit kronis.
Namun, beberapa penyakit menular juga dapat menyebabkan komplikasi. Meski begitu, efek komplikasi penyakit menular umumnya tidak parah, kecuali untuk kasus seperti:
- HIV/AIDS,
- radang paru-paru (pneumonia), dan
- radang selaput otak (meningitis).
Komplikasi tidak hanya muncul akibat penyakit
Dalam dunia kedokteran, komplikasi tidak hanya disebabkan oleh suatu penyakit, tapi juga tindakan medis seperti operasi atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Jenis komplikasi penyakit
Ada beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi jika tidak segera ditangani. Komplikasi terjadi karena penyakit yang sudah parah ikut memengaruhi fungsi organ lainnya.
Berikut beberapa jenis komplikasi penyakit yang paling umum.
Komplikasi hipertensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan gangguan kesehatan yang paling sering menyebabkan komplikasi.
Komplikasinya tak hanya berpengaruh pada pembuluh darah, tetapi hampir ke semua organ penting tubuh.
Semakin tinggi tekanan darah Anda, makin besar juga kerusakan yang ditimbulkan pada organ-organ tubuh. Berikut beberapa komplikasi yang disebabkan hipertensi.
1. Serangan jantung
Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah mengeras. Kondisi tersebut bisa menghambat aliran darah ke jantung sehingga terjadilah serangan jantung.
2. Gagal jantung
Beban kerja jantung yang meningkat akibat hipertensi membuat jantung mengalami pembengkakan. Pembengkakan yang terjadi membuat fungsinya menurun dan menyebabkan gagal jantung.
3. Gangguan ginjal
Hipertensi dapat merusak pembuluh darah yang memasok darah ke ginjal. Terganggunya aliran darah menuju ginjal membuat organ ini tidak dapat bekerja secara maksimal.
4. Masalah penglihatan
Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah pada mata mengeras, menyempit, dan robek. Akibatnya, Anda berisiko mengalami masalah penglihatan, bahkan hingga kebutaan.
5. Demensia
Terhambatnya aliran darah menuju otak dapat mengakibatkan demensia (pikun). Kondisi ini akan memengaruhi fungsi otak dalam berpikir, mengingat, serta berbicara.
6. Stroke
Stroke terjadi ketika aliran darah menuju otak tersumbat. Salah satu faktor yang meningkatkan risikonya yaitu hipertensi, apalagi jika disertai dengan kolesterol tinggi.
Komplikasi penyakit jantung
Penyakit jantung terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah menuju jantung. Kondisi tersebut membuat aliran darah menuju organ-organ lain menjadi terganggu.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan, penyakit jantung dapat mengakibatkan komplikasi seperti berikut.
1. Aneurisma
Aneurisma merupakan komplikasi penyakit jantung yang diawali dengan adanya tonjolan pada pembuluh darah otak. Jika tonjolan pecah, otak dapat mengalami perdarahan.
2. Penyakit arteri perifer
Penyakit arteri perifer terjadi saat aliran darah ke anggota tubuh terganggu. Umumnya, kondisi ini menyebabkan kram, mati rasa, atau nyeri pada paha, betis, dan pinggul.
3. Henti jantung
Henti jantung disebabkan gangguan sistem kelistrikan jantung. Komplikasi penyakit jantung ini dapat menyebabkan sesak napas, denyut jantung tidak teratur, rasa tidak nyaman di dada, hingga kematian.
Komplikasi diabetes
Diabetes merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Gula yang berlebihan dalam darah bisa mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh.
Dilansir dari Diabetes UK, berikut sejumlah komplikasi diabetes yang perlu diwaspadai.
1. Penyakit gigi dan gusi
Diabetes bisa meningkatkan kandungan gula dalam air liur. Gula dalam air liur kemudian diubah menjadi asam oleh bakteri mulut, yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada gusi dan gigi.
2. Masalah pada kaki
Kadar gula darah berlebih meningkatkan risiko amputasi saat kaki Anda mengalami luka parah. Pasalnya, diabetes mengganggu sirkulasi darah ke kaki dan memperlambat penyembuhan luka.
3. Kerusakan saraf
Tingginya kadar gula darah lama-kelamaan akan merusak serabut saraf. Ketika sudah parah, kondisi tersebut bisa memengaruhi fungsi otak dalam menyampaikan pesan ke tubuh.
4. Penyakit jantung dan stroke
Diabetes yang tidak mendapatkan penanganan akan merusak pembuluh darah. Rusaknya pembuluh darah merupakan awal dari penyakit jantung dan stroke.
Cara menangani komplikasi penyakit
Cara menangani komplikasi penyakit harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Sebagai contoh, Anda mengalami serangan jantung akibat hipertensi.
Dalam kasus tersebut, Anda harus mengobati serangan jantung terlebih dahulu. Pengobatan bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan seperti berikut.
- Obat pereda nyeri: meredakan nyeri akibat penyakit jantung.
- Obat antiplatelet: menguraikan gumpalan darah pada pembuluh arteri.
- Obat pengencer darah: mencegah terjadinya penggumpalan darah.
- Beta-blocker: membantu otot jantung lebih rileks.
- Nitrogliserin: mengatasi nyeri dada dengan memperlebar pembuluh darah yang menyempit.
Jika kondisi jantung sudah membaik, Anda harus menjaga tekanan darah tetap berada dalam batas normal. Jika tidak, Anda berisiko kembali mengalami serangan jantung.
Cara menjaga tekanan darah normal bisa dengan mengonsumsi obat secara rutin sesuai rekomendasi dokter. Untuk perawatan alami, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat.
Agar penanganan dilakukan dengan tepat, segera periksakan diri ke dokter saat merasakan gejala penyakit. Penanganan dini dapat mencegah timbulnya komplikasi.
Cara mencegah komplikasi penyakit
Cara mencegah komplikasi yaitu dengan mengobati faktor penyebabnya. Jika penyakit utama tertangani dengan baik, risiko Anda untuk mengalami komplikasi tentu akan semakin kecil.
Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga bisa membantu mencegah komplikasi. Berikut gaya hidup sehat yang harus Anda terapkan.
- Pola makan sehat dengan makan makanan bergizi seimbang dan mengurangi konsumsi garam serta gula yang berlebihan.
- Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit sehari selama lima hari dalam seminggu.
- Mengelola stres dengan mandi air hangat, bermain bersama hewan peliharaan, jalan-jalan, atau cara lainnya yang Anda sukai.
- Berhenti merokok.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter untuk mendeteksi dan mengobati penyakit sedini mungkin.
Tindakan-tindakan di atas mungkin tidak melindungi Anda sepenuhnya dari komplikasi. Namun, pola hidup sehat setidaknya dapat mengurangi risikonya.
Segala tentang komplikasi penyakit
- Kondisi tidak terduga yang muncul sebagai akibat dari penyakit tertentu.
- Biasanya terjadi sebagai dampak penyakit kronis yang tidak tertangani.
- Paling sering disebabkan penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.
- Pencegahannya dengan mengobati penyakit utama dan menerapkan pola hidup sehat.
[embed-health-tool-bmi]