Gejala hipotiroid
- Sembelit
- Berat badan naik drastis
- Rambut rontok
- Kuku rapuh
- Depresi
- Cepat lelah
Mengapa perempuan lebih rentan kena gangguan tiroid daripada pria?
Menurut dr. Fatimah Eliana, gangguan tiroid cenderung lebih rentan terjadi pada wanita karena kandungan hormon estrogen yang dimiliki. Wanita diketahui memang memiliki lebih banyak hormon estrogen dibandingkan pria.
Gangguan tiroid termasuk ke dalam salah satu penyakit autoimun. Penyakit autoimun itu sendiri memang diketahui lebih sering menyerang wanita karena estrogen tadi.
Hormon estrogen dapat menyebabkan hormon tiroid tidak dapat berfungsi secara optimal. Akibatnya, seseorang jadi lebih rentan terkena hipertiroid ataupun hipotiroid.
Apa saja dampak kondisi ini?
Umumnya, gangguan tiroid pada wanita dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bahkan, kondisi ini juga dapat menurunkan kualitas hidup.
Pada wanita, ada dua dampak permasalahan tiroid yang harus diwaspadai, antara lain:
Membuat siklus menstruasi berantakan
Hormon tiroid adalah hormon yang membantu mengendalikan siklus menstruasi wanita. Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid dapat membuat haid jadi sedikit, terlalu banyak, atau bahkan siklusnya tidak teratur.
Gangguan tiroid juga dapat menyebabkan menstruasi berhenti selama beberapa bulan atau lebih. Kondisi ini disebut dengan amenore.
Jika gangguan tiroid menyebabkan masalah pada sel telur wanita, ada risiko Anda bisa mengalami menopause dini sebelum usia 40 tahun.
Berdampak pada kesuburan
Gangguan tiroid, seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme dapat menyebabkan ketidaksuburan pada wanita. Ini karena hormon tiroid dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh wanita yang mengatur ovulasi.
Gangguan tiroid yang berupa hipotiroidisme pada wanita juga dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak prolaktin. Prolaktin adalah hormon merangsang tubuh memproduksi ASI. Terlalu banyak prolaktin dapat mencegah ovulasi.
Bagaimana cara mengatasi gangguan tiroid?
Menurut dr. Fatimah Eliana, untuk mengatasi gangguan tiroid pada wanita harus dilakukan skrining atau tes terlebih dahulu untuk mengetahui jenis gangguan yang dialami. Beda jenis masalah tiroid, akan berbeda pula penangan dan obatnya.
Untuk kelainan hipertiroid, umumnya dokter akan memberikan obat antitiroid untuk mengatasi kelebihan hormon dalam tubuh Anda. Pemberian obat anti tiroid ini bisa dalam jangka waktu lama, pendek, atau bahkan selamanya tergantung pada kondisi kesehatan Anda.
Sedangkan, untuk mereka yang mengalami hipotiroid, umumnya dokter akan memberikan hormon tiroid yang akan dikombinasikan dengan obat antibiotik dan antinyeri.
Mereka yang mengalami gangguan tiroid karena kanker, dibutuhkan kombinasi obat, terapi radioaktif dan bahkan operasi jika dibutuhkan. Anda tidak disarankan menggunakan obat herbal atau alternatif untuk mengatasi masalah tiroid.
Selain itu, dr. Rita Yuliarnis, ahli gizi yang ditemui dalam kesempatan yang sama, Rabu (17/07), menimpali bahwa pengobatan gangguan tiroid harus dibarengi dengan pola makan yang sehat.
Saat kekurangan tiroid, disarankan untuk perbanyak makanan yang mengandung yodium, salah satunya bisa didapat dari garam beryodium. Selenium juga dibutuhkan dan bisa didapat dari ikan, telur, dan susu.
Sementara itu, untuk mereka yang mengalami masalah hipertiroid disertai dengan menurunnya berat badan, dr. Rita menganjurkan untuk minum obat dan makan makanan penambah energi.
Meningkatkan asupan energi, protein, dan asam lemak esensial dapat menjadi cara alami untuk mengatasi gangguan tiroid pada wanita selain minum obat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar