backup og meta

Kista Dermoid

Kista Dermoid

Kista dermoid merupakan tumor yang muncul di bawah permukaan atau dalam lapisan kulit. Jenis kista ini lebih sering ditemui pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.

Apa itu kista dermoid?

Kista dermoid adalah tumor jinak yang tumbuh di bawah atau dalam lapisan kulit. Jenis kista ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering pada kepala, wajah, leher, dan bahu.

Berbeda dari kista pada umumnya, benjolan tumor tersusun dari berbagai struktur jaringan, mulai dari saraf, rambut, kulit, gigi, saraf, tulang, hingga kelenjar keringat. 

Kista ini sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis. Tiap jenis memiliki perbedaan pada tempat kemunculan benjolan seperti berikut.

  • Ovarian dermoid cyst: ovarium.
  • Spinal dermoid cyst: tulang belakang.
  • Epibulbar dermoid cyst: permukaan mata.
  • Intracranial dermoid cyst: dalam tempurung kepala atau otak.
  • Nasal sinus dermoid cyst: dalam rongga hidung.
  • Orbital dermoid cyst: sekitar tulang rongga mata.

Semua kelompok usia dapat memiliki kista dermoid. Namun, kasusnya selama ini lebih banyak ditemukan pada anak berusia di bahwa lima tahun.

Tanda dan gejala kista dermoid

Tanda dan gejala kista dermoid

Kista dermoid sering muncul begitu saja tanpa gejala. Biasanya, orang-orang baru menyadari adanya kista saat benjolan mulai membesar.

Beberapa orang mungkin merasakan nyeri pada tempat munculnya benjolan. Namun, semua bergantung pada area tempat kista tumbuh.

Sebagai contoh, jika kista tumbuh pada ovarium, Anda mungkin akan merasakan nyeri pada daerah panggul. Rasa nyeri ini biasanya muncul selama periode menstruasi.

Apabila kista tumbuh di sekitar leher, Anda akan mendapati benjolan pada leher yang disertai rasa tidak nyaman.

Sementara itu, jika kista menekan sumsung tulang belakang atau saraf, Anda berpotensi mengalami gejala berikut.

  • Kesulitan berjalan.
  • Kaki dan lengan terasa lemah.
  • Inkontinensia urine (sering mengompol akibat sulit menahan buang air kecil).

Jika Anda menemukan benjolan yang tidak biasa pada tubuh, segera periksakan diri ke dokter. Tindakan ini berguna untuk memastikan bahwa benjolan yang muncul bukanlah gejala kanker.

Penyebab kista dermoid

Penyebab kista dermoid

Pembentukan kista di bawah kulit disebabkan oleh struktur kulit yang tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Proses ini terjadi sejak tahap awal perkembangan janin.

Struktur kulit berisikan kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan akar rambut yang seharusnya ada di lapisan luar kulit malah membentuk kista di dalam kulit.

Jaringan yang terjebak di bawah kulit dan membentuk kista kemudian terus memproduksi cairan. Akibatnya, kista pun membesar dan membentuk benjolan.

Komplikasi kista dermoid

Kista dermoid sebenarnya bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Namun, jika dibiarkan begitu saja, kehadirannya dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti berikut.

  • Kerusakan pada tulang atau jaringan sekitarnya.
  • Infeksi.
  • Benjolan pecah.
  • Cedera pada saraf tulang belakang.
  • Terpelintirnya ligamen di sekitar ovarium (torsi ovarium).

Untuk mengurangi risiko komplikasi, segera periksakan diri Anda saat mendapati benjolan pada tubuh. Penanganan akan dilakukan sesuai kondisi yang mendasarinya.

Diagnosis kista dermoid

Diagnosis kista dermoid dapat dilakukan melalui serangkaian tes. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut beberapa pemeriksaan yang mungkin akan Anda jalani.

  • Pemeriksaan fisik: dilakukan untuk kista yang terlihat dari permukaan kulit. Dokter biasanya juga akan memeriksa area di sekitarnya.
  • CT scan atau MRI: dilakukan untuk mendapatkan gambaran dan posisi kista dengan jelas. Biasanya, dokter juga mencari tahu apakah kista tumbuh di dekat area sensitif.
  • USG transvaginal: dilakukan untuk memperoleh gambaran kista dermoid yang ada di sekitar ovarium.

Lewat prosedur diagnosis di atas, dokter dapat mengetahui penyebab benjolan beserta sifatnya (kanker atau tidak). Langkah ini berguna untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat.

Pengobatan kista dermoid

Pengobatan kista dermoid

Satu-satunya cara yang efektif untuk menghilangkan kista dermoid yaitu pembedahan. Jenis operasi yang dipilih nantinya tergantung dengan tempat kista tumbuh.

Sebagai contoh, jika kista tumbuh pada ovarium, dokter biasanya akan melakukan kistektomi. Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan kista ovarium tanpa harus mengangkat rahim.

Namun, jika ukuran tumor sangat besar, pengangkatan ovarium mungkin dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. 

Sementara itu, jika kista tumbuh di tulang belakang, jenis operasi yang biasa dilakukan yaitu operasi bedah mikro. Selama operasi, Anda akan dibius agar tidak merasakan sakit saat kista diangkat.

Serba-serbi seputar kista dermoid

  • Tersusun dari berbagai struktur jaringan, seperti saraf, rambut, kulit, gigi, saraf, tulang, hingga kelenjar keringat. 
  • Bisa tumbuh pada bagian tubuh mana saja, termasuk kepala, ovarium, dan tulang belakang.
  • Pada dasarnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi, kerusakan jaringan sekitar, hingga cedera jika dibiarkan begitu saja.
  • Cara menghilangkan kista yang efektif yaitu dengan melakukan operasi pengangkatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dermoid Cyst: Causes, Symptoms and Treatment. (2022). Retrieved 21 December 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21864-dermoid-cyst

Dermoid Cyst. (2022). Retrieved 21 December 2022, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/dermoid-cyst

Dermoid Cyst in Children. (2022). Retrieved 21 December 2022, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=dermoid-cyst-90-P02032

Dermoid Cyst | Children’s Hospital of Philadelphia. (2022). Retrieved 21 December 2022, from https://www.chop.edu/conditions-diseases/dermoid-cyst

Dermoid cysts | DermNet. (2022). Retrieved 21 December 2022, from https://dermnetnz.org/topics/dermoid-cyst

Versi Terbaru

12/01/2023

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Sering Nyeri Saat Haid? Hati-hati, Bisa Jadi Kista Endometriosis

Marsupialisasi, Prosedur untuk Mengangkat Kista Bartholin


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 12/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan