Penyebab penyakit serebrovaskular
Ada beberapa kondisi pada pembuluh darah yang bisa menjadi penyebab penyakit serebrovaskular, meliputi berikut ini.
- Trombosis, yaitu gumpalan darah yang terbentuk tiba-tiba di dalam pembuluh darah ke otak. Penggumpalan biasanya terjadi di pembuluh darah yang sempit atau tidak normal. Luka pada lapisan dalam pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah sempit, kaku, dan kadang-kadang tidak teratur bentuknya.
- Emboli, yaitu gumpalan darah yang mengalir dari bagian tubuh lain ke otak. Paling sering gumpalan terbentuk di jantung dan mengalir ke otak.
- Perdarahan otak akibat pembuluh darah yang pecah. Kondisi ini biasanya dipicu oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkendali.
- Aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri otak.
- Kelainan susunan pembuluh darah di otak.
- Cedera otak traumatis.
Faktor risiko penyakit serebrovaskular
Meski umumnya bisa terjadi pada siapa saja, risiko mengalami penyakit serebrovaskular bisa meningkat jika memiliki:
- diabetes,
- tekanan darah tinggi, atau
- kolesterol tinggi.
Pada jenis penyakit CVA tertentu, risiko juga bisa lebih besar pada kondisi berikut ini.
- Sedang hamil.
- Memiliki kondisi keturunan.
- Mengalami cedera otak.
- Menjalani terapi penggantian hormon.
Diagnosis penyakit serebrovaskular

Penyakit serebrovaskular atau cerebrovascular disease adalah kondisi gawat darurat yang perlu segera ditangani. Untuk itu, dokter biasanya akan segera melakukan pemeriksaan secara lengkap.
Pemeriksaan diawali dengan menanyakan gejala yang dialami dan juga riwayat kesehatan sebelumnya.
Untuk melihat gejala secara langsung, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mendeteksi kondisi berikut.
- Kondisi mental, seperti tingkat waspada dan pemahaman kondisi sekitar.
- Kelainan pergerakan mata atau gangguan penglihatan.
- Kelemahan atau kelumpuhan tubuh.
- Kelainan panca indra di tubuh.
- Gangguan berbicara, seperti kefasihan, pemahaman, dan penamaan.
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
- Vertigo atau sensasi ruangan seperti berputar.
Apabila dokter menduga adanya penyakit CVA, beberapa pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan, seperti:
- angiografi serebral,
- angiogram tomografi terkomputasi koroner,
- elektrokardiogram (EKG),
- MRI (pencitraan resonansi magnetik), atau
- lumbal pungsi.
Pengobatan medis penyakit serebrovaskular
Pengobatan penyakit serebrovaskular akan dilakukan sesuai dengan jenis penyakit yang dialami. Agar kerusakan otak tidak bertambah parah, pengobatan perlu dilakukan sesegera mungkin setelah gejala muncul.
Untuk meningkatkan aliran darah ke otak, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan yang meliputi:
- obat tekanan darah,
- obat pengencer darah (antikoagulan),
- obat penurun kolesterol, dan
- obat gula darah.
Jika terjadi penyumbatan di pembuluh darah, operasi mungkin perlu dilakukan. Berikut beberapa pilihan operasi untuk cerebrovascular disease (CVA).
- Angioplasti karotid, dengan memasukan dan menggembungkan kateter berujung balon di dalam pembuluh darah untuk membuka sumbatan.
- Endarterektomi karotis, dengan membuat sayatan di arteri karotis Anda untuk menghilangkan plak.
- Stenting karotid, dengan memasukkan tabung logam sempit (stent) ke dalam arteri karotis untuk meningkatkan aliran darah.
- Trombektomi mekanik yang diarahkan oleh kateter, dengan memasukkan kateter ke dalam arteri bersama dengan alat untuk menyedot bekuan darah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar