backup og meta

Meralgia Paresthetica

DefinisiGejalaPenyebabFaktor risikoPengobatan

Ketika salah satu bagian sistem saraf mengalami tekanan atau gangguan, berbagai keluhan bisa timbul yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu gangguan yang cukup sering terjadi, terutama di bagian paha, adalah meralgia paresthetica. Kondisi ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Ketahui selengkapnya terkait meralgia paresthetica di bawah ini. 

Meralgia Paresthetica

Apa itu meralgia paresthetica?

Meralgia paresthetica adalah gangguan saraf yang menyebabkan mati rasa, kesemutan, terbakar, atau nyeri menusuk di bagian luar paha.

Paha mati rasa terjadi karena saraf sensorik bernama lateral femoral cutaneous nerve (LFCN) terjepit atau tertekan saat melewati daerah pinggul atau pangkal paha.

Penyebab umum kondisi ini antara lain penggunaan pakaian atau ikat pinggang yang terlalu ketat, kelebihan berat badan, berdiri atau berjalan terlalu lama, hingga penyakit seperti diabetes.

Sebagian besar kasus dapat sembuh dengan perawatan ringan, terutama jika penyebab tekanan dapat diatasi.

Dilansir dari Cleveland Clinic, meralgia paresthetica termasuk jenis penyakit yang cukup umum dialami, tetapi sering kali diduga sebagai penyakit lain.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa 3 hingga 4 dari 10.000 orang diketahui mengalami kondisi ini setiap tahun.

Gejala meralgia paresthetica

Gejala utama dari meralgia paresthetica meliputi sensasi abnormal di bagian luar paha, yang dideskripsikan sebagai berikut.

  • Kesemutan, mati rasa, terbakar, atau nyeri menusuk.
  • Rasa dingin, nyeri mendadak, atau sensasi seperti getaran.
  • Beberapa orang mengalami gatal-gatal ringan atau nyeri berlebihan saat disentuh ringan (hiperpatia).

Gejala biasanya hanya di satu sisi tubuh dan bisa menjalar dari paha hingga ke lutut. Namun, pada beberapa kasus, sensasi tersebut bisa terasa pada kedua paha.

Penyebab meralgia paresthetica

paha mati rasa

Meralgia paresthetica terjadi karena saraf sensorik di bagian pinggul dan paha luar terjepit atau teriritasi. Berikut ini beberapa penyebab umum dari kondisi ini.

1. Pakaian atau sabuk yang terlalu ketat

Memakai celana ketat, ikat pinggang, atau sabuk kerja yang menekan pinggul bisa menekan saraf di bagian pangkal paha, sehingga menimbulkan gejala seperti kesemutan dan nyeri di paha luar.

2. Kelebihan berat badan

Berat badan berlebih dan kehamilan bisa menambah tekanan di bagian perut dan panggul, yang kemudian menekan saraf di sekitar area itu.

3. Cedera atau bekas operasi

Saraf bisa terjepit akibat trauma seperti benturan saat kecelakaan (misalnya karena sabuk pengaman) atau setelah operasi di bagian pinggul, tulang belakang, atau perut.

Posisi tubuh saat operasi pun bisa menimbulkan tekanan pada saraf.

4. Penyakit tertentu

Kondisi seperti diabetes, gangguan tiroid, atau kebiasaan konsumsi alkohol berlebih dapat menjadi penyebab saraf rusak dan membuatnya lebih rentan mengalami gangguan, termasuk meralgia paresthetica.

5. Aktivitas fisik tertentu

Aktivitas seperti bersepeda lama, berjalan jauh, atau berdiri terlalu lama bisa memberi tekanan berulang pada saraf paha, terutama jika dilakukan dalam waktu lama dan berulang-ulang.

6. Struktur tubuh atau bentuk saraf yang berbeda

Pada sebagian orang, saraf paha berjalan di jalur yang lebih rentan terjepit. Ini adalah faktor bawaan dan tidak selalu bisa dicegah.

Faktor risiko meralgia paresthetica

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang sudah dibuktikan.

  • Kelebihan berat badan (obesitas). Orang yang memiliki berat badan berlebih berisiko mengalami tekanan di sekitar pinggul, yang bisa menjepit saraf. Semakin tinggi berat badan, semakin besar tekanannya.
  • Diabetes. Penderita diabetes lebih rentan mengalami kerusakan saraf, termasuk saraf di paha. Itu sebabnya, orang dengan diabetes punya risiko lebih tinggi mengalami meralgia paresthetica.
  • Kehamilan. Saat hamil, tubuh mengalami banyak perubahan termasuk penambahan berat dan tekanan di perut. Hal ini bisa membuat saraf di sekitar paha ikut tertekan.
  • Memakai pakaian atau sabuk yang ketat. Celana yang terlalu sempit, ikat pinggang ketat, sabuk pengaman, atau sabuk kerja bisa menekan saraf dan memicu gejala.
  • Usia 30–60 tahun. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia dewasa hingga lanjut usia, terutama antara umur 40 sampai 50 tahun.
  • Pernah operasi atau cedera di area panggul atau pinggul. Operasi di tulang belakang, pinggul, atau posisi tidur terlalu lama saat operasi juga bisa menyebabkan tekanan pada saraf.
  • Minum alkohol berlebihan atau penyakit lain yang merusak saraf. Kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak atau kondisi medis seperti hipotiroidisme dan HIV bisa membuat saraf lebih mudah rusak dan terganggu.
  • Aktivitas berat atau berdiri lama. Orang yang sering berdiri lama, membawa beban di pinggul, atau bersepeda terlalu lama juga bisa mengalami tekanan terus-menerus pada saraf paha.
  • Struktur tubuh bawaan (variasi anatomi). Beberapa orang punya jalur saraf paha yang berbeda dari biasanya, sehingga lebih mudah tertekan.

Cara mengobati meralgia paresthetica

cara mengecilkan paha

Sebagian besar kasus meralgia paresthetica bisa sembuh hanya dengan mengubah gaya hidup dan menghindari tekanan pada saraf untuk meredakan gejala kerusakan saraf.

Oleh karena itu, langkah pertama dan paling penting adalah mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit. Caranya sebagai berikut.

  • Hindari memakai celana ketat, ikat pinggang sempit, atau membawa beban berat di pinggul.
  • Jika kelebihan berat badan, menurunkan berat badan bisa sangat membantu.
  • Kurangi aktivitas yang memperparah nyeri, seperti berdiri lama, berjalan jauh, atau bersepeda terlalu lama.
  • Kompres hangat atau dingin di area paha untuk mengurangi nyeri.

Jika nyerinya cukup mengganggu, dokter bisa menyarankan penggunaan obat-obatan, di antaranya sebagai berikut.

  • Obat antinyeri biasa, seperti ibuprofen atau paracetamol.
  • Jika nyeri terasa seperti kesemutan atau terbakar terus-menerus, dokter bisa meresepkan obat khusus untuk nyeri saraf, seperti gabapentin atau pregabalin.

Jika gejala tidak membaik dengan obat, dokter bisa melakukan suntikan di sekitar saraf yang terjepit. Suntikan ini biasanya berisi obat bius dan anti-inflamasi.

Efeknya bisa terasa cukup cepat dan membantu meredakan nyeri selama beberapa minggu hingga bulan.

Namun, jika keluhan berlangsung lama (lebih dari 2–3 bulan) dan tidak membaik, ada beberapa pilihan pengobatan lain, seperti berikut ini.

  • Radiofrekuensi ablasi (PRF): menggunakan energi khusus untuk menenangkan saraf tanpa merusaknya.
  • Stimulasi saraf: alat kecil dipasang untuk mengirim sinyal ke saraf agar nyeri berkurang. Metode ini digunakan jika semua pengobatan lain gagal.

Untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang lebih tepat, konsultasikan kepada dokter Anda.

Kesimpulan

  • Meralgia paresthetica adalah gangguan saraf sensorik akibat terjepitnya saraf paha luar, yang menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, dan nyeri terbakar di paha bagian luar.
  • Kondisi ini sering terjadi akibat tekanan dari pakaian ketat, kelebihan berat badan, kehamilan, atau pascaoperasi.
  • Penanganannya dimulai dengan mengurangi tekanan pada saraf, menyesuaikan gaya hidup, serta obat pereda nyeri.
  • Jika gejala tidak membaik, suntikan saraf atau prosedur pembedahan bisa menjadi pilihan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Meralgia Paresthetica: Causes, Symptoms & Treatment. (2025). Retrieved 15 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17959-meralgia-paresthetica

Coffey, R. (2023). Meralgia Paresthetica. Retrieved 15 July 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557735/

Meralgia Paresthetica. (2020). Retrieved 15 July 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/meralgia-paresthetica

Meralgia paresthetica. (2024). Retrieved 15 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meralgia-paresthetica/symptoms-causes/syc-20355635

Yasuyuki Omichi, Ichiro Tonogai, Kaji, S., Teruaki Sangawa, & Koichi Sairyo. (2015). Meralgia paresthetica caused by entrapment of the lateral femoral subcutaneous nerve at the fascia lata of the thigh: a case report and literature review62(3.4), 248–250. https://doi.org/10.2152/jmi.62.248

Kurtzman, J. S., Barnett, J., Feng, R., Taub, P. J., & Margetis, K. (2024). Meralgia Paresthetica: An Anatomical Review and Surgical Case Presentation Utilizing a Robotic Exoscope. Plastic & Reconstructive Surgery Global Open12(12), e6352–e6352. https://doi.org/10.1097/gox.0000000000006352

Versi Terbaru

24/07/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Kenali Gejala Saraf Leher Terjepit dan Cara Mengatasi yang Tepat

 5 Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengurangi Kerusakan Saraf Tepi 


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 24/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan