Pada kasus gawat darurat, pencitraan dengan CT scan mungkin lebih direkomendasikan untuk dapat melihat anatomi dan kestabilan tulang untuk merencanakan operasi. Posisi benda asing dan hubungannya dengan tulang belakang dan pembuluh darah juga dapat dilihat melalui CT scan.
Sementara itu, MRI dapat memberikan gambaran yang lebih baik bila terjadi pembengkakan dan gangguan pada tulang belakang. Namun, penggunaan pencitraan MRI hanya diperbolehkan bila benda metal asing yang menyebabkan sindrom ini sudah diangkat. Hal ini disebabkan karena adanya gelombang magnet dari MRI yang dapat menarik benda logam tersebut di dalam tubuh sehingga dapat memperburuk kondisi saraf pasien dan menghambat dokter untuk mendiagnosis kerusakan pada sumsum tulang.
Bagaimana cara mengatasi Brown-Sequard Syndrome?
Untuk dapat mengatasi sindrom ini, perlu pula adanya dukungan dan kerja sama dengan dokter spesialis saraf, perawat dan fisioterapis.
Jenis penanganan Brown-Sequard Syndrome pun akan bergantung pada akar penyebab dari munculnya masalah tersebut dan ditujukan untuk mencegah munculnya komplikasi lebih lanjut. Bila kondisi Anda terlihat stabil (tekanan darah, laju napas, dan pernapasan yang baik) serta tidak ada kerusakan pada trakea maupun esofagus, penanganan dapat difokuskan pada pemeriksaan penunjang dan penanganan klinis.
Pasien yang mengalami Brown-Sequard Sindrom akibat luka tusukan umumnya akan segera dibawa ke IGD untuk disuntikkan vaksin pencegahan tetanus dan antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi.
Steroid dosis tinggi seringkali digunakan pada beberapa kasus Brown Sequard Syndrome yang disebabkan luka pada sumsum tulang belakang. Steroid digunakan untuk mencegah terjadinya peradangan dan meningkatkan fungsi kapiler darah. Dokter mungkin juga akan meresepkan antibiotik, penghilang nyeri, dan/atau laksatif tergantung dari gejala lainnya yang menyertai sindrom ini.
Operasi biasanya dilakukan bila terjadi penekanan pada medula spinalis, kebocoran CSF pada sistem saraf pusat otak, dan ketidakstabilan tulang belakang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar