Apa saja gejala hipoksia?
Gejala hipoksia seringkali muncul mendadak dan cepat memburuk (akut), atau bersifat kronis. Beberapa gejala paling umum dari hipoksia adalah:
- Sesak napas
- Batuk
- Kelelahan
- Detak jantung cepat
- Halusinasi
- Napas berbunyi (mengi)
- Kulit berubah warna, menjadi biru atau merah keunguan
Seringkali, ketidaktahuan membuat seseorang yang mengalami hipoksia diberikan bantuan oksigen secara berlebih. Padahal, oksigen berlebih justru dapat meracuni jaringan tubuh. Kondisi ini disebut dengan hiperoksia yang dapat menyebabkan katarak, vertigo, kejang, dan pneumonia.
Langkah pengobatan hipoksia
Anda dianjurkan berkonsultasi ke dokter jika:
- Sesak napas setelah Anda beraktivitas atau beristirahat
- Sesak napas saat berolahraga atau latihan fisik
- Terbangun dari tidur karena sesak napas (salah satu gejala sleep apnea)
- Bibir dan kulit kebiruan (sianosis)
Jika Anda mengalami gejala tersebut atau beberapa gejala yang telah disebutkan diatas, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dan sekalipun gejala-gejala lanjutan sudah hilang, Anda tetap dianjurkan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter.
Bagaimana cara mencegah hipoksia?
Pencegahan hipoksia dapat dilakukan dengan menghindari penyebab atau kondisi yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh Anda. Jika hipoksia disebabkan oleh asma, maka untuk menghindari keadaan yang lebih buruk, Anda dianjurkan untuk mengikuti terapi asma -sesuai anjuran dokter. Dan untuk mengatasi sesak napas kronik, cobalah untuk berhenti menjadi perokok aktif, hindari asap pasif, terutama dari asap rokok, dan lakukan olahraga secara teratur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar