backup og meta

Mengenal Gejala dan Bahaya Penyakit Tiroid pada Wanita

Mengenal Gejala dan Bahaya Penyakit Tiroid pada Wanita

Dari beberapa negara Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi tertinggi untuk kasus gangguan tiroid. Kondisi ini umumnya lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Bahkan, penyakit tiroid pada wanita biasanya tidak disadari. Alhasil, kondisi ini membawa beberapa masalah kesehatan yang cukup serius.

Apa yang menyebabkan hal ini dan apa saja dampaknya? Ketahui penjelasannya melalui ulasan di bawah ini.

Apa saja gejala penyakit tiroid pada wanita?

penyakit tiroid

Penyakit tiroid pada wanita adalah kondisi terganggunya jumlah hormon tiroid pada seorang wanita, bisa terlalu banyak (hipertiroid) atau terlalu sedikit (hipotiroid).

Melansir dari Cleveland Clinic, tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon endokrin. Kelenjar ini terletak di bagian depan dan bawah leher dengan bentuk menyerupai kupu-kupu. 

Fungsi tiroid adalah untuk memaksimalkan perkembangan tubuh dan otak Anda. 

Tidak hanya jumlahnya yang kelebihan atau kekurangan, penyakit tiroid pada wanita juga bisa disebabkan oleh kelainan fungsi dan bentuk tiroid.

Misalnya, pembesaran kelenjar tiroid, gondok, dan GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium). Kelenjar tiroid juga bisa terserang infeksi atau bahkan kanker. 

Menurut Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD-KEMD, dokter ahli endokrin yang ditemui di Kementerian Kesehatan Indonesia, Rabu (17/07), gejala atau ciri-ciri penyakit tiroid pada wanita sering kali tidak dideteksi.

Hal ini karena beberapa gejala tersebut mirip dengan kondisi penyakit lain. Untuk itu, tes harus dilakukan untuk memastikan masalah hormon tiroid ini.

Berikut gejala hipertiroid yang perlu diketahui.

  • Sering merasa kepanasan.
  • Berat badan menurun.
  • Sering berkeringat.
  • Rambut rontok.
  • Tangan tremor.
  • Detak jantung cepat.

Sementara itu, gejala hipotiroid meliputi berikut ini.

  • Sembelit.
  • Berat badan naik drastis.
  • Rambut rontok.
  • Kuku rapuh.
  • Depresi.
  • Cepat lelah.

Mengapa wanita lebih rentan kena penyakit tiroid daripada pria?

Menurut dr. Fatimah Eliana, penyakit tiroid cenderung lebih rentan terjadi pada wanita karena kandungan hormon estrogen yang dimilikinya. Wanita diketahui memang memiliki lebih banyak hormon estrogen dibandingkan pria. Gangguan tiroid bisa merupakan salah satu penyakit autoimun. Penyakit autoimun itu sendiri memang diketahui lebih sering menyerang wanita karena berhubungan dengan hormon estrogen. Akibatnya, seseorang jadi lebih rentan terkena hipertiroid ataupun hipotiroid. 

Apa bahaya penyakit tiroid pada wanita?

Umumnya, penyakit tiroid pada wanita dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bahkan, kondisi ini juga dapat menurunkan kualitas hidup.

Pada wanita, ada dua dampak permasalahan tiroid yang harus diwaspadai, yaitu sebagai berikut. 

1. Membuat siklus menstruasi berantakan

Hormon tiroid adalah hormon yang membantu mengendalikan siklus menstruasi wanita. Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid dapat membuat haid jadi sedikit, terlalu banyak, atau bahkan siklusnya tidak teratur. 

Gangguan tiroid juga dapat menyebabkan menstruasi berhenti selama beberapa bulan atau lebih. Kondisi ini disebut dengan amenore.

Jika penyakit tiroid menyebabkan masalah pada sel telur wanita, ada risiko Anda bisa mengalami menopause dini sebelum usia 40 tahun.

2. Berdampak pada kesuburan

Penyakit tiroid dapat menyebabkan ketidaksuburan pada wanita, baik itu hipertiroidisme maupun hipotiroidisme.

Ini karena hormon tiroid dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh wanita yang mengatur ovulasi. 

Hipotiroidisme pada wanita juga dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak prolaktin.

Prolaktin adalah hormon merangsang tubuh memproduksi ASI. Terlalu banyak prolaktin dapat mencegah ovulasi.

Bagaimana cara mengatasi penyakit tiroid pada wanita?

dokter spesialis endokrin

Menurut dr. Fatimah Eliana, untuk mengatasi gangguan tiroid pada wanita harus dilakukan skrining atau tes terlebih dahulu guna mengetahui jenis gangguan yang dialami.

Pasalnya, beda jenis masalah tiroid, akan berbeda pula penanganan dan obatnya.

Untuk kelainan hipertiroid, umumnya dokter akan memberikan obat antitiroid untuk mengatasi kelebihan hormon dalam tubuh wanita.

Pemberian obat antitiroid ini bisa dalam jangka waktu lama, pendek, atau bahkan selamanya tergantung pada kondisi kesehatan Anda.

Sementara, untuk mereka yang mengalami hipotiroid, umumnya dokter akan memberikan terapi hormon tiroid.

Mereka yang mengalami gangguan tiroid karena kanker dibutuhkan kombinasi obat, terapi radioaktif, dan bahkan operasi jika dibutuhkan.

Anda tidak disarankan menggunakan obat herbal atau alternatif untuk mengatasi penyakit pada wanita ini.

Selain itu, dr. Rita Yuliarnis, ahli gizi yang ditemui dalam kesempatan yang sama, Rabu (17/07), menimpali bahwa pengobatan gangguan tiroid harus dibarengi dengan pola makan yang sehat.

Saat kekurangan tiroid, disarankan untuk memperbanyak makanan yang mengandung yodium, salah satunya bisa didapat dari garam beryodium. Selenium juga dibutuhkan dan bisa didapat dari ikan, telur, dan susu.

Sementara itu, untuk mereka yang mengalami masalah hipertiroid disertai dengan menurunnya berat badan, dr. Rita menganjurkan untuk minum obat dan makan makanan penambah energi.

Meningkatkan asupan energi, protein, dan asam lemak esensial dapat menjadi cara alami untuk mengatasi penyakit tiroid pada wanita selain minum obat.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wawancara dengan Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD-KEMD, ahli endokrin, Rabu, 17 Juli 2019, Kementerian Kesehatan Indonesia

professional, C. C. medical. (n.d.). Thyroid Disease. Retrieved 5 April 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8541-thyroid-disease

Thyroid disease. (n.d.). Retrieved 5 April 2024, from https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/thyroid-disease

Thyroid Disorders in Women. (2021). Retrieved 5 April 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/thyroid-disorders-in-women

Stump, M. H., Stump, A. the A. M. H., Author:, A. the, Fredette, M. E., Topor, L. S., & Pond, B. (2022). Thyroid Conditions in Women: Symptoms, Treatment and Care. Retrieved 5 April 2024, from https://www.lifespan.org/lifespan-living/thyroid-conditions-women-symptoms-treatment-and-care

Mayo Clinic Q and A: Women and thyroid disease – Mayo Clinic News Network. (2023). Retrieved 5 April 2024, from https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-clinic-q-and-a-women-and-thyroid-disease/

Li H, Li J. Thyroid disorders in women. Minerva Med. 2015 Apr;106(2):109-14. Retrieved 5 April 2024, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25668600/

Thyroid Disorders in Women. (n.d.). Retrieved 5 April 2024, from https://lluh.org/conditions/thyroid-disorders-women

Versi Terbaru

23/04/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Catat, Ini 4 Cara Mengatasi Hipotiroid Secara Alami Tanpa Obat

12 Penyakit yang Mungkin Timbul pada Wanita setelah Menopause


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 23/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan