Saat memasuki musim hujan, nyamuk penyebab demam berdarah dengue atau DBD akan lebih sering berkeliaran sehingga kasus penyakit infeksi ini cenderung meningkat.
Nyamuk DBD pasalnya menyukai genangan sebagai lokasi perkembangbiakannya. Lantas, apa saja ciri-ciri dari nyamuk penyebab demam berdarah?
Ciri-ciri nyamuk DBD yang harus Anda waspadai
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebarkan lewat gigitan nyamuk.
Gigitan nyamuk biasanya menimbulkan benjolan merah kecil pada kulit yang terasa gatal. Sayangnya, sangat sulit untuk melihat ciri nyamuk DBD dari bekas gigitan saja.
Tak sembarang nyamuk bisa menyebarkan virus dengue ke tubuh manusia. Satu-satunya cara mengenalinya yakni dengan melihat wujud dan perilaku nyamuk penyebab penyakit ini.
Berikut ini adalah ciri-ciri nyamuk DBD yang dapat Anda amati secara langsung.
1. Spesies nyamuk DBD
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui terdiri dari empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Di Indonesia, virus ini ditularkan oleh dua nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Spesies nyamuk DBD ini bersifat antropofilik atau lebih memilih untuk mengisap darah manusia.
Nyamuk ini juga punya sifat multiple feeding, artinya perlu mengisap darah beberapa kali untuk memenuhi kebutuhan darah sampai kenyang.
Sifat multiple feeding ini yang meningkatkan risiko penularan DBD di kawasan padat penduduk. Pasalnya, satu nyamuk mampu menularkan virus ke beberapa orang sekaligus.
2. Warna dan bentuk tubuh nyamuk
Cara mudah lainnya untuk mengenali nyamuk demam berdarah adalah dengan melihat warna dan bentuk tubuhnya.
Apabila Anda menemukan nyamuk dengan ciri-ciri berukuran kecil dan berwarna hitam dengan belang (loreng) putih di seluruh tubuh, bisa dipastikan itu adalah ciri-ciri nyamuk demam berdarah.
Nyamuk ini punya kemampuan untuk terbang setinggi 100 meter dan sejauh 400 meter. Hal ini membuat nyamuk bisa menjangkau area yang jauh dari tempat bersarangnya.
3. Waktu gigit nyamuk
Sifat khas dari nyamuk demam berdarah dapat dilihat dari waktu gigitannya. Nyamuk DBD akan muncul dan aktif menggigit pada pagi hingga sore hari.
Mereka pun cenderung paling aktif dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.
Nyamuk demam berdarah terkadang menggigit tanpa sepengetahuan Anda. Ini karena nyamuk lebih sering menggigit dari belakang tubuh hingga ke pergelangan kaki dan siku.
Bekas gigitan nyamuk demam berdarah pun sering kali tidak menimbulkan rasa sakit sehingga Anda mungkin tidak sadar saat terkena gigitannya.
4. Tempat perkembangbiakan nyamuk DBD
Nyamuk Aedes hidup dekat dengan permukiman manusia. Sarang nyamuk umumnya berupa tempat atau wadah penampungan air yang jernih. Di sinilah nyamuk meletakkan telurnya.
Spesies nyamuk Aedes aegypti banyak ditemukan di tempat-tempat penampungan air buatan, seperti bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum burung, dan kaleng bekas.
Sementara itu, nyamuk Aedes albopictus lebih banyak ditemukan di penampungan air alami di luar rumah, seperti ketiak daun, lubang pohon, dan potongan bambu.
Secara umum, nyamuk demam berdarah amat menyukai tempat yang agak gelap dan lembap.
Jika terbiasa menggantung baju di belakang pintu, Anda perlu waspada sebab tumpukan baju ini bisa menjadi tempat hinggap yang disenangi oleh nyamuk penyebab DBD.
5. Pola jentik nyamuk DBD
Selain mengetahui ciri-ciri nyamuk demam berdarah, Anda juga perlu tahu jentik mana yang merupakan jentik dari nyamuk DBD.
Saat Anda mengecek bak mandi atau tempat penampungan lainnya, jentik nyamuk DBD ini biasanya bergerak aktif dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang.
Apabila Anda menemukan jentik nyamuk dengan ciri tersebut, segera kuras bak mandi Anda untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Bagaimana cara penularan DBD?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit demam berdarah ditularkan lewat gigitan nyamuk yang membawa virus dengue.
Apabila nyamuk demam berdarah mengisap darah seseorang, kemungkinan besar virus telah ditularkan ke orang yang tergigit tadi.
Kemungkinan penularan dapat makin besar bila nyamuk tersebut sudah mengisap darah orang yang sudah terinfeksi virus dengue penyebab DBD sebelumnya.
Namun, bila nyamuk demam berdarah tidak membawa virus dengue ataupun belum menggigit orang yang terinfeksi DBD sebelumnya, penularan tidak akan terjadi.
Setelah Anda tergigit dan virus masuk ke dalam tubuh, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 3–14 hari hingga gejala DBD pertama kali muncul.
Apakah DBD menular pada sesama manusia?
Demam berdarah dengue tidak menular antarmanusia. Satu-satunya cara penularan DBD antarmanusia yakni melalui proses persalinan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ibu hamil yang terkena DBD dapat menularkan virus ke bayinya, baik saat hamil maupun melahirkan. Tips mencegah gigitan nyamuk DBD
Setelah mengetahui ciri-ciri nyamuk DBD, sudah saatnya Anda melakukan pencegahan demam berdarah melalui beberapa langkah berikut ini.
- Gunakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu pada waktu-waktu aktif persebaran nyamuk demam berdarah, yaitu saat pagi dan sore hari.
- Oleskan losion antinyamuk pada area tubuh yang tidak tertutup pakaian, seperti tangan, kaki, leher, wajah, dan telinga, untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Pakai kelambu di tempat tidur atau keranjang bayi agar Anda dan keluarga terlindungi dari gigitan nyamuk saat tidur.
Jika sudah mencoba berbagai cara di atas dan masih sering digigit nyamuk, satu-satunya cara yang paling efektif yakni dengan membasmi sarang nyamuk.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah langkah-langkah 3M Plus yang dapat dilakukan agar nyamuk DBD tidak berkembang biak di sekitar Anda.
- Menguras dan menggosok dinding penampungan air, termasuk bak mandi, drum, atau toren air untuk membasmi telur dan jentik nyamuk. Sebaiknya lakukan pengurasan setiap hari saat musim hujan atau pancaroba tiba.
- Jika menguras penampungan air tidak memungkinkan, Anda bisa memasukkan bubuk larvasida ke dalam penampungan air untuk memberantas jentik-jentik nyamuk.
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air di rumah dan mengubur barang-barang bekas di dalam tanah untuk mencegah lingkungan yang kotor yang berisiko menjadi tempat nyamuk bersarang.
- Mendaur ulang limbah dan barang bekas agar tidak menimbulkan genangan air. Daur ulang juga bermanfaat mengurangi limbah yang masih bisa digunakan kembali.
Anda juga bisa membasmi nyamuk DBD dengan cara fogging alias pengasapan. Akan tetapi, fogging hanya dilakukan saat kasus demam berdarah di daerah rumah Anda meningkat.
Kesimpulan
- Spesies nyamuk demam berdarah, seperti Aedes aegypti dan Aedes albopictus, akan mengalami peningkatan aktivitas selama maupun setelah musim hujan.
- Ciri-ciri nyamuk DBD yaitu tubuhnya berukuran kecil, berwarna hitam dengan loreng putih, serta lebih aktif menggigit pada pagi dan sore hari.
- Gigitan nyamuk bisa dicegah dengan menggunakan pakaian tertutup, kelambu, serta losion antinyamuk.
- Langkah-langkah 3M Plus, terdiri dari menguras, menutup, dan mendaur ulang, juga perlu dilakukan untuk membasmi sarang nyamuk.