backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Gejala Kanker Kolorektal (Usus Besar dan Rektum) yang Tak Boleh Anda Abaikan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 09/11/2021

    Gejala Kanker Kolorektal (Usus Besar dan Rektum) yang Tak Boleh Anda Abaikan

    Kanker yang menyerang usus besar (kolon), rektum, atau keduanya, dikenal dengan kanker kolorektal. Menurut data WHO, kanker kolorektal menyebabkan kematian terbanyak kedua di dunia tahun 2018. Tingginya angka kematian kemungkinan besar terjadi karena penyakit terlambat terdeteksi sehingga sudah parah. Lantas, seperti apa tanda dan gejala atau ciri-ciri dari penyakit kanker yang menyerang usus besar (kolon) dan rektum ini ya?

    Apa saja gejala kanker kolorektal (usus besar dan rektum)?

    Mengenal ciri-ciri kanker yang menyerang usus besar atau rektum merupakan salah satu bentuk pencegahan kanker kolorektal. Ketika memahami gejalanya, Anda tentu akan lebih waspada terhadap penyakit kanker usus dan segera memeriksakan diri ke dokter.

    Jika kanker ini terdeteksi lebih dini dan diagnosis kanker kolorektal dimantapkan, tentu penyebaran sel kanker bisa dicegah. Alhasil, pengobatan kanker yang dilakukan jadi lebih ringan dan persentase kesembuhan tentu jadi lebih tinggi.

    Pada stadium awal (stadium 1), kanker usus besar (kolon) dan rektum ini umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, sebagian kecil penderitanya melaporkan munculnya gejala yang kadang samar dan hampir serupa dengan masalah pencernaan.

    Berbagai tanda-tanda penyakit kanker usus besar dan rektum yang umumnya terjadi, meliputi:

    1. Kebiasaan buang air besar (BAB) berubah

    microlax adalah obat sembelit

    Sembelit atau diare adalah masalah pencernaan yang sangat umum terjadi. Anda bisa mengatasinya dengan mudah. Seperti diare, akan segera membaik dengan minum antidiare, oralit, atau antibiotik yang diresepkan dokter jika memang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sementara sembelit, akan mereda dengan mengonsumsi makanan berserat atau minum obat pencahar.

    Namun, jangan salah, keduanya ternyata bisa juga menjadi ciri-ciri kanker kolorektal (kanker usus besar/kolon dan rektum) stadium awal.

    Terutama jika gejalanya tidak membaik, walaupun Anda sudah mengobatinya. Anda bisa mengalami diare terus-menerus atau sembelit berkepanjangan. Bisa juga kedua gejala kanker usus besar atau rektum, terjadi secara bergantian tanpa penyebab yang jelas.

    2. BAB berdarah

    penyebab wasir

    BAB berdarah sering kali menjadi gejala yang muncul bersamaan dengan diare atau sembelit. Jika sampai terjadi, kemungkinan besar ada luka pada rektum Anda karena terlalu sering bergesekan feses yang susah dikeluarkan atau terluka karena harus terus buang air.

    Lagi-lagi, Anda tidak boleh menyepelekan kondisi ini. BAB berdarah akibat sembelit atau diare, mungkin mengharuskan Anda untuk segera mencari pertolongan dokter. Di samping itu, bisa jadi munculnya darah pada feses merupakan gejala dari penyakit kanker usus besar dan rektum yang tidak Anda duga.

    Munculnya ciri-ciri kanker usus yang dapat dilihat dari BAB ini sebenarnya bisa dibedakan dengan sembelit maupun diare. Pada keduanya, darah akan terlihat di permukaan feses sedang pada kanker, darah akan membuat feses jadi berwarna gelap.

    3. Nyeri perut, kembung, dan muntah

    bahaya akibat ambeien penyakit wasir

    Selain ciri-ciri di atas, ada tanda lain dari kanker yang menyerang usus besar dan rektum yang biasanya muncul menyertai, yaitu nyeri perut.

    Kadang beberapa orang yang sakit kanker usus ini juga merasakan gejala mual, muntah, dan perut terasa kembung. Kondisi tersebut bisa jadi peringatan untuk Anda segera ke dokter, bila terjadi secara terus-menerus.

    5. Berat badan menurun

    berat badan turun drastis

    Hampir semua penderita kanker mengalami ciri-ciri penurunan berat badan yang drastis, termasuk pada pasien kanker usus dan rektum. Hal ini dikarenakan gejala mual, muntah, dan masalah pencernaan lain yang muncul secara terus-menerus.

    Turunnya berat badan dalam jumlah besar tanpa penyebab yang jelas ini menguatkan gejala lain yang Anda rasakan kemungkinan besar adalah penyakit kanker.

    6. Terdeteksi adanya tumor atau polip abnormal

    polip benjolan di usus adalah

    Meski penyebab kanker kolorektal tidak diketahui secara pasti, kemungkinan terjadi akibat mutasi DNA dalam sel. Mutasi membuat sistem instruksi sel dalam DNA menjadi rusak, sehingga sel berfungsi secara abnormal.

    Sel seharusnya tumbuh, membelah, dan mati secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sayangnya, sel abnormal bertindak di luar kendali. Sel terus membelah dan tidak mati sehingga menyebabkan adanya penumpukan. Penumpukan sel inilah yang nantinya akan membentuk tumor di usus besar maupun rektum.

    Seiring waktu, tumor akan semakin membesar dan menimbulkan pembengkakan dan rasa nyeri hebat karena menekan saraf di sekitarnya. Tidak hanya tumor, kanker kolorektal juga bisa terbentuk dari polip (benjolan akibat pertumbuhan sel yang berlebihan) yang abnormal.

    Namun, gejala kanker yang menyerang usus besar dan rektum ini hanya bisa dilihat dengan prosedur medis tertentu.  Salah satunya adalah kolonoskopi, yakni memasukkan tabung fleksibel yang panjang dan dilengkapi kamera video yang terpasang di monitor.

    Lewat alat tersebut, dokter dapat melihat seluruh usus dan rektum serta menemukan polip abnormal atau tumor. Kemudian, dokter akan mengambil jaringan kecil untuk sampel dengan biopsi. Sampel tersebut kemudian akan dibawa ke laboratorium, dilihat dengan mikroskop, dan dipastikan merupakan kanker atau bukan.

    7. Mengalami anemia

    cara mengatasi kelelahan

    Adanya kanker pada usus maupun rektum dapat menyebabkan perdarahan. Itulah sebabnya, orang terkena kanker usus akan mengalami ciri-ciri berupa BAB berdarah. Di samping itu, perdarahan ini juga bisa menyebabkan anemia.

    Anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah yang tugasnya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sel darah merah yang tidak mencukupi kebutuhan ini, akan menyebabkan munculnya ciri-ciri seperti tubuh lemas, bahkan sesak napas pada pasien kanker kolorektum.

    Jadi, jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas dan tidak juga membaik dalam beberapa hari. Bahkan terus memburuk seiring waktu, jangan ragu untuk ke dokter. Bisa jadi penyebabnya kanker usus besar.

    Apalagi jika Anda memiliki anggota keluarga yang punya penyakit kanker. Semakin cepat diketahui penyebabnya, akan mempermudah dokter menentukan pengobatan kanker kolorektal yang tepat.

    Gejala kanker usus besar dan rektum pada anak

    penyebab usus buntu pada anak

    Meskipun umumnya menyerang orang dewasa di atas 50 tahun, anak-anak juga bisa terkena penyakit ini karena adanya risiko mutasi gen yang diwariskan orangtua dengan penyakit kanker kolorektal. Lantas, seperti apa ciri-ciri atau gejala kanker yang menyerang usus besar atau rektum pada anak?

    Dilansir dari St. Jude Children’s Research Hospital, ciri-ciri anak yang sakit kanker usus besar dan rektum mengalami gejala-gejala yang tidak berbeda jauh dengan orang dewasa. Ini meliputi nyeri perut parah dan pembengkakan, diare, sembelit, dan BAB berdarah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 09/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan