backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Bisakah Sabun Cuci Tangan Antibakteri Mengobati Jerawat?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 29/04/2021

    Bisakah Sabun Cuci Tangan Antibakteri Mengobati Jerawat?

    Bakteri merupakan biang dari munculnya jerawat. Produk perawatan kulit antibakteri bisa jadi pilihan tepat untuk mengatasi jerawat. Namun, bisakah pakai sabun cuci tangan antibakteri untuk mengobati jerawat?

    Bolehkah pakai sabun cuci tangan antibakteri untuk mengobati jerawat?

    cara cuci tangan

    Meski sama-sama bersifat antibakteri, sabun cuci tangan tidak bisa dipakai sebagai cara menghilangkan jerawat. Sabun cuci tangan hanya ditujukan untuk membersihkan bagian tangan, bukan untuk wajah atau kulit berjerawat lainnya.

    Jenis agen antibakteri pada sabun cuci tangan dan sabun cuci muka untuk jerawat berbeda. Agen antibakteri dalam sabun cuci tangan biasanya yakni triclosan, sementara antibakteri dalam sabun pembersih wajah yaitu benzoil peroksida, asam salisilat, atau sulfur.

    Beda kandungan agen antibakterinya, beda pula bakteri yang ditargetkan untuk dimusnahkan. Triclosan bekerja menyerang jenis bakteri yang lebih umum bersarang di kulit tangan agar tidak masuk dan menginfeksi.

    Sementara itu, bahan benzoil peroksida, asam salisilat, dan sulfur bekerja secara khusus menyerang bakteri penyebab jerawat, yaitu Propioni acnes.

    Perlu dipahami juga bahwa bakteri merupakan satu dari sekian banyak penyebab jerawat. Faktor hormon, produksi minyak berlebih, hingga penumpukan sel kulit mati juga menyumbang peran masing-masing untuk menimbulkan jerawat.

    Sabun cuci tangan antibakteri juga tidak cocok untuk mengobati jerawat karena formulasinya yang cenderung keras. Tekstur kulit tangan lebih tebal daripada wajah sehingga perlu sabun yang formulanya lebih keras agar efektif membersihkan

    Jika digunakan pada wajah yang lebih tipis, sabun cuci tangan antibakteri bisa membuat kulit jadi sensitif, kering, dan mengelupas.

    Oleh sebab itu, Anda tidak bisa sembarangan menggunakan sabun cuci tangan antibakteri untuk mengobati jerawat membandel.

    Gunakan sabun cuci muka yang antibakteri

    mencuci muka saat berjerawat

    Untuk mengatasi jerawat, jangan pakai sabun cuci tangan antibakteri. Anda perlu menggunakan sabun pembersih wajah yang bisa mengendalikan semua faktor penyebabnya. Bukan hanya menghilangkan bakteri.

    Gunakanlah sabun pembersih khusus untuk kulit berjerawat yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida. Sabun cuci muka antijerawat dibuat juga untuk mengatasi berbagai penyebab lain selain bakteri.

    Dilansir dari penelitian dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, selain membunuh bakteri P. acnes, benzoil peroksida juga membantu mencegah pori tersumbat yang bisa menyebabkan kemunculan jerawat.

    Sementara asam salisilat membantu mempercepat pergantian sel kulit dan menjaga pori agar tidak tersumbat. Bahan aktif yang satu ini juga membantu mengeringkan minyak berlebih di pori-pori.

    Selain pembersih, gunakan juga obat penghilang jerawat dengan kandungan bahan aktif yang sama. Menggunakan kombinasi pembersih dan obat jerawat yang sesuai membantu meringankan keparahan jerawat.

    Ragam Perawatan Kulit yang Justru Bikin Muka Berjerawat

    Cara cuci muka yang tepat untuk kulit berjerawat

    Jangan sekali-kali menggunakan sabun cuci tangan antibakteri untuk mengobati jerawat Anda. Pilihlah produk khusus jerawat yang sesuai dengan jenis kulit, jenis jerawat yang dimiliki, dan tingkat keparahan jerawatnya.

    Jangan lupa untuk membersihkan wajah sambil memijatnya dengan lembut. Gunakan tangan untuk mencuci wajah dan jangan gunakan alat penggosok lainnya agar jerawat tidak pecah.

    Jika jerawat sudah mulai parah dan tak kunjung berkurang meski sudah diobati, konsultasikan ke dokter kulit. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kulit agar mendapat diagnosis serta penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 29/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan