Merawat kulit bayi sensitif memang menantang karena sangat rentan mengalami iritasi. Meski iritasi kulit pada bayi tidak berbahaya, kondisi ini akan sangat mengganggu si Kecil bahkan bisa membuatnya rewel.
Biasanya, kulit yang teriritasi akan menimbulkan rasa gatal hingga kemerahan. Supaya Anda tahu pengobatan dan perawatan yang tepat untuk si Kecil yang iritasi, sebaiknya pahami dulu berbagai penyebabnya.
Apa saja tanda dan gejala iritasi kulit pada bayi?
Umumnya, bayi yang memiliki iritasi kulit akan mengalami gejala seperti kulit berwarna kemerahan atau berbercak merah dan gatal-gatal.
Sebagian bayi lainnya mungkin juga memiliki kulit yang mengering dan pecah-pecah.
Nah, kondisi seperti ini akan membuat bayi mudah rewel dan menangis karena tidak nyaman, sehingga orangtua perlu menenangkan bayi yang menangis.
Iritasi pun bisa muncul di bagian kulit mana pun, tapi biasanya hal ini tergantung dengan apa pemicunya.
Jika iritasi akibat penggunaan popok sekali pakai, maka bagian yang akan iritasi adalah area kemaluan, bokong, dan bisa melebar hingga area paha.
Sementara, iritasi yang disebabkan oleh cuaca panas akan menyebabkan kulit bagian leher, dada, lengan atas, dan kepala menjadi merah.
Lain lagi bila pemicunya adalah eksim pada bayi atau dermatitis atopik. Kondisi ini akan menimbulkan iritasi kulit di bagian pipi, leher, lipat siku, dan lipat ketiak.
Apa saja penyebab iritasi kulit pada bayi?
Iritasi kulit pada bayi biasanya disebabkan oleh produk-produk perawatan yang tidak cocok dengan kondisi kulit si Kecil.
Produk perawatan kulit ini termasuk bedak, sabun, losion, sampo, atau minyak gosok. Tak cuma itu, iritasi juga bisa disebabkan oleh pemakaian popok sekali pakai yang terlalu lama.
Deterjen dan pewangi untuk mencuci baju bayi bisa menjadi pemicu iritasi kulit pada bayi, sehingga Anda perlu hati-hati dalam memilih sabun pencuci pakaian untuk si Kecil.
Ditambah lagi, jika di dalam keluarga Anda ada riwayat alergi atau dermatitis atopik serta cuaca lingkungan yang terlalu panas, kondisi ini bisa semakin memicu iritasi pada kulit bayi.
Bagaimana cara mengatasi iritasi kulit pada bayi?
Anda tak perlu khawatir, iritasi pada kulit buah hati bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.
Tentu, untuk tahu mana cara yang paling tepat, Anda harus paham dulu apa penyebab iritasi pada si Kecil. Lalu, hindari penyebab atau pemicu yang menimbulkan reaksi kulit kemerahan ini.
Hindari menggunakan produk-produk dari bahan alami, misalnya membalurkan kulit bayi dengan tumbukan daun tertentu hingga minyak-minyak yang tidak diketahui kandungannya.
Pasalnya, kondisi iritasi setiap bayi berbeda-beda dan pengobatan alami seperti itu belum tentu cocok untuk semua bayi. Alih-alih sembuh dari iritasi, justru bisa memperparah kondisi.
Jika iritasi si Kecil yang tidak kunjung reda, sebaiknya segera bawa ia ke dokter. Dokter akan mendiagnosis dan memberikan perawatan yang tepat.
Biasanya dokter akan memberikan obat iritasi kulit seperti krim atau losion yang disesuaikan dengan kondisi iritasi yang terjadi, misalnya pada wajah bayi.
Obat ini sebenarnya perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya karena beda kondisi tentu akan berbeda juga dalam penanganannya, termasuk dosis pemberian krim.
Kadang, iritasi kulit pada si Kecil juga bisa menyebabkan reaksi radang yang hebat dan akhirnya timbul bekas kecokelatan atau putih di kulit.
Bila hal ini terjadi, biasanya dokter akan memberikan pelembap kulit bayi yang harus digunakan rutin. Bekas iritasi kulit ini pun akan pudar dalam beberapa bulan.
Sementara, bila kasus iritasi sudah parah dan tidak segera diobati dengan baik, maka jaringan bagian kulit tersebut akan rusak dan rentan terkena infeksi.
Apakah iritasi pada kulit bisa dicegah?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi. Berikut beberapa tipsnya.
1. Pilih produk perawatan bayi yang tepat
Memilih produk perawatan bayi yang sesuai, tidak perlu berlebihan, dan sesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Perhatikan juga bahan yang terkandung dalam produk tersebut. Sebaiknya, gunakan produk yang tidak mengandung wewangian.
2. Ganti popok secara berkala
Bila Anda memakai popok sekali pakai, hindari untuk memakainya terlalu lama. Popok sekali pakai sebaiknya tidak digunakan terus-menerus sepanjang waktu.
Gunakan jika dibutuhkan saja dan ganti popok sekali pakai secara berkala, terutama bila si Kecil sudah buang air kecil dan besar.
3. Perhatikan bahan pakaian bayi
Jika di keluarga Anda memiliki riwayat alergi atau dermatitis atopik, maka besar kemungkinan si Kecil akan mudah terkena iritasi kulit pada bayi.
Oleh karena itu, perhatikan pemilihan bahan baju untuk bayi yang akan dipakai seharian. Pilih pakaian yang berbahan katun sehingga mudah menyerap keringat.
4. Jaga lingkungan tetap sejuk
Jaga kondisi lingkungan sekitar bayi tetap sejuk, tidak panas atau gerah.
Pastikan juga kamar tidur atau ruangan yang sering dikunjungi bayi tetap bersih, jauh dari kemungkinan adanya tungau atau debu.
Kesimpulan
- Iritasi kulit pada bayi biasanya ditandai dengan kulit kemerahan atau bercak merah dan gatal-gatal. Pada sebagian kasus pun, iritasi dapat menimbulkan kulit kering dan pecah-pecah.
- Iritasi ini pun biasanya disebabkan oleh produk-produk perawatan yang tidak cocok dengan kondisi kulit si Kecil, seperti bedak, sabun, losion, sampo, hingga penggunaan popok sekali pakai yang terlalu lama.
- Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan obat berupa krim atau losion yang akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
- Untuk mencegah iritasi kulit pada bayi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, misalnya pilih produk perawatan bayi yang tepat, ganti popok secara berkala, perhatikan bahan pakaian bayi, hingga jaga kondisi lingkungan tetap sejuk.
[embed-health-tool-vaccination-tool]