Munculnya benjolan di testis mungkin menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi pria. Pasalnya, benjolan ini bisa disebabkan oleh cedera, infeksi, hingga kondisi lain yang mungkin mengganggu fungsi testis untuk menghasilkan sperma dan hormon. Simak informasi berikut untuk mengetahui kemungkinan penyebab lainnya.
Berbagai penyebab benjolan pada testis
Benjolan di testis alias buah zakar umumnya disebabkan oleh penumpukan cairan, infeksi, atau pembengkakan pada kulit atau pembuluh darah di sekitar testis.
Sebagian di antaranya tidaklah berbahaya, tetapi ada juga benjolan yang menandakan kondisi atau penyakit pada testis yang lebih serius. Berikut adalah deretan penyebabnya.
1. Varikokel

Varikokel adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena di dalam buah zakar atau skrotum (kantong testis). Kondisi ini mirip dengan varises pada kaki.
Ini merupakan jenis benjolan yang paling sering ditemukan pada pria, umumnya terletak di atas testis atau di bagian kiri skrotum.
Kondisi ini kerap kali tidak menyebabkan gejala. Namun, varikokel yang parah mungkin memicu nyeri tajam pada testis dan membesarnya salah satu testis.
2. Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang terjadi pada selaput yang melindungi testis.
Cairan tersebut dapat terbentuk akibat gangguan pada lapisan jaringan yang menghubungkan perut dengan skrotum.
Orang yang mengalami hidrokel umumnya baru mengalami gejala saat berusia 40 tahun. Bayi prematur cenderung lebih berisiko untuk memiliki hidrokel.
3. Spermatokel
Spermatokel adalah kista atau benjolan berisi cairan yang terbentuk pada epididimis, yaitu saluran yang berfungsi menyalurkan sel sperma dari testis.
Kondisi yang juga disebut kista epididimis ini dapat menyebabkan benjolan kecil di bagian atas buah zakar tapi tidak sakit.
Jenis benjolan testis ini sangat umum ditemukan pada pria dan tidak berbahaya. Sebagian besar spermatokel akan hilang dan sembuh dengan sendirinya.
4. Torsio testis
Torsio testis adalah kondisi saat testis terpelintir sehingga memutar tali sperma yang membawa darah ke skrotum. Akibatnya, aliran darah ke skrotum menjadi tidak lancar.
Aliran darah ke penis yang tidak lancar dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti rasa nyeri dan pembengkakan yang tiba-tiba atau bahkan sering kali parah.
Jika tidak segera ditangani, jaringan testis akan rusak dan mati. Testis pun tidak dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya.
5. Hernia

Hernia atau kerap disebut turun berok adalah kondisi yang terjadi ketika ada bagian organ atau jaringan di dalam perut yang menonjol ke luar.
Bagian organ tersebut muncul melalui otot atau jaringan di sekitarnya yang melemah sehingga menimbulkan tonjolan.
Hernia umumnya tidak mengancam jiwa, tetapi kondisi ini tidak akan hilang dengan sendirinya. Kondisi ini perlu ditangani melalui operasi untuk mencegah komplikasi berbahaya.
6. Kutil kelamin
Kutil kelamin menimbulkan benjolan kecil pada batang penis dan testis. Penyakit ini memiliki ciri khas berupa munculnya sekumpulan benjolan kecil yang mirip kembang kol.
Secara umum, kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang mudah menyebar melalui kontak antarkulit saat berhubungan intim.
Untuk mencegahnya, pakailah kondom saat berhubungan dan lakukan vaksinasi HPV yang dapat mengurangi risiko penularan infeksi ini.
Tips menjaga kesehatan testis
Berikut ini adalah sejumlah tips sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan testis. - Rutin periksa testis sendiri setidaknya sekali dalam sebulan.
- Jangan lupa untuk menjaga kebersihan alat kelamin.
- Rutin mengganti pakaian dalam.
- Kenakan pakaian dalam yang berbahan lembut dan tidak terlalu ketat.
7. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut. Ini ditandai dengan benjolan mirip bisul berwarna merah kecil dengan ujung putih berisi nanah pada buah zakar.
Secara umum, benjolan di telur kelamin pria ini tidak berbahaya. Namun, penyakit kulit ini bisa menimbulkan rasa gatal dan nyeri yang membuat Anda merasa tidak nyaman.
Pada kasus yang parah, folikulitis bisa menyebabkan rambut rontok dan bekas luka permanen.
8. Limfokel
Limfokel umumnya muncul selepas Anda berhubungan intim atau berulang kali masturbasi. Ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada saluran getah bening.
Selain itu, benjolan di testis ini dapat muncul sebagai efek samping selepas operasi prostat, seperti pengangkatan prostat (prostatektomi).
9. Pembengkakan skrotum

Pembengkakan skrotum adalah kondisi saat kantong buah zakar atau skrotum pria membesar.
Kondisi yang menyebabkan benjolan pada testis ini bisa terjadi karena cairan yang menumpuk, pertumbuhan jaringan abnormal, hingga adanya bagian testis yang membengkak.
Meski tidak menimbulkan gejala, penting untuk segera periksa dengan dokter ketika Anda menyadari pembengkakan skrotum.
10. Kanker testis
Beberapa benjolan mungkin saja menandakan pertumbuhan kanker testis. Namun, hanya dokter yang bisa menentukan apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak.
Kanker testis adalah jenis kanker yang cukup langka. Penyakit ini biasanya terjadi pada remaja dan pria dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun.
Sebagian besar gangguan pada testis dapat langsung didiagnosis saat pemeriksaan fisik. Akan tetapi, dokter juga bisa melakukan tes lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
Tes lanjutan tersebut umumnya berupa tes darah, tes ultrasound, CT scan, biopsi, atau lain sebagainya.
Setelah diagnosis ditegakkan, barulah dokter akan memberikan penanganan yang sesuai guna mencegah komplikasi yang membahayakan testis dan organ reproduksi pria lainnya.
Kesimpulan
- Munculnya benjolan di testis bisa mengganggu fungsi testis untuk menghasilkan sel sperma dan hormon pria.
- Penyebabnya antara lain varikokel, hidrokel, spermatokel, torsio testis, hernia, kutil kelamin, folikulitis, pembengkakan skrotum, hingga kanker testis.
- Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter bila Anda menemukan benjolan di testis untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
[embed-health-tool-bmi]