backup og meta

Meski Sejuk, Ini 5 Bahaya Tidur dengan Kipas Angin

Meski Sejuk, Ini 5 Bahaya Tidur dengan Kipas Angin

Kipas angin memang membantu Anda agar tidak kepanasan dan berkeringat saat tidur. Namun, banyak orang mengatakan bahwa kebiasaan tidur dengan kipas angin berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Lalu, apakah benar begitu? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Adakah efek buruk tidur pakai kipas angin?

Salah satu manfaat nyata dari penggunaan kipas angin yakni membuat istirahat Anda terasa lebih nyaman karena mengusir gerah dan panas.

Bahkan, derau putih atau yang lebih dikenal sebagai white noise dari kipas angin bisa menjadi melodi pengantar tidur sehingga membuat tidur jadi lebih nyenyak.

Di sisi lain, kebiasaan ini tidak selalu baik untuk kesehatan. Berikut ini adalah beberapa bahaya penggunaan kipas angin saat tidur yang perlu Anda waspadai.

1. Memicu reaksi alergi

reaksi alergi tungau debu

Setelah tidur menggunakan kipas angin, Anda mungkin mengalami pilek atau bersin-bersin yang persis seperti gejala masuk angin. Padahal, ini sebenarnya merupakan tanda-tanda reaksi alergi.

Salah satu pemicu alergi yang paling umum ialah tungau debu. Putaran kencang dari kipas dapat mengumpulkan dan menerbangkan tungau debu ke udara.

Jika kipas angin terus-menerus digunakan dan tidak dibersihkan secara rutin, debu yang menumpuk pada kipas akan beterbangan dan tanpa sadar terhirup oleh Anda.

2. Merangsang produksi lendir berlebihan

Sebagian orang terkadang tidur dengan kipas angin yang langsung menghadap ke wajah. Nah, embusan udara ini bisa menyebabkan mulut, hidung, dan tenggorokan kering.

Untuk mencegah kekeringan tersebut, tubuh Anda akan merespons dengan cara memproduksi lendir pada jaringan selaput lendir (mukosa) secara berlebihan.

Kelebihan lendir ini dapat menyebabkan hidung tersumbat, sinusitis, sakit kepala, tenggorokan sakit, rasa terbakar dan gatal pada hidung, dan bahkan mimisan.

3. Membuat mata dan kulit kering

Efek buruk lainnya dari kebiasaan tidur pakai kipas yakni membuat mata dan kulit kering. Mata yang kering lebih mudah iritasi, terlebih bila Anda sering menguceknya.

Sementara itu, kulit yang kering akibat penggunaan kipas angin bisa memperparah gangguan yang telah dialami sebelumnya, seperti eksim dan psoriasis.

4. Menimbulkan nyeri otot dan pegal linu

badan terasa pegal setelah tidur

Meski membuat tubuh terasa lebih dingin, paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram.

Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher. 

Alih-alih bikin badan segar saat bangun tidur, hal ini justru membuat Anda terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.

5. Menyebabkan kebisingan

Putaran bilah kipas angin bisa menimbulkan white noise yang bikin tidur lebih nyenyak. Namun, sebagian orang bisa merasa terganggu dengan suara ini sehingga mengalami gangguan tidur.

Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rata-rata air conditioner dapat menimbulkan tingkat kebisingan hingga 60 desibel (dB).

Jika Anda terbangun berulang kali pada malam hari dan bangun pada pagi hari dengan kondisi kurang segar, hal ini mungkin menandakan bahwa suara kipas angin Anda terlalu berisik.

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum tidur dengan kipas angin

Sebetulnya, Anda boleh saja tidur dengan kipas angin. Kuncinya adalah memastikan bahwa Anda rutin membersihkan kipas angin agar selalu bersih dan bebas dari debu.

Selain itu, berikut ini merupakan beberapa tips penggunaan kipas yang aman ketika Anda tidur.

  • Pilihlah kipas angin portabel sehingga bisa dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan Anda.
  • Pastikan model kipas angin yang Anda gunakan memiliki suara hening agar tidak terlalu bising ketika malam hari.
  • Gunakan pengatur waktu agar kipas angin tidak terus-terusan menyala sepanjang malam.
  • Nyalakan fitur osilasi kipas angin supaya embusan angin dapat berputar ke kanan dan kiri.
  • Gunakan air purifier dan humidifier di dalam kamar tidur untuk membersihkan partikel debu dan kotoran sekaligus membuat udara tidak terlalu kering.

Untuk menghindari bahaya kipas angin saat tidur, sebaiknya jangan arahkan kipas tepat ke tubuh Anda.

Arahkan kipas angin ke dinding supaya embusan angin memantul ke dinding ruangan dan tetap mengenai tubuh. Dengan begitu, Anda tetap bisa tidur dengan nyaman.

Kesimpulan

  • Rasa dingin dari kipas membantu tidur terasa lebih nyaman dan bebas gerah.
  • Namun, ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan, seperti kambuhnya alergi, kekakuan otot, hingga kebisingan yang mengganggu tidur.
  • Bersihkan kipas secara rutin dan hindari embusan udara langsung ke tubuh untuk mencegah bahaya tidur dengan kipas semalaman.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Is Sleeping With a Fan On a Good Idea? (2023). Sleep Foundation. Retrieved March 21, 2023, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-faqs/is-sleeping-with-a-fan-on-bad-for-you

Dust Mite Allergy. (2023). Asthma & Allergy Foundation of America. Retrieved March 21, 2023, from https://aafa.org/allergies/types-of-allergies/insect-allergy/dust-mite-allergy/

What Noises Cause Hearing Loss? (2019). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved March 21, 2023, from https://www.cdc.gov/nceh/hearing_loss/what_noises_cause_hearing_loss.html

Ebben, M. R., Yan, P., & Krieger, A. C. (2021). The effects of white noise on sleep and duration in individuals living in a high noise environment in New York City. Sleep medicine, 83, 256–259. https://doi.org/10.1016/j.sleep.2021.03.031

Halperin D. (2014). Environmental noise and sleep disturbances: A threat to health?. Sleep science (Sao Paulo, Brazil), 7(4), 209–212. https://doi.org/10.1016/j.slsci.2014.11.003

Versi Terbaru

05/04/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

6 Rutinitas Sebelum Tidur agar Tidur Nyenyak

Tidur yang Sehat, Dengan Lampu Menyala atau Mati?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan