backup og meta

Minum Wine Sebelum Tidur Bikin Tidur Nyenyak, Benarkah?

Minum Wine Sebelum Tidur Bikin Tidur Nyenyak, Benarkah?

Ada beragam manfaat minum wine untuk kesehatan, termasuk mengurangi risiko kanker paru, penyakit jantung, dan penyakit Alzheimer. Selain itu, beberapa orang pun minum wine sebelum tidur karena percaya akan manfaat minuman ini yang kabarnya bisa membuat istirahat malam lebih nyenyak. Benarkah itu?

Benarkah manfaat minum wine sebelum tidur?

Minum segelas wine sebelum tidur digadang-gadang dapat membuat Anda cepat mengantuk.

Oleh sebab itu, minuman beralkohol yang terbuat dari sari buah anggur yang difermentasi ini kerap dikonsumsi beberapa orang yang mengidap gangguan tidur, seperti insomnia.

Para peneliti dari University of Milan, Italia, menemukan bahwa wine yang terbuat dari anggur merah bisa membantu seseorang untuk tertidur lebih mudah. 

Pasalnya, kulit anggur merah mengandung melatonin, yakni hormon yang mengatur otak untuk merasakan kantuk dan memerintahkan tubuh Anda untuk tidur. 

Di samping itu, melatonin juga merupakan antioksidan kuat yang akan membantu memerangi penuaan dan penting untuk menaikkan libido seseorang.

Tubuh Anda biasanya sudah menghasilkan melatonin dari kelenjar pineal di otak. Namun, sebagian orang tidak memiliki kadar melatonin yang cukup untuk memicu rasa kantuk atau tertidur.

Maka, tak jarang orang yang kesulitan untuk cepat tertidur akan meminum segelas wine pada malam hari untuk membantu mengatasi gangguan tidur yang dialaminya.

Namun, tidak semua jenis wine bisa membantu Anda tertidur. Perlu diperhatikan bahwa manfaat wine yang satu ini hanya bisa diperoleh dari minuman yang terbuat dari anggur merah.

Anggur merah menggunakan kulit buah anggur yang kaya akan melatonin, sedangkan wine yang terbuat dari anggur putih tidak menggunakannya.

Padahal, kulit buah anggur itulah yang mengandung lebih banyak hormon tidur.

Lantas, bolehkah minum wine sebagai “obat” tidur?

manfaat minum wine

Dikutip dari laman Sleep Foundation, minum wine atau alkohol memang dapat membantu Anda lebih cepat tertidur karena sifat penenang yang dimilikinya.

Meski begitu, orang yang sering minum wine sebelum tidur juga bisa mengalami gangguan tidur yang membuat istirahat malamnya jadi kurang nyenyak.

Perlu diketahui, tubuh akan melalui dua tahapan tidur yang berbeda pada malam hari. Tahap pertama disebut slow wave sleep (SWS), yaitu ketika gelombang otak berjalan dengan lamban.

Setelah melewati tahapan SWS, fase selanjutnya ialah pergerakan mata yang cepat atau rapid eye movement (REM). Biasanya, pada tahap inilah seseorang bermimpi.

Minum wine yang mengandung alkohol satu jam sebelum tidur berisiko mengganggu paruh kedua dari siklus tidur saat efek penenang sudah mulai menghilang. 

Kondisi ini bisa menyebabkan Anda melewatkan tahapan REM sehingga Anda jadi lebih mudah dan sering terbangun pada tengah malam.

Efek samping minum wine sebelum tidur

Anggur merah yang difermentasi umumnya mengandung neurotransmiter yang disebut tirosin. Salah satu contoh wine yang sangat kaya akan tirosin yaitu Chianti.

Neurotransmiter berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi di otak. Mengonsumsi tirosin bisa membuat Anda terbangun pada malam hari dan menyebabkan jantung berdebar

Tidak hanya minum wine, mengonsumsi makanan dan minuman lain seperti teh, keju, daging fermentasi, dan cokelat sebelum tidur juga dapat mengganggu tidur Anda. 

Asupan makanan kaya tirosin bisa Anda imbangi dengan makanan yang mengandung karbohidrat, sebab karbohidrat bisa membantu menenangkan kerja otak. 

Minum wine dan jenis minuman beralkohol lainnya tidak hanya mengganggu tahapan kedua waktu tidur Anda, tetapi juga bisa menyebabkan mimpi buruk

Anda kemungkinan tidak akan merasakan fase tidur yang dalam sampai kandungan dan efek alkohol dalam tubuh betul-betul hilang dari metabolisme.

Pada umumnya, mengurangi atau menghentikan kebiasaan minum wine sebelum tidur sudah cukup untuk mengembalikan dampak negatif alkohol pada pola tidur Anda.

Jika Anda terus mengalami masalah tidur yang tidak kunjung hilang, sebaiknya berkunjunglah ke klinik gangguan tidur untuk memperoleh perawatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Minum wine sebelum tidur dipercaya membuat seseorang lebih cepat mengantuk dan mengatasi gangguan tidur, seperti insomnia.
  • Wine yang berasal dari fermentasi anggur merah mengandung hormon melatonin yang merangsang rasa kantuk dan memerintahkan tubuh untuk tidur.
  • Konsumsi wine sebagai obat tidur dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan fisik dan mental bila dilakukan dalam jangka panjang.
  • Apabila Anda mengalami gangguan tidur yang tak kunjung hilang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Grapes. (2007). Sleep and Health Journal Chicago. Retrieved December 28, 2022, from https://www.sleepandhealth.com/dorma-dorma-dorma/

Red wines contain melatonin. (n.d.). Nutrition and Food Sciences. Retrieved December 28, 2022, from https://www.cabi.org/nutrition/news/15726

Alcohol and sleep. (2022). Sleep Foundation. Retrieved December 28, 2022, from https://www.sleepfoundation.org/nutrition/alcohol-and-sleep

Why you should limit alcohol before bed for better sleep. (2021). Cleveland Clinic. Retrieved December 28, 2022, from https://health.clevelandclinic.org/why-you-should-limit-alcohol-before-bed-for-better-sleep/

Meng, J. F., Shi, T. C., Song, S., Zhang, Z. W., & Fang, Y. L. (2017). Melatonin in grapes and grape-related foodstuffs: A review. Food chemistry, 231, 185–191. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2017.03.137

Versi Terbaru

13/01/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Bahaya Mengonsumsi Obat Tidur dan Alkohol Secara Bersamaan

Jangan Sepelekan Efek Alkohol ke Sistem Saraf dan Otak Manusia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan