5. Perubahan hormon
Menopause, menstruasi, dan kehamilan adalah beberapa sumber utama masalah tidur di kalangan perempuan. Menurut National Sleep Foundation, sekitar 40% dari wanita perimenopause (orang-orang yang berada di masa transisi menopause) akan memiliki masalah tidur.
6. Penyakit dan kondisi medis
Sering kali, kesulitan tidur muncul bersama dengan kondisi medis lainnya. Dengan penyakit paru-paru atau asma, misalnya, mengi dan sesak napas dapat mengganggu tidur Anda, terutama di pagi hari. Jika Anda menderita gagal jantung, Anda dapat memiliki pola pernapasan abnormal. Bahkan, penyakit Parkinson dan neurologis lainnya ternyata dapat menyebabkan kesulitan tidur.
7. Minum kopi
Biasanya, setiap orang yang minum kopi akan lebih sulit tidur karena kandungan kafein yang ada di dalam kopi. Karena kafein adalah stimulan, kebanyakan orang menggunakannya setelah bangun di pagi hari atau untuk tetap waspada pada siang atau bahkan malam hari. Meskipun penting untuk dicatat bahwa kafein tidak dapat menggantikan tidur, namun konsumsi kopi dengan kandungan kafein bisa membuat kita merasa lebih waspada dan terbangun tengah malam, dengan memblokir bahan kimia yang menginduksi tidur di otak dan meningkatkan produksi adrenalin.
8. Kelelahan
Banyaknya aktivitas memang sering kali melelahkan. Ingin sekali rasanya berbaring di kasur untuk segera beranjak tidur dan mengisi kembali daya yang hilang. Namun, rasa lelah tersebut bisa saja membuat Anda terjada dari tidur. Karena ternyata, sebenarnya ada perbedaan besar antara menjadi lelah dan mengantuk.
Pada saat lelah, tubuh Anda masih dalam tanda tanya apakah Anda lelah karena stress atau aktivitas fisik yang menguras tenaga. Sederhananya, bergegas ke tempat tidur ternyata tidak sama dengan bergegas untuk tidur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar