Pola tidur yang baik tentu bermanfaat bagi kesehatan. Namun, ada beberapa orang yang harus punya jam tidur terbalik, yakni dengan tidur pada pagi dan beraktivitas pada malam hari. Lalu, apa saja efek tidur pagi yang perlu Anda waspadai?
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Pola tidur yang baik tentu bermanfaat bagi kesehatan. Namun, ada beberapa orang yang harus punya jam tidur terbalik, yakni dengan tidur pada pagi dan beraktivitas pada malam hari. Lalu, apa saja efek tidur pagi yang perlu Anda waspadai?
Sebagian orang mungkin pernah tidur pagi setelah bergadang semalaman untuk binge watching alias menyelesaikan film atau serial favorit hingga tamat.
Melakukan hal ini sesekali mungkin tidak berdampak serius bagi tubuh. Namun, lain halnya bila Anda sering tidur pagi karena alasan harus bekerja shift malam dalam waktu lama.
Kerja shift malam bisa mengganggu ritme sirkadian atau waktu biologis tubuh Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan shift work sleep disorder atau gangguan tidur akibat kerja shift.
Seseorang yang bekerja shift sering kali memiliki masalah pada kualitas dan kuantitas tidurnya.
Akibatnya, mereka lebih mungkin untuk merasakan kantuk dan kelelahan selama jam kerja. Ini bisa mengurangi produktivitas dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Tubuh punya mekanisme untuk mengatur siklus tidur dan bangun yang disebut ritme sirkadian.
Ritme sirkadian dipengaruhi oleh sinar matahari. Jadi, saat pagi hari, tubuh secara alami mulai memproduksi hormon kortisol yang membantu Anda terjaga dan merasa waspada.
Sebaliknya, pada malam hari, tubuh akan memproduksi hormon melatonin untuk memicu rasa kantuk sehingga Anda dapat tertidur.
Jika terbiasa tidur pada pagi hari, itu artinya Anda sudah melawan ritme sirkadian tubuh. Hal ini dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti berikut.
Salah satu pemicu rasa lelah akibat tidur di pagi hari ialah kurangnya paparan sinar matahari.
Sinar matahari merupakan sumber alami vitamin D untuk tubuh Anda. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan beberapa masalah, salah satunya kelelahan selama beraktivitas.
Kurangnya kualitas tidur juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini biasanya juga ditandai dengan munculnya rasa kantuk, lesu, dan lelah.
Dalam jangka panjang, terbiasa tidur saat matahari terbit berisiko mengacaukan produksi hormon yang mengatur waktu biologis tubuh Anda.
Pergeseran tidur ini dapat menyebabkan Anda rentan mengalami gangguan tidur, seperti insomnia.
Studi yang dimuat dalam jurnal Sleep Science (2021) menyebutkan bahwa sekitar 32% pekerja shift malam mengalami insomnia atau rasa kantuk berlebihan saat beraktivitas.
Pola tidur yang tidak konsisten bisa memengaruhi sirkulasi darah pada otak. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti pusing dan sakit kepala.
Kurangnya kuantitas dan kualitas tidur sebagai efek samping tidur di pagi hari juga bisa menyebabkan ketegangan otot yang makin memperburuk kondisi ini.
Kurang tidur atau tidur yang terpecah-pecah akibat bekerja shift malam berisiko menghambat proses pemulihan otak yang penting untuk mengatur konsentrasi dan memori.
Gangguan pola tidur lama-kelamaan bisa memengaruhi fokus dan kemampuan untuk memecahkan masalah.
Kombinasi antara tingkat konsentrasi yang rendah dan masalah memori jangka pendek tentu dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja.
Pergeseran waktu tidur yang tidak alami dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur suasana hati, seperti serotonin dan melatonin.
Hal ini dapat menimbulkan perasaan lelah, perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi.
Selain stres, kurang tidur juga berdampak pada hormon yang mengatur rasa lapar. Kondisi ini bisa mengganggu pola makan sehingga menyebabkan pertambahan berat badan.
Profesi seperti dokter, perawat, pengemudi, pegawai pabrik, dan pramuniaga toko 24 jam, terkadang menuntut Anda untuk bekerja pada shift malam.
Untuk menjaga kesehatan pekerja shift malam, inilah hal-hal sederhana yang dapat Anda lakukan.
Selain berbagai tips tidur pagi di atas, penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan dan olahraga rutin saat harus bekerja dengan shift malam.
Apabila Anda tetap kesulitan tidur meski sudah melakukan tips-tips di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar