backup og meta

Obat Tidur: Cara Kerja, Efek Samping, dan Cara Menguranginya

Obat Tidur: Cara Kerja, Efek Samping, dan Cara Menguranginya

Susah tidur merupakan permasalahan yang hampir pernah dirasakan setiap orang. Karena kondisi ini bisa menyebabkan ngantuk di siang hari dan mengganggu produktivitas, tidak sedikit yang memilih untuk minum obat supaya bisa cepat tidur.

Jika Anda merasa membutuhkan obat ini, coba simak informasi berikut. Pasalnya, ada beberapa jenis obat tidur yang tidak boleh diminum tanpa resep.

Pilihan obat yang bisa membantu Anda tidur

Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab susah tidur, seperti kebiasaan buruk sebelum tidur hingga masalah kesehatan tertentu.

Contohnya, minum kopi atau alkohol sebelum tidur hingga berbagai gangguan kesehatan mental, seperti depresi.

Pada beberapa orang, susah tidur bisa diatasi dengan penerapan sleep hygiene. Apabila cara tersebut tidak berhasil, Anda mungkin membutuhkan obat-obatan berikut.

1. Obat tidur tanpa resep dokter

Meski tanpa resep, beberapa jenis obat ini tetap harus dikonsumsi sesuai aturan pakai yang biasanya tertera pada kemasan atau dijelaskan apoteker supaya aman.

  • Diphenhydramine, seperti Nytol, Sominex, Sleepinal, Compoz, Excerdin PM, dan Tylenol PM.
  • Promethazine, seperti Halmezin, Davenol, Came, dan Metagan.
  • Doxylamine, seperti Unisom, Nighttime, Sleep aid.

Obat-obatan tersebut biasanya hanya diberikan untuk dosis jangka pendek, sekitar tujuh hari. Apabila kondisi Anda tidak juga membaik, kunjungilah dokter alih-alih membeli obat lagi.

Pasalnya, obat-obatan tersebut sebenarnya bukan sleeping pills, melainkan obat yang  mengandung antihistamin. Ini adalah obat anti-alergi yang menimbulkan efek samping berupa kantuk.

Pastikan untuk minum obat tidur sesuai petunjuk pada kemasan. Jika tidak, obat-obatan tanpa resep dikhawatirkan dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga berisiko menimbulkan efek samping.

2. Obat tidur dengan resep dokter

Jika obat tidur tanpa resep tidak kunjung membuahkan hasil, dokter mungkin meresepkan obat-obatan berikut.

  • Zolpidem, seperti Tartare, Ambien CR, dan Ambien.
  • Eszopiclone, seperti Lunesta.
  • Zaleplon, seperti Sonata.

Obat-obatan tersebut akan bekerja dengan cara memengaruhi kinerja reseptor asam gamma-aminobutirat (GABA) di dalam otak.

Salah satu fungsi GABA adalah mengontrol rasa kantuk dan suasana hati sehingga Anda akan lebih mudah tidur.

Benzodiazepin juga termasuk sleeping pills yang bekerja dengan memengaruhi GABA. Akan tetapi, dokter mungkin menjadikannya pilihan terakhir karena risiko efek sampingnya lebih besar dibandingkan obat-obatan di atas.

Selain itu, ada Ramelton (Rozerem) yang bekerja dengan cara mengikat reseptor melatonin di hipotalamus sehingga Anda bisa lebih cepat tidur. Melatonin adalah hormon alami yang mengendalikan pola tidur.

Dokter akan menentukan pengobatan yang tepat, sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahan insomnia Anda.

Bagaimana cara kerja obat tidur?

efek samping obat tidur

Secara gadis besar, cara kerja sleeping pills dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama adalah obat yang menyebabkan kantuk, sementara lainnya adalah obat yang bekerja dengan cara memengaruhi area otak tertentu untuk membuat Anda cepat tidur.

Sebagian besar jenis sleeping pills tanpa resep mengandung antihistamin yang bekerja dengan cara memblokir histamin penyebab alergi. Selain itu, antihistamin dapat menyebabkan kantuk.

Sementara itu, obat-obatan yang diresepkan dokter bisa bekerja dengan cara berbeda-beda, seperti yang dijelaskan di atas.

Sebagai contoh, Zolpidem akan bekerja dengan cara merangsang reseptor GABA. Ini adalah reseptor yang dapat mengurangi kecemasan, merelaksasi otot, dan memberikan efek sedatif.

Efek samping obat tidur

Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa 8 dari 10 orang yang minum obat tidur akan merasakan pusing dan masalah keseimbangan. Karena itulah, hindari minum obat saat Anda masih akan beraktivitas.

Selain itu, obat tidur resep maupun non-resep bisa menimbulkan beberapa efek samping lain seperti berikut.

  • Diare.
  • Mulut kering.
  • Sakit kepala.
  • Lemah otot.
  • Gangguan pencernaan, seperti mual dan mulas.
  • Dengkuran atau sleep apnea yang memburuk.

Beberapa obat tidur juga dapat menimbulkan parasomnia. Ini adalah gangguan tidur yang bisa membuat Anda makan, berbicara, jalan-jalan, bahkan mengemudi saat tidur, tanpa disadari.

Selain itu, obat ini bisa menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang. Artinya, Anda membutuhkan dosis lebih banyak demi mendapatkan manfaat serupa untuk ke depannya.

Karena itulah, penting untuk selalu mengikuti aturan minum obat sesuai resep dokter atau petunjuknya pada kemasan.

Cara mengonsumsi obat tidur dengan aman

Supaya mendapatkan manfaat terbaik dari obat tidur dan terhindar dari efek sampingnya, perhatikan beberapa hal berikut saat minum sleeping pills.

  • Awasi segala efek samping obat tidur yang muncul, catat, dan laporkan pada dokter.
  • Jangan menambah, mengurangi, atau mengubah jumlah pil tanpa saran dari dokter.
  • Jangan mencampur penggunaan obat resep dengan obat dari toko, tanpa izin dari dokter.
  • Konsumsi obat sekitar 20 sampai 30 menit sebelum tidur.
  • Jangan beraktivitas setelah mengonsumsi obat, misalnya berkendara, makan, atau mengoperasikan alat berat.
  • Jangan mencampurkan obat dengan alkohol atau obat sedatif lainnya.
  • Untuk obat tanpa dokter, mulailah dengan dosis paling rendah.

Tips untuk mengurangi penggunaan obat tidur

Sebelum memutuskan minum obat, lakukanlah beberapa cara berikut untuk mengatasi susah tidur.

  • Membatasi asupan kafein harian dan menghindarinya saat menjelang tidur.
  • Menghindari alkohol dan rokok minimal tiga jam sebelum tidur.
  • Olahraga secara teratur, tetapi hindari melakukannya kurang dari dua jam sebelum tidur.
  • Hindari terlalu banyak aktivitas di tempat tidur. Fokuskan tempat tidur hanya untuk beristirahat.
  • Lakukan kegiatan yang membuat Anda rileks sebelum tidur, seperti mendengarkan musik atau membaca buku.
  • Matikan perangkat elektrolit setidaknya 30 menit sebelum tidur.

Tidak perlu menunggu sampai merasa susah tidur untuk melakukan berbagai tips di atas. Anda bisa segera melakukannya untuk mendapatkan waktu tidur berkualitas.

Kesimpulan

  • Sebelum minum obat, cobalah mengatasi susah tidur dengan mempraktikkan sleep hygiene, seperti bangun dan tidur di jam yang sama setiap harinya, batasi jam tidur siang, dan ciptakan suasana kamar yang nyaman.
  • Beberapa jenis sleeping pills yang bisa dibeli tanpa resep dokter adalah diphenhydramine, promethazine, dan doxylamine. Meski begitu, pastikan tetap mengikuti aturan pakai yang ada di kemasan.
  • Dokter biasanya memberi obat yang bekerja dengan cara memengaruhi reseptor di otak, seperti zolpidem, eszopiclone, dan zaleplon.
  • Supaya bekerja secara efektif, minum sleeping pills sekitar 20 sampai 30 menit sebelum tidur.
  • Sleeping pills tidak disarankan untuk pemakaian jangka panjang karena bisa menyebabkan ketergantungan.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Suni, E. (2023, December 22). Gaba for sleep. Sleep Foundation. Retrieved 11 December 2024, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-aids/gaba-for-sleep

Treating insomnia with medications. (n.d.). Stanford Health Care (SHC) – Stanford Medical Center | Stanford Health Care. Retrieved 11 December 2024, from https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/sleep/insomnia/treatments/treating-insomnia-with-medications.html

Sleeping pills: How they work, side effects, risks & types. (2017, July 21). Cleveland Clinic. Retrieved 11 December 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15308-sleeping-pills

When allergy or cold medication makes you drowsy. (n.d.). Allergy & Asthma Network. Retrieved 11 December 2024, from https://allergyasthmanetwork.org/news/when-allergy-cold-medication-makes-you-drowsy/

Safe use of sleeping pills. (2024, November 21). Trusted Health Advice | healthdirect. Retrieved 11 December 2024, from https://www.healthdirect.gov.au/safe-use-of-sleeping-pills

Prescription sleeping pills: What’s right for you? (2022, September 16). Mayo Clinic. Retrieved 11 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/in-depth/sleeping-pills/art-20043959

Ramelteon: MedlinePlus drug information. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 11 December 2024, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a605038.html

Pacheco, D. (2024, March 26). Over the counter sleep aids. Sleep Foundation. Retrieved 11 December 2024, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-medications/otc-sleep-aids

Pacheco, D. (2023, November 8). How to use sleep medications safely. Sleep Foundation. Retrieved 11 December 2024, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-medications/how-to-use-safely

Versi Terbaru

11/12/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

Bukan Cuma Ngantuk, 8 Masalah Kesehatan Ini Mengintai Anda yang Kurang Tidur

Sering Insomnia? Ini 4 Titik Akupresur agar Anda Ngantuk


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan