backup og meta

Kenali Beragam Jenis Obat Tidur, Efek Samping, dan Cara Konsumsi yang Aman

Kenali Beragam Jenis Obat Tidur, Efek Samping, dan Cara Konsumsi yang Aman

Susah tidur pasti membuat Anda bangun pagi dengan kondisi tubuh sakit dan kelelahan dan mengantuk di siang hari. Kondisi ini tentu membuat Anda tidak bisa menjalani aktivitas secara optimal, karena Anda kurang fokus dan tubuh kurang enerjik. Salah satu cara mengatasi susah tidur adalah dengan minum obat tidur. Jika Anda berminat menempuh jalan ini, yuk, pelajari lebih lanjut mengenai hal ini agar tidak salah langkah!

Pilihan obat tidur yang bisa Anda minum

penyebab mata kering

Insomnia alias susah tidur dapat terjadi karena kebiasaan kurang tepat sebelum tidur atau adanya masalah kesehatan tertentu. Contohnya, minum kopi di malam hari, minum alkohol sebelum tidur, atau mengidap masalah mental, seperti depresi maupun gangguan kecemasan.

Biasanya, susah tidur akan teratasi dengan menerapkan sleep hyigiene atau mengikuti terapi perilaku kognitif untuk insomnia. Jika kurang berhasil, penggunaan obat tidur bisa menjadi pilihan.

Berikut ini ada beberapa jenis obat tidur yang bisa Anda gunakan, seperti:

Obat tidur apotek tanpa resep dokter

Jika perubahan gaya hidup tidak berhasil mengatasi insomnia, Anda bisa menggunakan obat yang membuat Anda mengantuk tanpa resep dokter. Meskipun bisa didapatkan tanpa resep, obat dari apotek ini tidak boleh Anda gunakan dalam jangka waktu lama atau dengan dosis berlebihan.

Obat yang membuat Anda mengantuk ini hanya bisa digunakan dalam jangka waktu pendek sekitar 7 hari. Baca anjuran pakai obat apotek ini sebelum Anda menggunakannya, dan ikuti instruksinya dengan baik. Sebab, jika tidak, obat apotek ini bisa mengubah metabolisme tubuh dan sangat mungkin menimbulkan efek samping.

Obat tidur apotek yang bisa Anda dapatkan tanpa resep, yakni:

  • Diphenhydramine (dengan nama merek obat tidur apotek  Nytol, Sominex, Sleepinal, Compoz, Excerdin PM, Tylenol PM).
  • Doxylamine (dengan nama merek obat apotek Unisom, Nighttime, Sleep aid).

Beberapa merek obat tanpa resep ini memiliki kandungan antihistamin dengan pereda rasa sakit acetaminophen. Kandungan antihistamin ini memberikan berbagai macam efek samping yang perlu Anda waspadai.

Obat tidur dengan resep dokter

terlalu banyak minum obat

Selain obat apotek yang Anda beli tanpa resep, ada beberapa obat yang merangsang rasa kantuk memang diresepkan dari dokter. Umumnya dokter menggunakan pil GABA.

Pil ini bekerja pada reseptor GABA pada otak yang mengontrol rasa kantuk dan rileks. Obat-obatan yang tergolong dalam obat GABA, antara lain:

  • Ambien (zolpidem tartrate).
  • Ambien CR (zolpidem tartrate).
  • Lunesta (eszopiclone).
  • Sonata (zaleplon).

Obat yang bekerja pada reseptor GABA pada otak ini tidak memengaruhi semua reseptor. Oleh karena itu, obat tidur jenis ini dianggap lebih aman ketimbang obat benzodiazepin, yakni obat yang membuat Anda ngantuk dan sudah ada sejak dulu.

Obat jenis GABA ini juga memiliki efek samping yang lebih rendah. Pada kebanyakan pengguna obat ini, GABA diproses lebih cepat dalam tubuh sehingga di pagi hari ketika bangun efeknya sudah tidak terlalu terlihat.

Selain itu, ada juga obat terbaru yang digunakan untuk mengatasi insomnia, yakni Ramelteon (Rozerm). Ramelteon akan memengaruhi langsung jam biologis tubuh termasuk siklus tidur dan bangun seseorang.

Siklus tidur bangun seseorang dikendalikan oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Ramelton akan mengikat reseptor melatonin di area hipotalamus ini untuk mendorong Anda agar lekas tertidur.

Efek Ramelton ini hanya pada satu bagian otak, sehingga efek samping obat tidur ini lebih sedikit dibandingkan obat lain yang bertindak lebih umum ke beberapa bagian otak.

Akan tetapi ini bukan berarti tidak ada ketergantungan sama sekali, ketergantungan tetap bisa terjadi pada obat ini namun keparahannya cenderung lebih rendah.

Bagaimana cara kerja obat untuk tidur?

penataan kamar

Secara garis besar, ada dua jenis obat untuk mengatasi insomnia. Pertama adalah obat yang menimnbulkan rasa kantuk ringan. Kedua, adalah obat tidur kuat khusus sebagai alat bantu agar orang yang mengalami kesulitan tidur bisa tertidur dengan jauh lebih mudah.

Cara kerja kedua obat ini sangat memengaruhi kerja otak untuk memicu rasa kantuk.

Cara kerja obat untuk kantuk ringan sebenarnya tidak langsung membuat Anda merasa ngantuk. Rasa kantuk ini akan muncul setelah obat ini sudah Anda minum dan tercerna dalam tubuh. Reaksi kantuk yang timbul ini merupakan efek samping dari reaksi obat dalam tubuh.

Sementara itu, cara kerja obat untuk tidur kategori berat adalah memengaruhi reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid) di otak yang bertanggung jawab untuk menghambat fungsi sistem saraf.

Terhambatnya fungsi sistem saraf akan merangsang rasa kantuk atau rasa relaksasi dalam tubuh, sehingga orang yang meminum obat ini akan mengantuk. Obat jenis ini membantu seseorang untuk memejam mata lebih cepat ketimbang obat tingkat ringan.

Efek samping obat tidur yang mungkin terjadi

obat tidur alami

Efek obat tidur apotek yang mengandung antihistamin paling umum adalah menyebabkan sakit kepala dan mudah lupa. Selain itu, efek obat apotek yang mengandung antihistamin jika Anda gunakan dalam dosis dan jangka waktu yang salah akan menimbulkan:

  • Mengantuk berat pada keesokan harinya.
  • Kerap merasa ada kejanggalan dalam hidupnya.
  • Konstipasi.
  • Sulit berkemih (sulit mengeluarkan urine)..
  • Mulut dan tenggorokan yang kering
  • Mual.

Oleh sebab itu, meskipun pembelian obat tidur dari apotek secara bebas, Anda perlu sangat berhati-hati dengan efek obat tidur ini.

Bukan hanya obat yang mengandung antihistamin saja yang menimbulkan efek samping, secara keseluruhan efek obat yang memicu rasa kantuk lainnya juga bisa terjadi jika tanpa kontrol dokter.

Berikut ini efek samping lainnya, yang mungkin Anda alami setelah minum obat tidur.

1. Peningkatan risiko kematian dan kecelakaan

Mengonsumsi obat apotek atau obat resep dokter  yang memicu rasa kantuk membuat tubuh terbiasa dengan reaksi obat sebelum beranjak ke kasur. Jika Anda mengonsumsi obat ini lebih dari rekomendasi dosis, akan menimbulkan tekanan pada sistem pernapasan sehingga menimbulkan risiko kematian. Ini adalah efek obat yang paling berbahaya.

Efek mengantuk pada obat ini juga perlu menjadi pertimbangan jika Anda akan mengemudi. Pasalnya, efek mengantuk pada keesokan harinya yang timbul setelah minum obat tidur meningkatkan risiko kecelakaan.

2. Timbul gangguan tidur

Efek obat untuk tidur lainnya adalah menimbulkan berbagai gangguan tidur Anda, seperti mengigau, atau tidur sambil berjalan. Bukannya mengatasi insomnia, penggunaan obat ini yang tidak tepat malah bisa memperburuk kualitas tidur.

3. Hilang keseimbangan

Efek samping lainnya adalaha menumpulkan sensor sistem saraf pada kaki. Padahal kaki berfungsi penting untuk menopang tubuh dan menjaga tubuh tetap seimbang.

Oleh karena itu, efek obat apotek atau obat dengan resep dokter yang merangsang rasa kantuk bisa membuat Anda lebih mudah terjatuh. Risiko ini sangat mungkin terjadi pada lansia yang memang berkurang kemampuan tubuhnya dalam mengatur keseimbangan.

Cara mengonsumsi obat tidur dengan aman

minum air putih sebelum tidur

Segala obat yang membuat Anda ngantuk bisa membuat ketergantungan, dan efek samping yang sangat mungkin mengganggu kondisi normal tubuh Anda.

Saat Anda mulai menggunakan obat ini, lalu selanjutnya tidak menggunakannya lagi, ini membuat Anda cemas dan jadi susah tidur. Meskipun sebenarnya fisik tidak membutuhkannya lagi tetapi psikis Anda masih menginginkannya.

Jika rasa ketergantungan ini jadi semakin parah, konsultasikan ke dokter Anda segera. Apalagi jika Anda sudah mengonsumsi dalam jangka waktu lama, jangan pernah berhenti tiba-tiba.

Temui dokter Anda untuk berhenti menggunakan obat untuk tidur dan mengurangi efeknya. Jadi, Anda tidak bisa menggunakan ini sembarangan.

Berikut ini hal yang perlu Anda perhatikan saat minum obat yang membuat mata mengantuk.

  • Perhatikan segala efek samping yang muncul, catat, dan laporkan semua efek samping yang Anda rasakan pada dokter.
  • Jangan menambah, mengurangi, atau mengubah jumlah pil tanpa saran dari dokter. Dosis yang berlebihan bisa membuat Anda merasa tremor dan grogi pada keesokan hari.
  • Jangan mencampur penggunaan obat dari resep dokter dengan obat dari toko.
  • Jangan beraktivitas setelah mengonsumsi obat, misalnya berkendara, makan, atau mengoperasikan alat berat.
  • Konsumsi obat sekitar 20 sampai 30 menit sebelum tidur.
  • Jangan mencampurkan obat dengan alkohol atau obat sedatif lain.
  • Jika tanpa obat dokter, sebaiknya gunakan dosis yang paling rendah. Setelah itu, lihat efek obat yang Anda minum setelahnya.
  • Penggunaan obat yang aman adalah ketika Anda tidur setidaknya 7-8 jam sehari. Kalau tidak, Anda akan merasakan kantuk yang sangat berat keesokan harinya.

Tips untuk mengurangi penggunaan obat tidur

minum kopi sebelum tidur siang

Penggunaan obat untuk tidur bukan satu-satunya cara mengatasi susah tidur yang Anda alami. Ada beberapa kebiasaan tidur yang baik agar Anda tidak mengalami susah tidur:

  • Tidak minum kafein atau membatasi asupannya. Waktu minum kopi atau minuman lain yang mengandung kafein juga perlu Anda perhatikan.
  • Hindari alkohol dan merokok 3 jam sebelum tidur.
  • Gunakan kamar tidur hanya untuk beristirahat agar Anda tidak mudah terganggu dan memikirkan banyak hal.
  • Olahraga secara teratur, selesaikan beberapa jam sebelum tidur.
  • Selesaikan makan Anda setidaknya 2-3 jam sebelum tidur.
  • Ciptakan lingkungan tidur yang tenang dari suara bising, cahaya yang terlalu mencolok mata, dan suhu ekstrem (terlalu dingin atau terlalu panas).

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Insomnia. (2016, October 15). Retrieved April 12, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/symptoms-causes/syc-20355167.

Melinda. Sleeping pills and natural sleep aids. Retrieved April 12, 2021, from https://www.helpguide.org/articles/sleep/sleeping-pills-and-natural-sleep-aids.htm.

Sleeping pills information. (n.d.). Retrieved April 12, 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/15308-sleeping-pills.

Prescription sleeping pills: What’s right for you? (2018, January 30). Retrieved April 12, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/in-depth/sleeping-pills/art-20043959.

Compare sleep aids: Understanding the differences. (2020, December 11). Retrieved April 12, 2021, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-medications/compare-sleep-aids.

Sleep medications: Over the counter options. (2020, December 04). Retrieved April 12, 2021, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-medications/otc-sleep-aids.

Sleep medications: How to use them safely. (2020, December 11). Retrieved April 12, 2021, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-medications/how-to-use-safely.

 

 

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Bukan Cuma Ngantuk, 8 Masalah Kesehatan Ini Mengintai Anda yang Kurang Tidur

Sering Insomnia? Ini 4 Titik Akupresur agar Anda Ngantuk


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan