backup og meta

Awas, Ini Dia Bahaya Kurang Tidur bagi Kesehatan Mental

Awas, Ini Dia Bahaya Kurang Tidur bagi Kesehatan Mental

Aktivitas yang padat sering kali membuat orang menunda waktu tidur. Efek samping yang biasanya langsung terasa dari kebiasaan tersebut adalah kelelahan fisik dan rasa kantuk. Selain itu, tahukah Anda bahwa kurang tidur juga memiliki bahaya bagi kesehatan mental?

Bahaya kurang tidur bagi kesehatan mental

Sebuah penelitian dalam jurnal Sleep Medicine menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan mental hingga 2,5 kali lipat.

Penelitian tersebut dilakukan pada 273.695 orang dewasa di Amerika Serikat dengan rentang usia 18–64 tahun. Subjek penelitian mengaku tidur kurang dari enam jam setiap harinya selama 14 hari.

Di antara berbagai macam gangguan kesehatan mental, berikut adalah beberapa jenis gangguan yang paling sering ditemukan pada seseorang yang kurang tidur atau hobi begadang.

1. Stres

stres memicu diabetes

Tidur dan stres merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kurang tidur bisa meningkatkan produksi hormon kortisol yang merupakan penyebab munculnya stres.

Selain itu, kurang tidur juga membuat Anda kesulitan konsentrasi, membuat keputusan, hingga mengingat informasi.

Berbagai kondisi tersebut bisa membuat Anda mengalami frustrasi yang merupakan salah satu gejala stres.

Kurang tidur juga bisa meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis yang bertanggung jawab dalam respons fight of flight (berhadapan atau melarikan diri) saat Anda menghadapi situasi penyebab stres.

Saat kekurangan waktu tidur yang berkualitas, tubuh dan otak Anda akan lebih sensitif pada berbagai kondisi pemicu stres.

2. Gangguan suasana hati

Salah satu dampak kurang tidur adalah meningkatnya aktivitas amigdala. Amigdala adalah bagian otak yang berperan dalam pengaturan emosi dan perilaku agresif.

Hal tersebut dapat menjadikan Anda lebih sensitif, khususnya pada emosi negatif seperti rasa takut, cemas, dan marah.

Salah satu dampak nyatanya adalah Anda jadi lebih mudah tersinggung atau bersikap agresif pada hal yang seharusnya tidak Anda permasalahkan jika memiliki waktu tidur yang cukup.

Selain itu, karena amigdala juga berperan dalam kemampuan mengingat, gangguan suasana hati juga sering kali membuat pengidapnya sering lupa.

Tahukah Anda?

Kekurangan waktu tidur dalam satu malam saja dapat membuat Anda lebih rentan mengalami gangguan suasana hati. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki.

3. Depresi

Salah satu bahaya kurang tidur bagi kesehatan mental adalah memperparah depresi. Mengutip laman Johns Hopkins Medicine, depresi dapat membuat seseorang semakin kesulitan untuk tidur.

Depresi juga membuat seseorang cenderung hanya merasakan emosi negatif, seperti kesedihan dan hilangnya minat untuk melakukan berbagai hal, termasuk tidur.

Jadi, jika Anda sudah terbiasa tidur singkat lalu mengalami gejala depresi, waktu tidur yang Anda miliki bisa menjadi lebih sedikit dari sebelumnya.

4. Gangguan kecemasan

Risiko ansietas atau kecemasan akibat kurang tidur telah dikaitkan dengan berkurangnya kemampuan otak untuk berpikir jernih karena kelelahan.

Saat lelah, otak cenderung menanam pikiran negatif yang membuat Anda lebih mudah berpikir buruk dalam segala situasi.

Begitu pun sebaliknya, seseorang yang cemas cenderung banyak berpikir tentang hal negatif sebelum tidur sehingga lebih sulit terlelap.

Jadi, bukan hanya gangguan tidur yang meningkatkan risiko gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan pun bisa membuat Anda makin susah tidur.

5. Memperburuk gejala ADHD

Attention-deficit hyperactivity disorder atau ADHD adalah gangguan perkembangan yang membuat pengidapnya mengalami kesulitan untuk fokus dan cenderung bertindak impulsif.

Sementara itu, kurang tidur bisa menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan otak yang ditandai dengan menurunnya kemampuan berkonsentrasi.

Hal tersebut dapat memperburuk gejala ADHD. Inilah alasan mengapa perbaikan pola tidur menjadi salah satu komponen penting dalam perawatan untuk pengidap ADHD.

6. Gangguan bipolar

Meski belum ada penelitian memadai, kurang tidur diduga berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan bipolar, khususnya pada kondisi mania.

Mania adalah kondisi ketika seseorang merasa sangat bersemangat. Saat berada dalam kondisi mania, seseorang cenderung membuat keputusan yang tidak rasional.

Setelah melewati fase mania, pengidap gangguan bipolar akan mengalami fase depresi. Kurangnya waktu tidur dapat memperburuk gejala yang dialami pengidap bipolar pada fase ini.

Kurang tidur memang bukan merupakan penyebab utama dari berbagai gangguan mental seperti di atas. Meski begitu, bahaya kurang tidur bagi kesehatan mental tetap tak boleh diabaikan.

Pasalnya, waktu tidur yang kurang bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami berbagai kondisi tersebut atau memperparah keadaan yang sudah ada.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Jika Anda merasa memiliki gangguan tidur yang mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk periksa ke dokter.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sleep and mental health – Harvard health publishing – Harvard health. (2021, August 17). Harvard Health. Retrieved 23 October 2023, from https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/Sleep-and-mental-health

Stress and sleep. (2020, January 23). Healthy-Heart.org. Retrieved 23 October 2023, from https://www.healthy-heart.org/keep-your-heart-healthy/stress-and-sleep/

United Brain Association. (2022, June 30). Do poor sleep habits cause bipolar disorder?. Retrieved 23 October 2023, from https://unitedbrainassociation.org/2020/02/11/do-poor-sleep-habits-cause-bipolar-disorder/.

Robinson, L. (2021, April 29). Sleep deprivation: Symptoms, causes, and effects. HelpGuide.org. Retrieved 23 October 2023, from https://www.helpguide.org/articles/sleep/sleep-deprivation.htm.

Pacheco, D. (2023, October 20). ADHD and sleep. Sleep Foundation. Retrieved 23 October 2023, from https://www.sleepfoundation.org/mental-health/adhd-and-sleep.

Depression and sleep: Understanding the connection. (2021, October 21). Johns Hopkins Medicine, based in Baltimore, Maryland. Retrieved 23 October 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/depression-and-sleep-understanding-the-connection.

Short, M. A., & Louca, M. (2015). Sleep deprivation leads to mood deficits in healthy adolescents. Sleep Medicine16(8), 987-993. https://doi.org/10.1016/j.sleep.2015.03.007.

Versi Terbaru

14/12/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Kapan Harus Mulai Minum Obat Tidur Jika Tidak Pernah Bisa Tidur Nyenyak?

Cuaca Panas Bikin Susah Tidur? Dinginkan Suhu Kamar Anda dengan Cara Ini


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 14/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan