backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Community-Acquired Pneumonia (Pneumonia Komunitas)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 04/01/2024

Community-Acquired Pneumonia (Pneumonia Komunitas)

Anda bisa tertular pneumonia dari mana saja, termasuk saat melakukan kontak dengan orang banyak di tengah masyarakat atau komunitas. Jenis pneumonia ini dikenal sebagai community-acquired pneumonia atau CAP.

Lalu, apa pengertian dari CAP? Bagaimana cara yang tepat untuk menanganinya? Simak penjelasan selengkapnya dalam pembahasan di bawah ini.

Apa itu community-acquired pneumonia?

ppok dan pneumonia

Community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas adalah jenis pneumonia yang penularannya terjadi di lingkungan masyarakat atau komunitas. 

Artinya, pneumonia jenis ini ditemukan pada orang yang tidak mengunjungi rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain dalam waktu dekat.

Sementara itu, pneumonia yang menyerang orang-orang di fasilitas kesehatan (seperti rumah sakit) disebut hospital-acquired pneumonia atau pneumonia terkait perawatan kesehatan.

Pneumonia sendiri adalah infeksi yang menyerang kantong udara atau alveoli pada salah satu atau kedua sisi paru-paru.

Penyakit infeksi ini membuat kantong udara tersebut berisi cairan dan nanah. Hal inilah yang mengakibatkan berbagai gejala pernapasan yang mengganggu.

Tingkat keparahan pneumonia bisa cukup ringan hingga mengancam jiwa. Namun, infeksi yang parah umumnya dialami oleh bayi, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Tanda dan gejala community-acquired pneumonia

Community-acquired pneumonia dapat menimbulkan gejala pneumonia yang berkembang dengan cepat. Beberapa gejala yang paling umum meliputi:

  • sesak napas,
  • batuk,
  • dahak yang kental,
  • demam dan menggigil,
  • nyeri dada yang makin parah saat bernapas atau batuk, serta
  • nyeri perut bagian atas yang disertai mual, muntah, atau diare.

Dikutip dari MedlinePlus, beberapa pengidap pneumonia juga bisa mengalami gejala lain yang kurang umum, meliputi:

  • kebingungan, terutama pada orang tua,
  • kulit berkeringat berlebih dan lembap,
  • sakit kepala,
  • kehilangan nafsu makan, 
  • energi rendah dan kelelahan,
  • tidak enak badan atau malaise, dan
  • munculnya garis putih pada kuku atau leukonychia.

Penyebab community-acquired pneumonia

penyakit pneumonia

Ada banyak kuman atau mikroorganisme yang dapat menjadi penyebab pneumonia komunitas, salah satunya adalah bakteri Streptococcus pneumoniae.

Beberapa kuman lain yang dapat menyebabkan community-acquired pneumonia yakni:

  • Haemophilus influenzae,
  • Mycoplasma pneumoniae,
  • Chlamydia pneumoniae,
  • Legionella,
  • basil gram negatif, dan
  • Staphylococcus aureus.

Virus influenza merupakan virus yang paling sering mengakibatkan CAP. Mengidap flu juga membuat Anda lebih berisiko terkena pneumonia bakteri.

Sejumlah virus lain yang berisiko menyebabkan pneumonia komunitas yaitu:

  • parainfluenza,
  • echovirus,
  • adenovirus, dan 
  • coxsackievirus.

Tak hanya bakteri dan virus, jamur dan parasit juga dapat menyebabkan pneumonia komunitas.

Faktor risiko community-acquired pneumonia

Anda berisiko lebih tinggi terkena pneumonia komunitas bila melakukan kontak langsung dengan orang yang mengidap pneumonia.

Di samping itu, berikut adalah beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko penyakit infeksi ini.

  • Penyakit paru-paru kronis, seperti PPOK dan bronkiektasis.
  • Kebiasaan merokok.
  • Gangguan pada otak.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau diabetes.
  • Baru melakukan operasi atau mengalami trauma.
  • Pernah menjalani operasi atau perawatan untuk kanker mulut, tenggorokan, dan leher.

Diagnosis community-acquired pneumonia

Dokter akan mendiagnosis pneumonia melalui pemeriksaan fisik, yakni dengan mendengarkan derak atau suara napas yang tidak normal pada dada Anda dengan stetoskop.

Kemudian, dokter juga akan mengetuk dinding dada Anda untuk mendengarkan suara abnormal yang berasal dari paru-paru Anda.

Untuk menegakkan diagnosis CAP, dokter dapat meminta Anda menjalani beberapa tes medis, seperti:

Pengobatan community-acquired pneumonia

gejala pneumonia

Setelah menentukan diagnosis dan tingkat keparahan kondisi Anda, dokter akan menentukan apakah Anda perlu mendapat perawatan pneumonia di rumah sakit atau tidak.

Apabila perlu, Anda mungkin akan menerima pengobatan dalam bentuk infus cairan dan antibiotik, terapi oksigen, dan perawatan pernapasan.

Antibiotik hanya diberikan untuk mengatasi pneumonia bakteri. Sementara bila pneumonia disebabkan oleh virus, dokter Anda akan meresepkan obat antivirus.

Anda umumnya akan menjalani rawat inap bila memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut ini.

  • Mengalami gangguan kesehatan serius lainnya.
  • Mengalami gejala yang parah.
  • Tidak dapat merawat diri sendiri di rumah atau tidak bisa minum dan makan sendiri.
  • Berusia lebih tua dari 65 tahun.
  • Sudah minum antibiotik, tetapi kondisi Anda tidak kunjung membaik.

Pengobatan pneumonia komunitas di rumah

Apabila gejala yang Anda alami tergolong ringan, pengobatan rumahan mungkin saja dapat membantu meringankan pneumonia komunitas.

Berikut ini pengobatan community-acquired pneumonia yang dapat Anda lakukan di rumah.

  • Minum obat antibiotik sesuai petunjuk dokter sampai habis.
  • Menghirup udara hangat dan lembap untuk membantu mengencerkan lendir atau dahak.
  • Perbanyak minum air putih dan jangan minum minuman beralkohol.
  • Istirahatlah yang cukup, baik pada siang maupun malam hari.

Banyak kalangan yang terkena pneumonia komunitas dapat sembuh sendiri dengan perawatan tepat di rumah.

Akan tetapi, jangan ragu untuk menghubungi dokter bila Anda merasa khawatir akan gejala tertentu.

Kesimpulan

  • Community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas adalah jenis pneumonia yang penularannya terjadi di lingkungan masyarakat atau komunitas.
  • Gejala pneumonia bisa berkembang cepat, seperti sesak napas, batuk, dan nyeri dada.
  • Penyebab CAP bervariasi, bisa dari infeksi bakteri, virus, jamur, maupun parasit. Namun, penyakit ini paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae pada orang dewasa.
  • Pengobatan melibatkan pemberian obat antibiotik untuk pneumonia bakteri serta obat antivirus untuk pneumonia virus.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 04/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan