Batuk merupakan refleks alami untuk melindungi saluran napas dari partikel berbahaya. Namun, jenis batuk yang terus menerus bisa menjadi gejala umum dari gangguan dalam sistem pernapasan. Saat batuk terus-menerus, Anda mungkin juga akan mengalami nyeri di dada. Sebenarnya, apa penyebab dada terasa sakit saat batuk?
Penyebab rasa sakit di dada saat batuk
Ketika Anda merasa sakit di bagian dada saat batuk, sebaiknya jangan dulu panik dan khawatir. Apalagi kalau sampai menyimpulkan bahwa ini adalah tanda penyakit serius.
Dada terasa sakit saat batuk adalah kondisi yang umum terjadi, dan biasanya bukan kondisi serius.
Namun, Anda perlu waspada jika muncul rasa sakit yang tidak tertahankan di dada. Terlebih jika nyeri tetap ada sekalipun batuk telah berhenti, bahkan menyulitkan Anda untuk bernapas.
Penyebab batuk dan sakit dada yang Anda alami bisa jadi lebih dari sekadar pilek dan flu biasa. Beberapa penyebab rasa sakit di dada saat batuk, antara lain sebagai berikut.
1. Pergerakan otot
Rasa sakit saat batuk sebenarnya sangat umum. Melansir dari Cleveland Clinic, rasa nyeri di dada saat batuk disebabkan oleh otot di bagian dada atau paru-paru yang mendorong udara dan zat asing untuk keluar dari saluran napas.
Dalam kondisi normal, pergerakan ini tidak berbahaya, malah sangat efektif untuk membersihkan saluran pernapasan sehingga napas menjadi lebih lancar.
Saat batuk kering, Anda mungkin juga akan merasakan perih di tenggorokan dan sakit di bagian dada. Namun, rasa sakit itu akan berkurang seiring dengan kondisi batuk yang mereda.
Sementara itu, pada batuk berdahak, dada sakit dapat terjadi akibat saluran udara yang mengalami iritasi saat batuk berusaha mendorong dahak yang sulit keluar.
2. Asma
Selain pada kondisi umum di atas, nyeri dada ketika batuk juga bisa menjadi tanda dari asma. Asma adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan di saluran pernapasan.
Peradangan ini membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif. Akibatnya, saluran pernapasan menyempit dan menyebabkan kurangnya udara yang mengalir ke paru-paru.
Tak jarang, orang yang punya penyakit asma akan merasakan mengi hingga batuk yang bisa membuat dada terasa nyeri.
3. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru akibat virus, bakteri, atau jamur.
Gejala yang muncul umumnya berupa demam, menggigil, batuk, sesak napas, nyeri dada, nyeri otot, kelelahan, dan kurang nafsu makan.
Perhatikan juga tanda-tanda seperti pilek, iritasi mata, sakit tenggorokan, dan gangguan pada saluran pernapasan luar hingga dada terasa sakit saat batuk.
4. Bronkitis
Bronkitis adalah radang pada bronkus karena infeksi. Bronkus adalah saluran yang membiarkan udara masuk ke dalam dan keluar dari paru-paru.
Pengidap bronkitis sering mengalami batuk lendir yang menebal dan bisa berubah warna.
Bronkitis akut umumnya terjadi setelah penyakit flu atau pernapasan lainnya.
Sementara itu, bronkitis kronis paling sering disebabkan oleh alergi dan asma yang telah menciptakan peradangan jangka panjang di dalam tabung bronkial.
5. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada paru-paru.
Bakteri penyebab TB paru tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara.
Penyakit ini sangat menular dan gejalanya meliputi demam, kelelahan, kehilangan berat badan, dan tak jarang dada bisa terasa nyeri saat batuk berlebih.
6. Pleuritis
Pleuritis adalah kondisi medis di mana pleura, yaitu selaput tipis yang melapisi paru-paru dan bagian dalam dinding dada, mengalami peradangan.
Gejala utama pleuritis berupa nyeri dada yang tajam atau menusuk. Rasa sakit di dada bisa bertambah parah saat bersin, batuk, atau bergerak.
Nyeri ini bisa terasa pada satu sisi dada atau kedua sisi. Selain itu, penderita mungkin mengalami sesak napas, batuk kering, dan demam.
7. Gangguan asam lambung
Penyakit asam lambung adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke sepanjang esofagus atau kerongkongan (saluran yang menghubungkan mulut ke lambung).
Pada kondisi ini, bisa terdapat rasa atau sensasi terbakar di daerah dada (heartburn).
Gejala lainnya juga bisa terjadi akibat kondisi ini, yaitu batuk bila asam lambung naik (refluks) dan melukai tenggorokan (saluran napas).
Cara menghilangkan nyeri dada saat batuk
Jika memilih untuk mengobati secara mandiri dulu, Anda bisa mengatasi batuk dan berbagai gejala yang menyertainya, termasuk rasa sakit di dada, dengan beberapa cara pengobatan rumahan berikut ini.
- Melakukan terapi uap khusus untuk mendorong dahak yang sulit keluar.
- Minum banyak air dan menghirup uap panas untuk mengurangi penumpukan lendir.
- Menjaga pola makan yang sehat serta menghindari merokok.
- Minum madu dicampur teh atau air hangat untuk meredakan batuk.
- Minum obat batuk yang dijual bebas untuk mengencerkan dan menghentikan produksi dahak berlebih di saluran napas, seperti dekongestan dan ekspektoran.
- Terapkan teknik batuk efektif untuk meredakan batuk yang berlangsung terus-menerus. Caranya dilakukan dengan mengambil pernapasan dalam dan diikuti dengan batuk kencang.
Namun, waspadai juga rasa nyeri di dada yang tidak tertahankan saat batuk karena tidak boleh diabaikan begitu saja.
Kondisi dada nyeri yang parah saat batuk bisa menjadi gejala adanya penyakit yang membutuhkan penanganan medis.
Jika batuk dan sakit di dada terjadi dalam waktu yang lama, ada baiknya Anda segera berkonsultasi kepada dokter. Dokter akan memeriksa dan mendiagnosis penyakit Anda.
Kesimpulan
- Rasa sakit di dada saat batuk sebenarnya dapat terjadi secara normal akibat otot dada yang menegang.
- Namun terkadang, batuk yang menimbulkan nyeri juga bisa menandakan kondisi yang lebih serius, seperti asma, pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, pleuritis, dan gangguan asam lambung.