backup og meta

Hindari 7 Buah-buahan Ini agar Batuk Cepat Sembuh

Hindari 7 Buah-buahan Ini agar Batuk Cepat Sembuh

Konsumsi buah-buahan memang membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan batuk. Namun, terdapat beberapa jenis buah yang tidak boleh dimakan saat batuk karena mungkin bisa memperparah kondisi yang Anda alami.

Ragam buah yang tidak boleh dimakan saat batuk

Batuk adalah mekanisme pertahanan alami tubuh untuk mencegah masuknya partikel berbahaya, seperti bakteri, virus, maupun debu, ke dalam saluran pernapasan.

Selain menggunakan obat-obatan apotek atau alami, Anda juga dianjurkan mengonsumsi buah-buahan untuk meredakan batuk dan mempercepat proses pemulihannya.

Sebenarnya tidak ada jenis buah yang bikin batuk, kecuali bila Anda punya alergi terhadapnya.

Meski begitu, berikut ini adalah beberapa jenis buah yang sebaiknya dihindari atau tidak boleh dimakan saat batuk agar kondisi Anda tidak bertambah serius.

1. Jeruk

manfaat jeruk tangerine

Buah jeruk kaya akan kandungan vitamin C. Asupan vitamin ini secara rutin telah terbukti dapat mengurangi gejala batuk pilek pada orang dewasa maupun anak-anak.

Meski begitu, tingginya asam dalam jeruk juga berpotensi mengiritasi tenggorokan. Hal ini juga bisa meningkatkan produksi dahak di dalam saluran pernapasan.

Pada pengidap penyakit refluks asam lambung (GERD), konsumsi jeruk juga dapat memicu kenaikan asam lambung yang memperparah batuk kering.

2. Pisang

Meski pisang kaya akan serat dan gizi lainnya, buah yang satu tidak boleh dimakan terlalu banyak saat batuk karena kandungan histaminnya cukup tinggi.

Histamin merupakan zat yang diproduksi oleh sistem imun ketika tubuh terpapar pemicu alergi (alergen). 

Konsumsi makanan yang mengandung histamin dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada tenggorokan. Ini akan membuat batuk Anda tidak kunjung reda. 

3. Pepaya

Konsumsi pepaya pada beberapa orang dapat memicu iritasi tenggorokan yang memperparah batuk.

Buah yang perlu dihindari ketika batuk ini mengandung enzim papain yang berpotensi sebagai alergen, seperti disebutkan dalam studi terbitan jurnal Allergy, Asthma & Immunology Research (2016).

Terlalu banyak mengonsumsi buah pepaya juga bisa menyebabkan munculnya gejala gangguan pernapasan, seperti sesak napas dan mengi.

4. Nanas

Sebagian orang makan buah nanas untuk meredakan batuk berdahak. Tingginya air dalam buah ini dipercaya membantu melegakan saluran pernapasan.

Selain itu, nanas juga mengandung enzim bromelain. Enzim ini membantu memecah protein, mengencerkan dahak, dan mengurangi peradangan.

Namun, bromelain juga bisa memicu alergi pada sebagian orang. Kondisi ini ditandai dengan gejala berupa kesulitan bernapas, mual, dan muntah.

5. Stroberi

buah sehat stroberi

Penelitian menemukan bahwa stroberi bisa meningkatkan kadar histamin dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa kalangan.

Ditambah lagi, buah yang tidak boleh dimakan saat batuk ini juga mengandung asam sitrat dan salisilat yang bisa membuat batuk makin parah.

Kelompok buah-buahan beri, termasuk stroberi dan rasberi, juga memiliki biji-biji berukuran kecil yang mungkin mengiritasi tenggorokan Anda.

6. Alpukat

Beberapa orang beranggapan bahwa alpukat merupakan buah yang bisa menyebabkan batuk. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Foods (2018) menyebutkan bahwa alpukat memiliki kadar histamin yang tinggi, yakni 23 miligram per kilogram (mg/kg).

Tingginya histamin bisa memicu respons kekebalan tubuh yang ditandai dengan sesak napas, mengi, dan sakit kepala. Dalam beberapa kasus, ini bisa memicu alergi parah atau anafilaksis.

7. Kiwi

Kiwi adalah buah yang menyegarkan serta tinggi akan kandungan vitamin C dan antioksidan lainnya.

Meski begitu, buah ini juga mengandung histamin yang dapat memperburuk gejala batuk pada pengidap alergi.

Histamin bisa menyebabkan peradangan, bersin, dan pilek. Jika Anda sedang batuk, sebaiknya hindari buah kiwi atau batasi asupannya dalam jumlah yang kecil.

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki reaksi berbeda terhadap jenis buah yang tidak boleh dimakan saat batuk seperti di atas.

Jadi, Anda sebaiknya mencoba dan mengamati reaksi yang muncul pada tubuh untuk mengetahui makanan mana yang sebaiknya Anda hindari saat batuk.

Hindari pula pantangan saat batuk, seperti gorengan, makanan pedas, dan minuman bersoda, yang malah memperparah gejala dan membuat pemulihan jadi lebih lama.

Jika batuk Anda terus berlanjut dan tidak kunjung sembuh, segera konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan pengobatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Meski membantu meningkatkan kekebalan tubuh, ada buah-buahan yang bisa menimbulkan reaksi alergi dan memperparah batuk.
  • Beberapa jenis buah yang sebaiknya dihindari dan dibatasi saat batuk, misalnya jeruk, pisang, pepaya, nanas, stroberi, alpukat, dan kiwi.
  • Jika gejala batuk tak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Learn About Cough. (2022). American Lung Association. Retrieved May 11, 2023, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/warning-signs-of-lung-disease/cough/learn-about-cough

Cough. (2017). NHS UK. Retrieved May 11, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/cough/

Food as an asthma trigger. (2020). Asthma + Lung UK. Retrieved May 11, 2023, from https://www.asthmaandlung.org.uk/conditions/asthma/asthma-triggers/food-asthma-trigger

7 foods to avoid during cough for better recovery. (n.d.). New Health Advisor. Retrieved May 11, 2023, from https://www.newhealthadvisor.org/food-to-avoid-during-cough.html

Bromelain. (2020). National Center for Complementary and Integrative Health. Retrieved May 11, 2023, from https://www.nccih.nih.gov/health/bromelain

Sánchez-Pérez, S., Comas-Basté, O., Rabell-González, J., Veciana-Nogués, M. T., Latorre-Moratalla, M. L., & Vidal-Carou, M. C. (2018). Biogenic Amines in Plant-Origin Foods: Are They Frequently Underestimated in Low-Histamine Diets?. Foods (Basel, Switzerland), 7(12), 205. https://doi.org/10.3390/foods7120205

Bucher, A., & White, N. (2016). Vitamin C in the Prevention and Treatment of the Common Cold. American journal of lifestyle medicine, 10(3), 181–183. https://doi.org/10.1177/1559827616629092

Jiang, N., Yin, J., & Wen, L. (2016). Papain Induced Occupational Asthma with Kiwi and Fig Allergy. Allergy, asthma & immunology research, 8(2), 170–173. https://doi.org/10.4168/aair.2016.8.2.170

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Antibiotik untuk Batuk Pilek Anak, Apakah Perlu?

Jenis Obat yang Ampuh Meredakan Batuk Berdahak dan Batuk Tidak Berdahak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan