backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tumor Paru

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Tumor Paru

Definisi tumor paru

Tumor paru adalah jaringan yang tumbuh secara abnormal dan bisa bersifat jinak atau ganas. Keberadaan tumor pada paru-paru biasanya dideteksi dari pemeriksaan rontgen dada atau CT scan yang tampak dalam bentuk nodul.

Tumor bisa ditemukan di jaringan dalam paru atau saluran pernapasan yang mengarah ke paru-paru.

Sebagian besar nodul yang ditemukan pada paru adalah tumor yang bersifat jinak atau non-kanker. Tumor jinak umumnya berkembang dengan sangat lambat, bahkan bisa menyusut seiring waktu.

Perkembangan tumor jinak juga tidak memengaruhi jaringan atau organ lain sehingga tidak dibutuhkan pengangkatan tumor. Kondisi ini biasanya juga tidak membahayakan nyawa.

Sementara itu, tumor yang ganas yaitu kanker bisa menyebabkan dampak serius bagi kesehatan. Sel-sel tumor ganas dapat merusak atau mematikan fungsi jaringan tertentu di paru-paru sekaligus menyebar untuk menyerang organ tubuh lain.

Namun, pembahasan kali ini akan lebih berfokus pada tumor jinak di paru-paru dan efeknya terhadap kesehatan.

Seberapa umumkah tumor paru?

Tumor paru adalah salah satu tumor yang paling umum.

Menurut data Cleveland Clinic, tumor paru dalam bentuk nodul dapat ditemukan pada 1 dari 500 hasil pemeriksaan rontgen dada atau 1 dari 100 pemeriksaan CT scan.

Sebagian besar (60-99%) hasil pemeriksaan tergolong tumor jinak. Namun, hasil tes yang menunjukkan keberadaan nodul pada paru umumnya didapatkan dari pasien yang merupakan perokok aktif.

Jenis tumor jinak di paru-paru

Terdapat beberapa jenis tumor yang bisa ditemukan di paru-paru.

Tumor yang berukuran lebih dari 30 sentimeter (cm) disebut dengan masses, sedangkan tumor yang lebih kecil dinamakan nodul.

Tumor jinak umumnya berukuran kecil dan muncul dalam bentuk nodul. Beberapa jenis nodul yang menandakan tumor jinak adalah:

Hamartomas

Hamartomas adalah jenis nodul paru-paru yang paling umum ditemukan. Sekitar 55% kasus nodul hamartomas dikategorikan sebagai tumor jinak.

Nodul ini umumnya muncul di jaringan penghubung, seperti di percabangan bronkial yaitu saluran napas yang mengarah ke paru.

Bronchial adenomas

Nodul ini biasanya berkembang di bagian saluran udara besar yakni bronkus, kelenjar lendir, maupun saluran dari tenggorokan.

Papillomas

Papiloma termasuk jenis tumor jinak yang jarang ditemukan, tetapi biasanya berkembang di saluran bronkial. Papillomas mudah terlihat karena tumbuh menerobos permukaan jaringan tempat nodul ini melekat.

Papillomas sendiri dibagi lagi ke dalam tiga jenis yaitu squamous, glandular, dan kombinasi keduanya.

Selain itu, masih terdapat beberapa jenis nodul lain yang berkembang di jaringan penghubung atau jaringan lemak, seperti chondromas, fibromas, neurofibromas dan lipomas.

Namun, jenis nodul ini sangat jarang ditemukan.

Gejala tumor paru

Tumor jinak bisa tumbuh di berbagai jaringan paru-paru, mulai dari jaringan penghubung, jaringan lemak, hingga jaringan otot.

Sebagian besar tumor jinak di organ paru tidak menyebabkan gangguan pada jaringan-jaringan ini. Oleh karena itu, sering kali orang yang terjangkit tumor paru tidak mengalami gangguan kesehatan sama sekali.

Hal ini dikarenakan 90% tumor jinak memang ditemukan secara tidak sengaja melalui pemeriksaan medis.

Sekalipun gejala muncul, gejala cenderung bersifat tidak spesifik atau mirip dengan penyakit pernapasan lainnya.

Gejala tumor paru yang bisa dialami di antaranya adalah sebagai berikut:

Penyebab tumor paru

Penyebab dari munculnya tumor di paru-paru belum diketahui dengan pasti.

Namun, paru-paru termasuk organ yang terdiri dari banyak jaringan sehingga lebih berisiko menjadi tempat berkembangnya sel-sel abnormal.

Jaringan yang ada pada paru-paru di antaranya adalah pembuluh darah dan saluran limfatik.

Kedua jaringan ini bisa menyediakan jalan untuk penyebaran sel-sel tumor ganas ke organ lain di dalam tubuh.

Dalam sebuah studi pada jurnal Biochim Biophy Acta, dijelaskan bahwa beberapa hal diduga dapat memicu pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam paru, salah satunya adalah penyakit abses paru.

Abses paru adalah kondisi peradangan paru yang memungkinkan terbentuknya rongga-rongga sehingga nantinya bisa terisi oleh nanah.

Penyebab abses paru bisa karena penyakit infeksi bakteri seperti tuberkulosis (TBC).

Di samping itu, terdapat kondisi lain yang dapat menyebabkan kemunculan tumor jinak di paru-paru seperti:

  • Granuloma paru yakni gumpalan yang terdiri dari sel-sel yang mengalami peradangan. Ini yang terbentuk akibat infeksi bakteri tuberkulosis, jamur histoplasmosis, atau jamur coccidiomycosis di paru-paru
  • Penyakit rheumatoid arthritis (rematik), sarkoidosis, atau Wegener’s granulomatosis.
  • Infeksi HPV (human papilloma virus).
  • Cacat lahir yang menyebabkan luka atau kelainan pada paru-paru.

Apakah tumor jinak bisa berkembang menjadi kanker?

Pada beberapa kasus, tumor jinak memang dapat berkembang menjadi jaringan kanker. Akan tetapi, tidak semua tumor ini menandakan stadium awal dari penyakit kanker paru.

Perkembangan tumor yang bersifat kanker dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, riwayat merokok, dan paparan zat karsinogen dari lingkungan yang biasanya terdapat pada asbes.

Diagnosis tumor paru

Keberadaan jaringan abnormal di paru-paru dapat dideteksi melalui pemeriksaan medis, seperti rontgen dada (X-ray) dan computed tomography scan (CT scan).

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tumor, dokter kemungkinan akan melakukan bronskopi untuk menentukan apakah tumor bersifat ganas atau jinak.

Selama pemeriksaan ini berlangsung, dokter akan memasukan alat dengan kamera melalui mulut yang melewati saluran napas hingga ke paru-paru.

Pemeriksaan biopsi mungkin juga diperlukan. Pada pemeriksaan biopsi, dokter akan mengambil sebagian jaringan tumor untuk dianalisis menggunakan mikroskop.

Pengobatan tumor jinak di paru

Jika hasil diagnosis menunjukkan tumor bersifat jinak, perkembangan nodul akan dipantau selama berbulan-bulan hingga tahunan.

Sebagian besar kasus tumor paru tidak membutuhkan pengobatan, tetapi pemeriksaan medis perlu dilakukan secara rutin. Pemeriksaan akan memantau perubahan ukuran, bentuk, serta pertambahan jumlah sel tumor.

Apabila tumor menyebabkan masalah pernapasan yang mengganggu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk melaluka biopsi atau operasi pengangkatan tumor.

Pengangkatan tumor menjadi langkah pengobatan yang tepat pada kondisi berikut ini

  • Anda seorang perokok aktif yang berisiko tinggi terkena kanker.
  • Mengalami sesak napas dan gangguan lain secara terus-menerus.
  • Hasil tes menunjukkan kemungkinan tumor berkembang menjadi kanker.
  • Tumor terus berkembang.

Kendati tidak memiliki efek serius, tetap penting bagi Anda untuk mendeteksi tumor jinak di paru-paru sejak dini sehingga peluang keberhasilan pengobatan bisa lebih besar.

Paru-paru memiliki fungsi yang sangat vital dalam sistem pernapasan. Oleh karena itu, sebaiknya tetap menjaga kesehatan paru dari risiko penyakit berbahaya.

Mulai sekarang, Anda perlu menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi paparan polusi, dan memeriksakan kondisi kesehatan paru-paru secara rutin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 27/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan