backup og meta

Takipnea (Tachypnea), Saat Anda Bernapas Cepat dan Dangkal

Takipnea (Tachypnea), Saat Anda Bernapas Cepat dan Dangkal

Dalam dunia medis, kondisi pernapasan yang sangat cepat tetapi dangkal disebut takipnea. Hal ini membuat pengidapnya kesulitan untuk mendapatkan cukup udara. Kenali tanda dan gejala, penyebab, dan cara mengobati kondisi ini dalam ulasan berikut.

Apa itu takipnea?

Takipnea atau tachypnea adalah suatu kondisi saat seseorang bernapas dengan sangat cepat. 

Laju pernapasan normal orang dewasa berkisar antara 12–20 napas per menit, sedangkan pada anak-anak bisa lebih dari 44 napas per menit. 

Saat laju pernapasan orang dewasa lebih dari 20 napas per menit, ini menandakan takipnea. 

Kondisi ini kerap kali disalahartikan sebagai hiperventilasi, yaitu pernapasan yang sangat cepat tetapi tubuh lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida daripada menghirup oksigen.

Hiperventilasi berbeda dengan takipnea. Mudahnya, takipnea adalah pernapasan yang cepat dan dangkal, sedangkan hiperventilasi adalah pernapasan cepat dan dalam. 

Gangguan pernapasan takipnea juga sering disamakan dengan dispnea. Bedanya, dispnea merupakan istilah medis untuk menggambarkan sesak napas. 

Tanda dan gejala takipnea

sesak napas saat berhenti merokok

Sebagian besar orang tidak menunjukkan gejala apa pun saat didiagnosis mengalami takipnea.

Namun, gangguan pernapasan ini dapat menimbulkan tanda dan gejala berupa: 

  • sesak napas, 
  • perasaan tidak mendapatkan cukup udara, hingga
  • jari atau bibir berwarna biru.

Takipnea juga bisa terjadi pada bayi yang baru lahir. Kondisi yang timbul akibat gangguan pada paru-paru ini disebut transient tachypnea of the newborn (TTN).

Gejala umum TTN yaitu laju pernapasan yang sangat cepat, lubang hidung melebar, tulang rusuk tertarik setiap bernapas, dan kulit sekitar mulut dan hidung terlihat kebiruan.

Kapan perlu ke dokter?

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami napas cepat dan dangkal disertai:
  • warna kebiruan pada kulit, kuku, gusi, bibir, atau area sekitar mata (sianosis),
  • sakit dada,
  • dada yang tertarik ke dalam setiap tarikan napas,
  • demam,
  • kesulitan bernapas,
  • belum pernah bernapas dengan sangat cepat sebelumnya, dan
  • gejala yang makin parah.

Penyebab takipnea

Tachypnea disebabkan oleh adanya penumpukan karbon dioksida (CO2) pada paru-paru. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gas CO2 di dalam darah.

Penumpukan karbon dioksida dalam aliran darah ini membuat darah lebih asam dari biasanya sehingga otak menjadi lebih waspada.

Sebagai tanggapan, otak memberi sinyal untuk mempercepat pernapasan. Hal ini merupakan upaya tubuh untuk mengembalikan pH (derajat keasaman) darah.

Takipnea tidak selalu terjadi akibat masalah kesehatan. Aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan atau olahraga berat, terkadang bisa menyebabkan gangguan pernapasan ini.

Berikut ini adalah sejumlah gangguan kesehatan yang mungkin menjadi penyebab tachypnea.

1. Sepsis

Sepsis terjadi saat tubuh merespons infeksi dengan merusak jaringan sendiri. Kondisi ini dapat mengancam nyawa bila telah berkembang menjadi syok septik.

Selain takipnea, sepsis juga ditandai dengan tekanan darah sistolik (angka pertama dalam pembacaan tekanan darah) kurang dari 100 mmHg.

2. Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi diabetes yang terjadi saat tubuh memecah lemak terlalu cepat sehingga darah menjadi asam.

Selain bernapas terlalu cepat, ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan beberapa gejala lain, termasuk:

  • dehidrasi,
  • kulit dan mulut kering,
  • wajah memerah,
  • sering buang air kecil,
  • rasa haus seharian atau lebih,
  • napas berbau buah,
  • sakit kepala,
  • kekakuan atau nyeri otot,
  • mual dan muntah, hingga
  • sakit perut.

3. Gangguan paru-paru

Sejumlah gangguan paru-paru dapat menyebabkan laju napas yang cepat dan dangkal. Gangguan pernapasan tersebut antara lain:

  • pneumonia,
  • keracunan karbon monoksida,
  • asma,
  • emboli paru, dan
  • penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).

4. Gangguan kecemasan

Takipnea juga dapat disebabkan oleh gangguan kecemasan. Ketika Anda mengalami serangan cemas, laju pernapasan biasanya otomatis menjadi lebih cepat.

Gangguan kecemasan juga dapat menyebabkan beberapa gejala lain, termasuk sesak napas, berkeringat, hingga kesulitan tidur.

5. Penyebab lainnya

Beberapa kondisi medis lain yang juga bisa menyebabkan napas cepat dan dangkal adalah sebagai berikut.

  • Reaksi alergi, yakni saat tubuh merespons zat asing yang dianggap berbahaya.
  • Tersedak, yaitu kondisi ketika ada benda asing yang menghambat jalan napas pada tenggorokan.
  • Gangguan jantung, seperti serangan jantung dan gagal jantung.
  • Obat-obatan tertentu yang memunculkan efek pada pernapasan.

Diagnosis takipnea

Dokter akan mendiagnosis takipnea dengan melakukan serangkaian pemeriksaan dari jantung, perut, kepala, hingga leher Anda.

Dilansir dari buku Tachypnea terbitan StatPearls Publishing, dokter bisa mendiagnosis tachypnea melalui beberapa pemeriksaan medis berikut ini.

  • Analisis gas darah: memeriksa kandungan oksigen dan karbon dioksida dalam darah, mengukur pH, dan mendeteksi kelainan metabolisme.
  • Rontgen dada: mencari tahu penyebab pernapasan cepat yang berhubungan dengan masalah paru-paru. 
  • CT scan: tes pencitraan dengan hasil yang lebih detail mengenai gangguan paru-paru atau mendeteksi bila ada sel ganas. 
  • Tes fungsi paru: mengukur kesehatan paru dan mencari tahu penyakit yang menyebabkan laju napas cepat. 
  • Pemindaian VQ: mendeteksi tanda dan gejala yang mengarah pada emboli paru.
  • Pemeriksaan EKG: mendeteksi gangguan jantung yang menyebabkan takipnea.
  • Tes darah lengkap: melihat ada-tidaknya infeksi dalam tubuh yang bisa menyebabkan pernapasan cepat dan dangkal. 
  • Pemeriksaan toksikologi: menentukan kemungkinan obat-obatan, baik obat resep atau nonresep, yang dapat menyebabkan laju napas cepat. 

Pengobatan takipnea

Pakai oksigen

Pengobatan takipnea tergantung dari kondisi yang menyebabkannya. Perawatan mungkin termasuk oksigen tambahan bila kadar oksigen dalam darah Anda terlalu rendah. 

Sementara itu, bila takipnea disebabkan asma atau PPOK, dokter Anda mungkin memberikan obat hirup atau inhalasi untuk melebarkan dan memperluas saluran napas. 

Apabila penyebab napas cepat dan dangkal adalah pneumonia atau infeksi paru, dokter dapat meresepkan obat antivirus atau antibiotik tergantung pada penyebab infeksinya.

Pernapasan yang cepat dan dangkal umumnya merupakan kondisi darurat medis, kecuali yang disebabkan oleh kecemasan. 

Tachypnea dapat membuat Anda panik dan bertanya-tanya. Namun, kondisi ini tidak selalu menandakan adanya gangguan kesehatan serius. 

Oleh karena itu, segera kunjungi rumah sakit terdekat bila Anda mengalami gejalanya.

Mengetahui penyebab tachypnea dengan segera memungkinkan Anda untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi berbahaya.

Kesimpulan

  • Takipnea (tachypnea) adalah pernapasan yang sangat cepat, tetapi dangkal.
  • Tanda dan gejala umum dari kondisi ini meliputi sesak napas, perasaan tidak mendapat cukup udara, dan kulit jari atau bibir kebiruan. 
  • Penyebab tachypnea bervariasi, di antaranya sepsis, ketoasidosis diabetik, gangguan paru-paru, dan gangguan kecemasan.
  • Sejumlah pilihan pengobatan untuk gangguan pernapasan ini mencakup terapi oksigen, obat-obatan, dan penangan lain sesuai kondisi yang mendasarinya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tachypnea (Tachypneic): Symptoms & Causes. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved January 25, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/24124-tachypnea

Rapid shallow breathing. (2023). MedlinePlus. Retrieved January 25, 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/007198.htm

Diabetic ketoacidosis. (2023). MedlinePlus. Retrieved January 25, 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/000320.htm

Allergies. (2022). Mayo Clinic. Retrieved January 25, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497

Sepsis. (2023). Mayo Clinic. Retrieved January 25, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sepsis/symptoms-causes/syc-20351214

Anxiety disorders. (2018). Mayo Clinic. Retrieved January 25, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anxiety/symptoms-causes/syc-20350961

Park, S.B., & Khattar, D. (2023). Tachypnea. StatPearls. Retrieved January 25, 2024, from  https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541062/

Chavan, S., Malwade, S. D., Kumari, S., Garud, B. P., & Agarkhedkar, S. (2022). Incidence, clinical features, and outcomes of transient tachypnea of the newborn at a tertiary care center in western India. Cureus, 14(4), e23939. https://doi.org/10.7759/cureus.23939

Versi Terbaru

01/02/2024

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

8 Latihan Pernapasan untuk Maksimalkan Kapasitas Paru-Paru

Stres Bisa Membuat Anda Sesak Napas, Ini Alasannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 01/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan