Pernahkah Anda mendengar suara napas seperti siulan atau desahan saat seseorang bernapas? Mungkin juga Anda pernah mengalaminya? Pada kondisi ini, Anda mungkin sedang mengalami stridor. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan stridor dan apa penyebabnya? Ketahui jawabannya di sini.
Apa itu stridor?
Stridor adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengeluarkan suara siulan bernada tinggi atau melengking saat menarik atau mengembuskan napas.
Napas bunyi seperti siulan ini terjadi ketika udara terhalang untuk masuk atau keluar melalui saluran pernapasan atas, yang terdiri dari laring (pita suara), trakea (batang tenggorokan), dan bronkus (saluran udara yang menuju ke paru-paru).
Akhirnya, udara tidak dapat mengalir dengan lancar, sehingga membuat penderita sulit bernapas atau menimbulkan suara napas yang terdengar melengking.
Terdapat tiga jenis stridor yang terbagi berdasarkan letak penyumbatannya di saluran pernapasan, di antaranya berikut ini.
- Inspirasi. Penyumbatan di tenggorokan atau kotak suara (area esktratoraks) yang menyebabkan napas bunyi saat menarik napas.
- Ekspirasi. Penyumbatan di atas paru-paru di tenggorokan (area intrathoraks) yang menyebabkan napas berbunyi saat mengembuskan napas.
- Bifasik. Penyempitan pada tulang rawan di bawah pita suara yang menyebabkan napas berbunyi ketika menarik dan mengembuskan napas.
Seberapa umumkah stridor?
Stridor dapat menyerang siapa saja dari segala usia, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak.
Ini karena anak-anak memiliki saluran napas yang lebih sempit, sehingga lebih rentan terkena penyumbatan.
Melansir dari Cleveland Clinic, kondisi ini diperkirakan menyerang 5—6 dari 100 anak yang berusia 6 bulan hingga 3 tahun.
Bahkan, pada beberapa kasus, suara stridor dapat terjadi sejak bayi baru lahir.
Gejala stridor
Tanda utama stridor adalah siulan yang bernada tinggi atau melengking saat menarik atau mengembuskan napas.
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang mungkin dapat terjadi, di antaranya:
- batuk,
- mengiler,
- suara serak,
- nyeri pada tenggorokan atau leher,
- demam,
- pembengkakan pada leher atau tenggorokan, serta
- rasa tidak nyaman saat menelan.
Pada kasus yang parah, stridor dapat menimbulkan gejala, seperti:
- kesulitan bernapas atau sesak napas,
- bibir, ujung jari, atau kulit berubah menjadi warna ungu,
- tidak bisa makan atau minum, serta
- batuk berdarah.
Bila menunjukkan gejala yang parah, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Penyebab stridor
Ada beberapa penyebab suara napas stridor. Mengingat kondisi ini terjadi karena penyempitan saluran napas, apa pun yang menyebabkan saluran napas tersumbat dapat menjadi penyebab stridor.
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan suara napas berbunyi melengking di antaranya berikut ini.
1. Croup virus
Ini merupakan penyebab paling umum terjadinya stridor. Sekitar 90% kasus terjadi akibat infeksi saluran napas atas atau croup virus.
2. Epiglotitis
Epiglotitis adalah infeksi pada epiglotis yang disebabkan oleh bakteri. Pembengkakan epiglotis dapat memburuk seiring waktu dan membuat udara sulit atau bahkan tidak dapat masuk ke paru-paru.
3. Tonsillitis
Ini merupakan infeksi pada amandel yang dapat menyebabkan amandel membesar dan bengkak. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan napas berbunyi.
4. Reaksi alergi
Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan pembengkakan di saluran napas yang dapat meningkatkan risiko napas bunyi. Ruam atau gatal-gatal dan pembengkakan pada bibir, lidah, atau wajah juga dapat menjadi tanda reaksi alergi.
5. Trauma
Benda asing yang tertelan, cedera pada leher, hingga menelan bahan yang berbahaya dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya stridor.
6. Penyebab lain
Ketika stridor terjadi pada bayi baru lahir atau disebut dengan kelainan bawaan, maka kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya laringomalasia, kelumpuhan pita suara, hingga stenosis subglotis.
Cara mengatasi stridor
Mengatasi suara napas stridor perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Ini artinya, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui pengobatan stridor yang tepat.
Sebelum menentukan perawatan yang tepat, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan guna mencari tahu apa penyebab dari napas bunyi tersebut.
Perawatan ini biasanya difokuskan untuk pembukaan saluran napas atau menghilangkan sumbatan pada saluran napas.
Beberapa perawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
- Obat. Obat seperti steroid atau antibiotik dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan atau peradangan, mengobati infeksi, dan mengurangi rasa sakit.
- Heimlich maneuver. Untuk menghilangkan penyumbatan pada saluran pernapasan bila terjadi akibat tersedak suatu benda.
- Terapi oksigen. Menerima oksigen tambahan melalui selang hidung atau masker.
- Operasi. Untuk mengangkat sumbatan atau benda asing. Tindakan ini juga dapat dilakukan untuk memperluas saluran pernapasan.
Waktu pemulihan setelah perawatan pun akan berbeda-beda bergantung pada perawatan yang digunakan.
Cara mencegah stridor
Mengingat kondisi ini lebih umum terjadi pada anak, ada beberapa cara yang dapat orangtua lakukan untuk mencegah stridor, di antaranya berikut ini.
- Awasi anak Anda saat mereka bermain atau makan.
- Potong makanan menjadi potongan kecil untuk mencegah anak tersedak.
- Kunyah makanan dengan benar.
- Jauhkan anak dari benda-benda kecil yang dapat masuk ke dalam mulut.
- Hindari area berasap.
- Bersihkan permukaan benda yang sering digunakan, seperti mainan.
- Cuci tangan dan air dengan sabun secara teratur.
Itulah informasi seputar stridor yang perlu diketahui. Bila Anda atau anak Anda memiliki gejala yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.
Kesimpulan
- Stridor adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengeluarkan suara siulan bernada tinggi atau melengking saat menarik atau mengembuskan napas.
- Kondisi ini terjadi akibat udara yang masuk atau keluar terhalang akibat penyumbatan.
- Gejala kondisi ini meliputi, batuk, napas melengking, mengiler, suara serak, hingga rasa tidak nyaman saat menelan.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, serta reaksi alergi.
- Untuk mengatasinya perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya, seperti pemberian obat-obatan, oksigen, hingga operasi.