7. Bronkiolitis obliteran
Infeksi yang terjadi pada penyakit bronkiolitis dapat merusak saluran bronkiolus. Seringnya, cedera bisa sembuh perlahan. Namun pada beberapa kasus, proses perbaikan jaringan malah menyebabkan penumpukan jaringan parut.
Jaringan parut yang tebal pun menghalangi bronkiolus dan menghambat masuknya udara ke alveoli. Hal ini mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen. Bila terus memburuk, bronkiolitis obliteran akhirnya mengakibatkan gagal napas.
Tak hanya sebagai komplikasi bronkiolitis, kondisi ini juga bisa terjadi pada pasien yang baru saja menjalani transplantasi paru bila tubuh menolak organ baru tersebut. Bronkiolitis obliteran dapat berkembang dalam waktu lima tahun.
Beberapa komplikasi bronkiolitis membutuhkan perawatan di rumah sakit, sebab komplikasi tersebut bisa menyebabkan gagal napas dan bahkan menimbulkan dampak yang lebih berbahaya lagi.
Bila Anda atau anak Anda mengalami gagal napas parah, mungkin pemasangan tabung ke dalam tenggorokan untuk membantu napas akan dibutuhkan.
Komplikasi biasanya lebih sering terjadi pada bayi yang lahir prematur, memiliki kelainan dan penyakit jantung atau paru-paru, serta memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Maka dari itu, perhatikan baik-baik akan berbagai gejala yang mengarah pada penyakit bronkiolitis. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter. Perawatan lebih dini dapat mencegah munculnya komplikasi bronkiolitis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar