backup og meta

Obat Herbal Alami yang Bisa Dicoba untuk Mengatasi Sesak Napas

Obat Herbal Alami yang Bisa Dicoba untuk Mengatasi Sesak Napas

Apakah Anda sering merasa terengah-engah di sela-sela Anda bicara? Ini mungkin menandakan Anda mengalami sesak napas, yang menyebabkan Anda hanya mampu mengambil napas pendek-pendek. Dalam dunia medis, kesulitan bernapas ini disebut sebagai dispnea. Kondisi ini cukup umum ditemukan, dan untungnya ada banyak cara alami yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Berikut adalah pilihan obat herbal serta cara alami lainnya yang bisa Anda coba sebagai pengobatan untuk mengurangi sesak napas.

Apa penyebab napas pendek?

susah napas sulit napas berat

Ketika mengalami sesak napas, Anda mungkin merasa seolah persediaan udara di dalam paru-paru habis. Terdapat beberapa penyebab sesak napas, seperti:

  • Alergi
  • Asma
  • Keracunan karbon monoksida
  • PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis
  • Serangan jantung
  • Pneumonia
  • Sumbatan pada saluran pernapasan

Selain itu, beberapa kegiatan atau aktivitas yang tak berhubungan dengan kondisi medis juga bisa menyebabkan napas Anda menjadi pendek-pendek, seperti:

  • Berada di ketinggian
  • Kualitas udara yang buruk, seperti karena tercemar oleh asap maupun karbon monoksida
  • Suhu ekstrem
  • Usai melakukan latihan berat

Apa saja pilihan obat herbal alami untuk mengatasi sesak napas?

sistem pernapasan manusia

Selain menggunakan obat medis untuk meredakan gejala sesak napas, terdapat bahan alami dan herbal tradisional yang bisa Anda gunakan untuk membantu mengurangi rasa tidak nyamannya.

Beberapa pilihan obat alami untuk sesak napas, antara lain:

1. Jahe

Jahe telah menjadi obat herbal pilihan banyak orang untuk mengatasi sesak napas secara alami. Jahe dipercaya dapat membantu mengurangi gejala napas pendek, terutama yang disebabkan oleh infeksi pernapasan.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah studi dari Journal of Ethnopharmacology yang diterbitkan tahun 2012. Dalam penelitian tersebut, jahe diyakini dapat memicu aktivitas antivirus yang mampu melawan infeksi virus, terutama jenis HRSV yang menyerang sistem pernapasan.

Anda bisa mengonsumsi jahe sebagai obat tradisional sesak napas dalam bentuk potongan, direbus, atau suplemen.

2. Kopi

Kopi bisa menjadi salah satu obat herbal untuk mengatasi sesak napas secara alami. Sebuah penelitian yang terdapat di Cochrane Library menunjukkan bagaimana kandungan kafein dalam kopi bermanfaat untuk mengurangi sesak napas, terutama pada penderita penyakit asma.

Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa kafein bisa membantu otot-otot saluran pernapasan untuk lebih rileks. Dengan demikian, fungsi paru dapat membaik dan pernapasan lebih lancar.

Namun, perlu Anda ingat bahwa tidak semua gejala sesak napas dapat diatasi dengan kopi, ya! Beberapa orang yang mengalami sesak napas, terutama karena masalah pencernaan, justru harus menghindari kopi.

3. Eukaliptus

Daun eukaliptus juga merupakan tanaman yang bisa Anda coba sebagai obat herbal untuk mengurangi gejala sesak napas. Tanaman ini mengandung bahan aktif yang disebut dengan cineole.

Dalam sebuah studi dari jurnal Cough, kandungan cineole dalam eukaliptus diyakini dapat memberikan efek mukolitik (pengencer dahak), bronkodilator (perileks otot dalam paru-paru), serta mengurangi peradangan.

Itu sebabnya, tanaman ini dipercaya memiliki potensi untuk meredakan gejala sesak napas pada pasien penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma yang kerap merasakan sesak napas.

4. Apel

Tahukah Anda bahwa apel juga bisa Anda manfaatkan sebagai obat tradisional untuk meredakan gejala sesak napas? Nah, apabila Anda perokok aktif dan mulai merasakan kesulitan bernapas akibat menurunnya fungsi paru, apel diyakini dapat menjadi solusinya.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi dari European Respiratory Journal yang dirilis pada tahun 2017. Dalam studi tersebut, buah-buahan yang kaya akan antioksidan, terutama apel, dapat memperbaiki kerusakan paru-paru, terutama pada orang-orang yang pernah aktif merokok.

Kerusakan paru-paru sering dikaitkan dengan PPOK, penyakit jantung, dan kanker paru, yang tentunya meningkatkan risiko terjadinya gejala sesak napas.

Maka itu, pastikan Anda mulai rutin mengonsumsi apel dalam pola makan harian Anda untuk membantu mengurangi kondisi sulit bernapas.

Cara alami mengatasi sesak napas selain obat herbal

Tidak hanya dengan obat herbal, Anda juga bisa mencoba cara-cara alami di bawah untuk membantu mengurangi gejala sesak napas. Cara-cara berikut dipercaya dapat memaksimalkan kinerja obat yang sedang Anda gunakan, serta mengurangi risiko kambuhnya sesak napas di lain waktu.

1. Bernapas dalam-dalam

Mengambil napas dalam-dalam merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sesak napas selain dengan obat herbal. Terdapat beberapa tahapan yang harus Anda lakukan, yakni:

  • Posisikan tubuh berbaring, dengan meletakkan kedua tangan di atas perut.
  • Ambil napas sedalam mungkin melalui hidung, sampai seolah seluruh bagian paru-paru terisi penuh oleh udara.
  • Tahan napas selama beberapa detik, kemudian hembuskan napas melalui mulut.
  • Ulangi langkah tersebut selama 5-10 menit.

2. Gunakan teknik pursed-lip breathing

Selain memanfaatkan obat herbal dan pernapasan dalam, teknik pernapasan lain yang bisa dilakukan untuk sesak napas, yakni pursed-lip breathing. Sesuai dengan namanya, teknik ini melibatkan bibir alias melalui mulut untuk membantu mengatur laju pernapasan.

Jika sesak napas yang Anda alami disebabkan oleh kecemasan, teknik ini akan sangat berguna. Bagaimana cara melakukan pursed-lip breathing?

  • Posisikan tubuh duduk tegak di kursi dengan santai dan tidak tegang.
  • Bentuk bibir, seperti kerucut, dengan menyisakan sedikit ruang untuk keluar masuknya aliran udara.
  • Ambil napas melalui hidung, lalu tahan selama beberapa detik.
  • Keluarkan perlahan melalui bibir selama sekitar 4 hitungan.
  • Ulangi langkah tersebut selama kurang lebih 10 menit, atau sampai laju pernapasan kembali membaik.

3. Gunakan uap hangat

Menghirup uap hangat ternyata bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi napas yang sesak, selain pakai obat herbal. Pasalnya, cara ini membantu membersihkan saluran hidung, sehingga melegakan sistem pernapasan.

Bukan itu saja. Uap panas tersebut juga bisa mencairkan lendir pada paru-paru. Alhasil, proses keluar masuknya udara saat bernapas pun akan jauh lebih mudah.

Anda hanya perlu menyiapkan wadah berisi air hangat, kemudian letakkan wajah di atas wadah tersebut. Selanjutnya, ambil napas dalam-dalam seperti biasa, sembari menghirup dan merasakan uap hangatnya.

Alangkah lebih baiknya untuk memastikan bahwa air pada wadah tidak terlalu panas, karena ditakutkan bisa melukai kulit wajah.

Sebelum mengonsumsi obat herbal atau tradisional untuk sesak napas, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter. Memastikan penyebabnya dapat membantu Anda dan dokter untuk menentukan bahan herbal dan cara alami mana yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Relaxation techniques: Breath control helps quell errant stress response – Harvard Health Publishing. (2018). Retrieved June 10, 2020, from https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/relaxation-techniques-breath-control-helps-quell-errant-stress-response

Positions to Reduce Shortness of Breath – Cleveland Clinic. (2018). Retrieved June 10, 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9446-positions-to-reduce-shortness-of-breath

Diaphragmatic Breathing – Cleveland Clinic. (2018). Retrieved June 10, 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9445-diaphragmatic-breathing

Chang, J. S., Wang, K. C., Yeh, C. F., Shieh, D. E., & Chiang, L. C. (2013). Fresh ginger (Zingiber officinale) has anti-viral activity against human respiratory syncytial virus in human respiratory tract cell lines. Journal of ethnopharmacology145(1), 146–151. https://doi.org/10.1016/j.jep.2012.10.043

Welsh, E., Bara, A., Barley, E., & Cates, C. (2010). Caffeine for asthma. Cochrane Database Of Systematic Reviews. https://doi.org/10.1002/14651858.CD001112.pub2

Galbraith, S., Fagan, P., Perkins, P., Lynch, A., & Booth, S. (2010). Does the Use of a Handheld Fan Improve Chronic Dyspnea? A Randomized, Controlled, Crossover Trial. Journal Of Pain And Symptom Management39(5), 831-838. https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2009.09.024

Fischer, J., & Dethlefsen, U. (2013). Efficacy of cineole in patients suffering from acute bronchitis: a placebo-controlled double-blind trial. Cough (London, England)9(1), 25. https://doi.org/10.1186/1745-9974-9-25

Garcia-Larsen, V., Potts, J., Omenaas, E., Heinrich, J., Svanes, C., & Garcia-Aymerich, J. et al. (2017). Dietary antioxidants and 10-year lung function decline in adults from the ECRHS survey. European Respiratory Journal50(6), 1602286. https://doi.org/10.1183/13993003.02286-2016

Versi Terbaru

02/03/2021

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Terapi Oksigen

Posisi Tidur yang Baik untuk Pernapasan, Termasuk yang Memiliki Gangguan Pernapasan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 02/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan