backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Penyakit Bronkitis Bisa Sembuh Sepenuhnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 23/05/2022

    Apakah Penyakit Bronkitis Bisa Sembuh Sepenuhnya?

    Penyakit bronkitis termasuk salah satu penyakit pernapasan yang paling umum menyerang tubuh manusia. Terkadang, bronkitis bisa menurunkan kualitas hidup pasien dan berkembang menjadi penyakit lain yang berbahaya. Lantas, apakah pasien yang memiliki penyakit bronkitis bisa sembuh dari penyakitnya?

    Kenali jenis bronkitis yang berbeda

    cara alami mengobati bronkitis kronis, bronkitis bisa sembuh

    Sebelum mengetahui kemungkinan kesembuhannya, Anda perlu mengenali jenis bronkitis yang Anda alami.

    Bronkitis merupakan istilah umum untuk menggambarkan infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada area bronkus di paru-paru.

    Bronkus itu sendiri merupakan pipa tabung pernapasan yang merupakan cabang dari trakea (batang tenggorok). Percabangan ini membawa oksigen ke paru-paru kanan dan kiri.

    Normalnya, dinding bronkus memproduksi lendir sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap debu atau partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi.

    Saat bronkitis terjadi, iritasi dan peradangan membuat dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir dan menyebabkan penumpukan lendir yang mengental.

    Tubuh kemudian akan berusaha mengeluarkan kelebihan lendir ini melalui mekanisme batuk. Oleh karena itu, gejala bronkitis yang muncul berupa batuk berdahak dan sakit tenggorokan.

    Penyakit bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Penyebab dan gejala dari keduanya bisa berbeda-beda.

    Bronkitis akut dikenal juga dengan sebutan chest cold. Jenis bronkitis ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan bersifat menular. Terkadang, bronkitis akut juga bisa disebabkan oleh bakteri.

    Bronkitis akut karena bakteri biasanya berkaitan dengan Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, atau Corynebacterium diphtheriae.

    Bronkitis akut hanya berlangsung dalam waktu singkat, sekitar 10 sampai 14 hari atau kurang dari tiga minggu.

    Sedangkan, penyakit bronkitis kronis tidak disebabkan oleh virus atau bakteri. Pada kebanyakan kasus, bronkitis kronis terjadi karena kebiasaan merokok. Paparan polusi udara dan lingkungan kerja juga dapat berperan dalam kondisi ini.

    Gejala bronkitis kronis sering terjadi bersamaan dengan kondisi paru-paru lainnya, seperti asma, emfisema, radang selaput lendir, atau tuberkulosis.

    Bronkitis kronis berlangsung dalam jangka panjang. Seseorang bisa dikatakan memiliki kondisi ini bila sudah mengeluhkan gejala hampir setiap hari, minimal selama tiga bulan dalam setahun dan kambuh lagi pada tahun berikutnya.

    Apakah pasien bronkitis bisa sembuh?

    batuk

    Bronkitis akut biasanya bisa membaik dan sembuh dengan sendirinya tanpa obat. Namun, pada beberapa kondisi, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk minum obat batuk bila gejala sudah mulai mengganggu tidur.

    Pada bronkitis akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri, penggunaan antibiotik terkadang tidak disarankan. Pasalnya, konsumsi antibiotik jangka panjang dikhawatirkan malah akan menyebabkan resistensi antibiotik atau infeksi bakteri C. diff. 

    Antibiotik baru diberikan bila Anda memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi, misalnya seperti penyakit pneumonia.

    Sayangnya, berbeda dengan bronkitis akut, bronkitis kronis tidak bisa sembuh.

    Seperti yang telah diketahui, gejala bronkitis kronis berkembang secara perlahan. Tanpa Anda sadari, paparan jangka panjang zat berbahaya dari lingkungan sekitar telah memengaruhi jaringan di dalam paru-paru.

    Pada awal kemunculan penyakit, Anda mungkin tidak akan merasakan gejalanya. Gejala baru terasa ketika jaringan bronkus mulai mengalami kerusakan. Semakin lama, tubuh akan semakin sulit memperbaiki jaringan yang rusak.

    Mungkin suatu saat gejala bronkitis bisa membaik, tetapi tidak bisa benar-benar menghilang dan dapat memburuk di kemudian hari.

    Maka dari itu, pengobatan yang tersedia hingga saat ini hanya bertujuan untuk meringankan gejala dan mengurangi frekuensi kekambuhannya.

    Biasanya, dokter memberikan obat-obatan bronkitis yang meliputi obat antiradang seperti kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan obat bronkodilator untuk menjaga saluran udara tetap terbuka.

    Bila kondisinya lebih serius, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengurangan paru untuk mengangkat bagian paru yang sudah rusak. Pada kasus yang jarang terjadi, transplantasi paru bisa dilakukan.

    Gaya hidup sehat untuk pasien bronkitis kronis

    Kesehatan paru-paru

    Tak cukup bila Anda hanya bergantung pada pengobatan dari dokter. Anda juga harus melakukan perubahan dalam kebiasaan sehari-hari guna menjaga kesehatan paru-paru.

    Berikut berbagai hal yang sebaiknya Anda lakukan.

    1. Hindari paparan zat yang dapat memicu gejala

    Penyakit bronkitis kronis membuat paru-paru Anda menjadi lebih lemah. Maka dari itu, usahakan untuk menghindari segala paparan zat berbahaya yang dapat memicu gejala, seperti asap rokok dan polusi udara di luar ruangan.

    Asap rokok dapat menyebabkan kematian alami sel-sel penghasil lendir dalam saluran udara. Dengan kata lain, asap rokok bisa meningkatkan produksi lendir yang mana akan membuat gejala bronkitis semakin memburuk.

    Oleh karena itu, segera berhenti bila Anda masih melakukan kebiasaan merokok. Bagi Anda yang tidak merokok, sebisa mungkin jaga jarak Anda dari perokok agar tidak terkena asapnya.

    Selain itu, pakailah masker bila Anda harus bepergian ke luar rumah guna melindungi diri dari polutan di udara.

    2. Makan makanan yang bergizi

    Tahukah Anda, makanan yang Anda konsumsi sehari-hari juga dapat berpengaruh terhadap fungsi organ pernapasan Anda.

    Perbanyaklah konsumsi makanan sumber protein yang dapat membantu menjaga otot-otot pernapasan Anda tetap kuat, seperti susu, telur, daging rendah lemak, ikan, dan kacang-kacangan. Jangan lupa tambahkan serat dari buah dan sayuran.

    Selain mengonsumsi makanan yang baik untuk paru-paru, batasi pula makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, pemanis buatan, lemak trans, dan lemak jenuh seperti mentega, kulit dari daging, atau gorengan.

    Karena kebutuhan gizi setiap orang berbeda, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk menyusun menu makan yang tepat.

    3. Olahraga yang teratur

    Jenis olahraga

    Banyak orang-orang dengan penyakit bronkitis yang tak mau berolahraga karena takut akan sesak napas setelahnya. Padahal, olahraga justru baik untuk melatih otot-otot pernapasan agar Anda bisa bernapas lebih mudah.

    Jangan langsung melakukan olahraga dengan intensitas yang berat. Anda bisa memulainya dengan rutin berjalan kaki selama beberapa menit setiap hari. Bila tubuh sudah terbiasa, tambahkan durasi dan jarak tempuh atau selingi dengan jenis olahraga lainnya.

    Tentunya, dalam memastikan jenis olahraga yang aman untuk bronkitis, sebaiknya tanyakan kepada dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 23/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan