Penyakit bronkitis termasuk salah satu penyakit pernapasan yang paling umum menyerang tubuh manusia. Terkadang, bronkitis bisa menurunkan kualitas hidup pasien dan berkembang menjadi penyakit lain yang berbahaya. Lantas, apakah pasien yang memiliki penyakit bronkitis bisa sembuh dari penyakitnya?
Kenali jenis bronkitis yang berbeda
Bronkitis merupakan istilah umum untuk menggambarkan infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada area bronkus di paru-paru.
Saat bronkitis terjadi, iritasi dan peradangan membuat dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir dan menyebabkan penumpukan lendir yang mengental.
Tubuh kemudian akan berusaha mengeluarkan kelebihan lendir ini melalui mekanisme batuk. Oleh karena itu, gejala bronkitis yang muncul berupa batuk berdahak dan sakit tenggorokan.
Melansir laman Mayo Clinic, penyakit bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Penyebab dan gejala dari keduanya bisa berbeda-beda.
Bronkitis akut dikenal juga dengan sebutan chest cold. Jenis bronkitis ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan bersifat menular. Terkadang, bronkitis akut juga bisa disebabkan oleh bakteri.
Sedangkan, penyakit bronkitis kronis tidak disebabkan oleh virus atau bakteri. Pada kebanyakan kasus, bronkitis kronis terjadi karena kebiasaan merokok. Paparan polusi udara dan lingkungan kerja juga dapat berperan dalam kondisi ini.
Apakah pasien bronkitis bisa sembuh?
Jawaban singkatnya bisa, bronkitis akut bisa sembuh. Namun, berbeda dengan bronkitis kronis, kondisi ini tidak bisa sembuh.
Lantas, berapa lama bronkitis sembuh? bronkitis akut biasanya bisa membaik dan sembuh dengan sendirinya tanpa obat.
Namun, pada beberapa kondisi, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk minum obat batuk bila gejala sudah mulai mengganggu tidur.
Pada bronkitis akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri, penggunaan antibiotik terkadang tidak disarankan.
Pasalnya, konsumsi antibiotik jangka panjang dikhawatirkan malah akan menyebabkan resistensi antibiotik atau infeksi bakteri C. diff.
Antibiotik baru diberikan bila Anda memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi, misalnya seperti penyakit pneumonia.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berbeda dengan bronkitis akut, bronkitis kronis tidak bisa sembuh.
Pasalnya, gejala bronkitis kronis berkembang secara perlahan. Tanpa Anda sadari, paparan jangka panjang zat berbahaya dari lingkungan sekitar telah memengaruhi jaringan di dalam paru-paru.
Pada awal kemunculan penyakit, Anda mungkin tidak akan merasakan gejalanya.
Gejala baru terasa ketika jaringan bronkus mulai mengalami kerusakan. Semakin lama, tubuh akan semakin sulit memperbaiki jaringan yang rusak.
Mungkin suatu saat gejala bronkitis bisa membaik, tetapi tidak bisa benar-benar menghilang dan dapat memburuk di kemudian hari.
Maka dari itu, pengobatan yang tersedia hingga saat ini hanya bertujuan untuk meringankan gejala dan mengurangi frekuensi kekambuhannya.
Biasanya, dokter memberikan obat-obatan bronkitis yang meliputi obat antiradang seperti kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan obat bronkodilator untuk menjaga saluran udara tetap terbuka.
Bila kondisinya lebih serius, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengurangan paru untuk mengangkat bagian paru yang sudah rusak. Pada kasus yang jarang terjadi, transplantasi paru bisa dilakukan.
Gaya hidup sehat untuk pasien bronkitis kronis
Tak cukup bila Anda hanya bergantung pada pengobatan dari dokter. Anda juga harus melakukan perubahan dalam kebiasaan sehari-hari guna menjaga kesehatan paru-paru.
Berikut berbagai hal yang sebaiknya Anda lakukan.
1. Hindari paparan zat yang dapat memicu gejala
Penyakit bronkitis kronis membuat paru-paru Anda menjadi lebih lemah. Maka dari itu, usahakan untuk menghindari segala paparan zat berbahaya yang dapat memicu gejala, seperti asap rokok dan polusi udara di luar ruangan.
Dengan kata lain, asap rokok bisa meningkatkan produksi lendir yang mana akan membuat gejala bronkitis semakin memburuk.
Selain itu, pakailah masker bila Anda harus bepergian ke luar rumah guna melindungi diri dari polutan di udara.
2. Makan makanan yang bergizi
Perbanyaklah konsumsi makanan sumber protein yang dapat membantu menjaga otot-otot pernapasan Anda tetap kuat, seperti susu, telur, daging rendah lemak, ikan, dan kacang-kacangan. Jangan lupa tambahkan serat dari buah dan sayuran.
Selain mengonsumsi makanan yang baik untuk paru-paru, batasi pula makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, pemanis buatan, lemak trans, dan lemak jenuh seperti mentega, kulit dari daging, atau gorengan.
Karena kebutuhan gizi setiap orang berbeda, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk menyusun menu makan yang tepat.
3. Olahraga yang teratur
Banyak orang-orang dengan penyakit bronkitis yang tak mau berolahraga karena takut akan sesak napas setelahnya.
Padahal, olahraga justru baik untuk melatih otot-otot pernapasan agar Anda bisa bernapas lebih mudah.
Jangan langsung melakukan olahraga dengan intensitas yang berat. Anda bisa memulainya dengan rutin berjalan kaki selama beberapa menit setiap hari.
Bila tubuh sudah terbiasa, tambahkan durasi dan jarak tempuh atau selingi dengan jenis olahraga lainnya.
Tentunya, dalam memastikan jenis olahraga yang aman untuk bronkitis, sebaiknya tanyakan kepada dokter.
Kesimpulan
- Bronkitis adalah penyakit pernapasan yang ditandai oleh peradangan dan iritasi pada bronkus, yang menyebabkan produksi lendir berlebih dan gejala seperti batuk berdahak.
- Penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bersifat sementara, serta bronkitis kronis yang disebabkan oleh paparan zat berbahaya seperti asap rokok, yang bersifat permanen dan progresif.
- Bronkitis akut biasanya dapat sembuh sendiri tanpa obat, sedangkan bronkitis kronis tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, tetapi pengobatan dapat membantu mengurangi gejala dan frekuensi kekambuhan.
- Pengobatan bronkitis meliputi pemberian obat antiradang, bronkodilator, dan dalam kasus yang parah, operasi atau transplantasi paru.