Asma adalah penyakit pada paru-paru yang disebabkan peradangan kronis pada saluran pernapasan. Umumnya pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang sensitif dan jauh lebih rentan terkena masalah, termasuk flu. Mengapa flu pada penderita asma harus lebih diwaspadai? Bagaimana cara penanganannya yang tepat?
Risiko terkena flu lebih tinggi pada penderita asma
Influenza (flu) dapat menjadi lebih masalah serius bagi orang yang memiliki asma sekalipun asma yang mereka miliki masih termasuk dalam kategori ringan atau gejalanya dapat dikontrol dengan pengobatan asma.
Hal ini lantaran orang dengan asma biasanya memiliki saluran pernapasan yang bengkak dan sensitif. Influenza bisa memperparah peradangan pada saluran pernapasan itu.
Infeksi influenza di paru-paru dapat memicu serangan asma dan memperburuk gejala asma.
Hal ini dapat juga menyebabkan pneumonia dan berbagai penyakit pernapasan akut lainnya, bahkan risiko terjadinya komplikasi asma.
Faktanya, orang dewasa dan anak-anak pengidap asma dapat lebih berisiko terkena pneumonia setelah jatuh sakit akibat flu, dibandingkan mereka yang tidak memiliki asma.
Asma yang dibarengi dengan flu adalah kondisi medis paling umum yang terjadi pada anak-anak di rumah sakit.
Keduanya juga menjadi penyebab utama pasien dewasa asma menjalani perawatan di rumah sakit.
Pentingnya vaksinasi flu pada penderita asma
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, vaksinasi adalah langkah pertama dan terpenting untuk melindungi diri dari influenza. Seluruh orang berusia 6 tahun ke atas yang memiliki asma wajib melakukan vaksin flu.
Vaksin flu bisa didapatkan di banyak tempat termasuk di rumah sakit, klinik, dan pusat kesehatan lain.
Terdapat beberapa jenis vaksin flu yang bisa diberikan pada penderita asma. Namun, Anda harus mengetahui jenisnya agar tepat sasaran.
1. Vaksin semprotan nasal
Vaksin semprotan nasal diperbolehkan untuk digunakan pada orang yang berusia 2 tahun hingga 49 tahun.
Namun, anak-anak usia 2-4 tahun yang punya asma atau yang memiliki sejarah mengi selama 12 bulan terakhir tidak diperbolehkan mendapat vaksin semprotan nasal.
Orang usia berapa pun yang mengidap asma dapat memiliki risiko tinggi mengalami mengi setelah melakukan vaksin semprotan nasal.
Ditambah lagi, faktor keamanan dari vaksin semprotan nasal untuk orang dengan penyakit paru-paru dan beberapa kondisi kesehatan berisiko lainnya belum dapat dipastikan.
2. Injeksi flu
Vaksin flu dalam bentuk injeksi terbuat dari virus flu yang sudah tidak aktif.
Penggunaannya pun sudah disetujui untuk dapat dipakai oleh penderita usia 6 tahun ke atas dengan kondisi kesehatan apa pun, termasuk asma.
Injeksi flu memiliki perlindungan jangka panjang untuk penderita asma.
3. Vaksin pneumokokal
Pneumokokal adalah komplikasi serius dari infeksi influenza. Komplikasi flu ini berisiko menyebabkan kematian, terutama pada penderita asma.
Maka itu, dianjurkan bagi pengidap asma untuk mendapatkan vaksin pneumokokal. Vaksin ini dapat diberikan pada saat yang bersamaan dengan vaksin influenza.
Langkah pencegahan flu lainnya pada penderita asma
Selain mendapatkan vaksinasi flu, penderita asma juga perlu melakukan tindakan lain yang tidak kalah penting untuk menghindari flu.
Berikut adalah beberapa langkah pencegahan flu pada penderita asma.
- Tetaplah di rumah saat Anda sakit, kecuali keluar rumah untuk mendapatkan perawatan. Hindari berdekatan dengan orang lain yang juga sakit.
- Tutupi mulut dan hidung Anda dengan tisu ketika batuk atau bersin dan segera buang tisunya. Jika Anda tidak punya tisu, batuk atau bersinlah dengan ditutupi siku atau lengan, jangan dengan tangan kosong Anda.
- Cuci tangan dengan baik dan benar sesering mungkin menggunakan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin.
- Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut (kuman menyebar dengan cara itu)
- Bersihkan dan sterilkan secara rutin permukaan yang sering disentuh di rumah, kantor dan sekolah, terutama ketika seseorang sakit.
Obat flu yang sesuai untuk penderita asma
Apabila Anda sudah melakukan berbagai tindakan pencegahan tapi gejala-gejala flu mulai muncul, tidak perlu khawatir.
Cobalah berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin akan diberikan pengobatan, seperti pengobatan antiviral.
Pengobatan antiviral biasanya diberikan sesegera mungkin karena paling efektif bekerja ketika gejala baru muncul (sekitar 48 jam setelah gejala muncul).
Obat antiviral dapat membuat keluhan yang dirasakan akibat flu menjadi lebih ringan dan dapat membuat Anda merasa lebih baik secara cepat.
Pengobatan ini juga mencegah kondisi kesehatan yang lebih serius lainnya yang berasal dari flu.
Akan tetapi, tidak semua obat antiviral bisa digunakan untuk mengatasi flu pada penderita asma. Dilansir pula dari situs CDC, obat antiviral yang bisa digunakan oleh pengidap asma adalah:
- oseltamivir (dengan merek dagang Tamiflu)
- peramivir (dengan merek dagang Rapivab)
Kedua obat tersebut bisa Anda dapatkan melalui resep dokter. Oseltamivir dan peramivir diyakini dapat mencegah masalah kesehatan serius akibat serangan flu pada penderita asma.
Sementara itu, jenis antiviral lain seperti zanamivir tidak boleh diberikan pada penderita asma untuk mengobati flu.
Zanamivir berisiko menyebabkan mengi pada orang yang memiliki asma atau masalah paru-paru lainnya.
Selain itu, untuk meredakan gejala flu seperti sakit kepala dan demam, Anda juga bisa mengonsumsi obat-obatan antinyeri, seperti paracetamol.
Namun, pastikan Anda tidak mengonsumsi obat golongan NSAID, seperti ibuprofen dan aspirin. Hal ini lantaran obat golongan NSAID bisa memperburuk gejala asma.