Jika mata adalah jendela jiwa, rasanya pas jika bulu mata dikatakan sebagai tirainya. Panjang-pendeknya bulu mata membantu membangun karakter wajah Anda. Namun, apa artinya jika bulu mata rontok (lepas)?
Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus
Jika mata adalah jendela jiwa, rasanya pas jika bulu mata dikatakan sebagai tirainya. Panjang-pendeknya bulu mata membantu membangun karakter wajah Anda. Namun, apa artinya jika bulu mata rontok (lepas)?
Beberapa penyebabnya mungkin sepele, tapi ada yang membutuhkan perhatian medis khusus. Apa pun penyebab bulu mata Anda lepas, tentu hal ini bisa bikin minder. Simak cara menyiasatinya berikut ini.
Beberapa dari Anda mungkin kerap mengucek mata lalu mendapati bahwa beberapa bulu mata Anda ikut terlepas. Jika hanya sesekali, rontoknya bulu mata termasuk normal. Namun, perlu diwaspadai jika kerontokan bulu mata terjadi terus-terusan.
Di bawah ini adalah potensi penyebab dari bulu mata Anda yang rontok.
Penggunaan produk maskara memang bisa membuat bulu mata terlihat lebih tebal dan lentik. Akan tetapi, hal ini sebenarnya bisa menjadi alasan mengapa bulu mata asli Anda sering lepas.
Apalagi, jika Anda hobi pakai maskara waterproof. Pasalnya, maskara waterproof mengandung bahan kimia yang menyebabkan bulu mata jadi lebih kaku.
Tinta maskara yang menempel erat dan bikin bulu mata kaku membuat Anda membutuhkan tenaga lebih untuk menghilangkannya. Perlakuan tersebut berisiko membuat bulu mata lebih rentan lepas.
Selain itu, dalam beberapa kasus, ada orang yang alergi kosmetik terutama produk maskara tertentu. Hal ini yang kemudian membuat bulu mata rontok dan akhirnya menipis.
Tanpa Anda sadari, kebiasaan mengucek mata sebenarnya membuat bulu mata berjatuhan satu per satu. Maka itu, usahakan untuk tidak mengusap bagian mata terlalu keras.
Tidaak hanya membuat kerontokan bulu mata, tapi juga tidak baik untuk kesehatan mata Anda. Tangan yang Anda gunakan untuk mengucek mungkin saja dipenuhi dengan bakteri dan parasit yang bisa menyebabkan iritasi mata.
Banyak wanita yang menggunakan penjepit bulu mata untuk semakin memperindah tampilan akhir riasan matanya. Namun, tanpa Anda sadari, penggunaan penjepit khusus ini justru membuat bulu mata Anda gampang rontok.
Apalagi, jika alat ini digunakan ketika Anda memakai maskara. Bulu mata jadi lebih lengket dan akhirnya ketika dijepit, bulu akan menempel pada permukaan penjepit. Bulu mata pun rontok.
Radang atau infeksi yang terjadi pada kelopak mata disebut dengan blefaritis. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi kuman, cedera, atau reaksi alergi.
Salah satu dampak yang ditimbulkan ketika radang kelopak mata terjadi adalah rontoknya bulu mata. Bila hal ini disertai dengan rasa sakit di area mata, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Bila Anda merasa bulu mata terus rontok dan sulit tumbuh, mungkin Anda mengalami penyakit autoimun yang disebut dengan alopecia.
Alopecia (kebotakan) biasanya ditandai dengan kerontokan rambut kepala yang bisa menyebabkan botak. Meski begitu, bulu mata dan alis serta bulu halus di bagian tubuh lainnya juga bisa terpengaruh.
Jika memang hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Jangan kaget jika saat Anda menjalani kemoterapi, semua bulu dan rambut Anda rontok termasuk bulu mata Anda. Meskipun efek samping ini tergantung dari jenis dan dosis obatnya, umumnya kemoterapi dapat membuat beberapa helai bulu mata Anda rontok.
Namun, jangan khawatir. Setelah pengobatan kanker Anda usai, bulu mata Anda akan kembali tumbuh normal seperti sebelumnya.
Sebenarnya, bulu mata sama seperti rambut Anda yang bisa tumbuh panjang. Rata-rata orang dewasa memiliki bulu mata bagian atas sekitar 100 – 150 bulu, tapi dengan panjang yang berbeda-beda.
Sementara itu, pertumbuhan bulu mata memerlukan waktu sekitar 5 – 11 bulan. Mau mempercepat tumbuhnya bulu mata? Berikut tips yang bisa Anda lakukan.
Agar bulu mata Anda tidak rontok lagi di kemudian hari, Anda sebaiknya melakukan beberapa tips di bawah ini.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar