Kebotakan akibat rambut rontok biasanya dialami oleh orang dewasa. Namun, anak dan remaja juga bisa mengalami kerontokan, lho! Rambut rontok pada remaja bisa jadi tanda salah nutrisi atau adanya penyakit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Kebotakan akibat rambut rontok biasanya dialami oleh orang dewasa. Namun, anak dan remaja juga bisa mengalami kerontokan, lho! Rambut rontok pada remaja bisa jadi tanda salah nutrisi atau adanya penyakit.
Rambut rontok pada anak dalam masa remaja bisa menyebabkan perasaan emosional dan stres. Hanya saja, perlu diingat bahwa rambut rontok pada anak remaja sering kali hanya sementara dan bisa kembali tumbuh dengan baik.
Mayoritas orang kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap hari. Jumlah kerontokan ini adalah normal karena helai-helai rambut akan tumbuh kembali. Namun, bagaimana jika jumlah rambut rontoknya melebihi angka tersebut?
Untuk bisa memperbaiki kerontokan rambut dengan benar ketahui dulu penyebab utama kerontokan tersebut.
Kerontokan akibat hormon ini bisa terjadi pada remaja perempuan. Ketika anak sedang bertumbuh dan berkembang menjadi remaja, mereka mengalami banyak perubahan tubuh dan perubahan hormon.
Pertumbuhan pada masa pubertas ini membuat hormon-horon tubuh tidak seimbang yang akan menyebabkan beberapa hal, seperti naik-turunnya emosi, kebiasaan makan yang acak-acakan, dan pertumbuhan rambut.
Pertumbuhan rambut dari akarnya diikat oleh suatu hormon khusus. Hormon yang menjadi penyebab kerontokan rambut disebut dengan dihidrotestosteron (DHT). Hormon tersebut berperan pula dalam pertumbuhan remaja pada masa pubertas.
Remaja perempuan bisa mengalami kerontokan karena ketidakseimbangan hormon DHT. Hanya saja, hal tersebut akan kembali normal ketika hormon dalam tubuhnya kembali seimbang.
Melihat tren perkembangan gaya rambut (hairstyle) terbaru, remaja sering menggunakan produk berbahan kimia yang membuat kulit kepala panas atau berganti-ganti gaya rambut yang menyebabkan akar rambut tertarik.
Meluruskan atau mengeriting rambut setiap hari juga bisa menyebabkan rambut kering dan rapuh dan akan berakibat pada kerontokan rambut.
Peran nutrisi pada rambut kerap tidak diperhatikan. Padahal ini menjadi hal penting untuk mencegah rambut rontok pada remaja.
Lebih sering mengkonsumsi junk food ketimbang buah dan sayur yang bergizi bisa berakibat buruk yakni kekurangan protein, vitamin, dan mineral untuk menahan kekuatan rambut.
Ketika kekurangan nutrisi, asupan nutrisi yang sedikit diterima ini bingung akan didistribusikan ke bagian tubuh yang mana. Tentulah sel-sel tubuh akan memilih untuk mengirimkan nutrisi yang sedikit itu ke bagian yang paling penting dan mengurangi kiriman nutrisi yang dibutuhkan oleh rambut.
Orangtua diharapkan memberikan perhatian khusus pada penyebab rambut rontok anak remaja ini. Karena kekurangan nutrisi mungkin diakibatkan oleh asupan gizi yang buruk atau gangguan makan.
Terkadang kerontokan rambut pada remaja disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Seseorang dapat mengalami kerontokan rambut jika mereka memiliki infeksi kulit kepala, diabetes, masalah pada tiroid, atau kelainan kulit.
Namun, jangan dulu khawatir jika Anda mengalami kerontokan rambut. Karena rambut rontok yang disebabkan oleh kondisi medis ini lebih akan memiliki gejala penyerta lain.
Orangtua diharapkan memperhatikan setiap perubahan lain yang menyertai rambut rontok dan mengonsultasikannya pada dokter.
Cara terbaik untuk mengatasi kerontokan rambut adalah dengan mengatasi akar masalahnya. Dilansir situs web John Hopkins Children’s Hospital, berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat anak remaja Anda mengalami rambut rontok:
Dalam kebanyakan kasus rambut rontok pada anak remaja, langkah-langkah di atas semestinya dapat mengatasi masalah tersebut. Namun, jika kerontokan berlanjut setelah beberapa bulan, konsultasikan pada dokter untuk mencari penyebab utamanya.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar