backup og meta

Meski Punya Kulit Sensitif, Orang Dewasa Tak Boleh Pakai Sabun Bayi

Meski Punya Kulit Sensitif, Orang Dewasa Tak Boleh Pakai Sabun Bayi

Pemilik kulit sensitif harus ekstra hati-hati dalam menggunakan produk perawatan tubuh yang tepat. Sebab kulit sensitif rentan meradang, kering, bahkan gatal-gatal jika sembarangan merawatnya. Mungkin itu kenapa kebanyakan orang lebih memilih untuk memakai sabun bayi daripada sabun biasa. Menurut mereka, kandungan sabun bayi lembut alami dan tidak neko-neko sehingga aman untuk kulit sensitif.

Namun, tahukah Anda sebenarnya sabun bayi tidak efektif untuk merawat kulit sensitif orang dewasa?

Kulit bayi lebih sensitif daripada orang dewasa

Sabun bayi sengaja dibuat khusus untuk merawat kulit bayi yang memang lebih sensitif daripada kulit orang dewasa. Kulit bayi yang kering dan sensitif membuatnya sangat rentan terkena gangguan kulit seperti ruam gatal eksim dan iritasi.

Tujuan utama sabun bayi adalah untuk mempertahankan kelembapan alami kulit bayi, menjaga kulitnya tetap sehat, mencegah iritasi atau alergi, serta memperbaiki tekstur kulit bayi agar lebih lembut dan fleksibel.

Dilihat sekilas, Anda mungkin lantas bertanya-tanya kenapa orang dewasa tidak boleh pakai sabun bayi untuk merawat kulit sensitif. Padahal, tujuan utamanya sama saja, kok; untuk mempertahankan kelembapan kulit dan mencegah iritasi.

“Ini yang kadang suka disalahartikan oleh masyarakat. Kita tahunya produk bayi itu mild, sehingga orang dewasa yang punya masalah kulit mandi dengan sabun bayi karena tidak ingin memperburuknya,” tutur Dr. Srie Prihianti Sp.KK, dokter spesialis kulit anak (dermatologi anak) ketika diwawancarai oleh tim Hello Sehat di kawasan Mega Kuningan, Senin (5/11).

Namun kenyataannya, struktur kulit orang dewasa berbeda jauh dengan struktur asli kulit bayi.

Sabun bayi tidak cocok untuk kulit orang dewasa

Dokter Yanti menambahkan, produk bayi memang sengaja didesain mild demi memfasilitasi kondisi kulitnya yang memang rapuh.

“Dibandingkan kulit orang dewasa, kulit bayi jauh lebih tipis sehingga cenderung lebih sensitif terhadap segala perubahan yang terjadi di sekitarnya,” ungkap dr. Yanti, panggilan akrabnya.

Ini karena struktur ikatan sel pembentuk jaringan kulit bayi saat baru lahir masih longgar. Alhasil, segala partikel asing apa pun yang ada di udara sekitar atau bahan kimia dari suatu produk perawatan tubuh bisa mudah masuk dan mengiritasi kulitnya. Ditambah lagi, sistem perlindungan kulit bayi juga belum terbentuk sempurna untuk melawan zat-zat asing yang masuk tersebut.

Sementara kulit orang dewasa telah melalui berbagai perubahan besar yang dapat mengubah kondisi asli kulitnya. Misalnya kelenjar minyak yang sudah berfungsi dengan baik. Paparan stres, sinar matahari, hingga polusi dan debu lingkungan luar juga ikut andil dalam “mendewasakan” struktur kulit manusia seiring waktu.

Perbedaan kondisi kulit inilah yang membuat formula sabun bayi nyatanya tidak cocok dan efektif untuk dipakai orang dewasa meski berkulit sensitif sekalipun. Pasalnya, apa yang membuat kulit Anda sensitif sama sekali berbeda dengan penyebab kulit sensitif bayi.

Selain itu, formula sabun bayi juga dianggap tidak cukup kuat untuk membersihkan kulit orang dewasa yang sudah langganan terpapar debu dan polusi.

Lalu, orang dewasa harus pakai sabun apa?

Daripada pakai sabun bayi yang belum tentu efektif buat kulit orang dewasa, gunakanlah sabun mandi yang kandungannya alami. Carilah sabun yang komposisinya mengandung lidah buayacocoa butter, vitamin E, atau chamomile. Bahan-bahan alami tersebut diketahui dapat memberikan efek melembapkan dan menenangkan bagi kulit.

Dokter Yanti juga menyarankan pemilk kulit sensitif untuk mengindari sabun yang mengandung bahan antibakteri atau antiseptik karena membuat struktur lipid (lemak alami pada lapisan kulit teratas) ikut terangkat. Akibatnya, kulit Anda jadi semakin mengering.

Pastikan juga Anda yang berkulit sensitif menggunakan sabun tanpa pewangi dan pewarna, tapi memiliki kadar pH yang seimbang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Versi Terbaru

10/04/2023

Ditulis oleh Ajeng Quamila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

6 Penyebab Kulit Kering Paling Umum, yang Bukan Cuma Cuaca Panas

Tips Pintar Memilih Sabun Terbaik untuk Kulit Sensitif


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 10/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan