backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal 5 Manfaat Panthenol pada Produk Skincare

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

Mengenal 5 Manfaat Panthenol pada Produk Skincare

Zat panthenol mungkin cukup asing bagi Anda daripada asam salisilat atau niacinamide. Padahal, panthenol adalah bahan cukup umum digunakan sebagai bahan dasar produk perawatan kulit. Memang apa manfaatnya? Cari tahu dalam penjelasan ini.

Apa itu panthenol?

Panthenol adalah zat kimia yang terbuat dari asam pantotenat. Saat diserap tubuh, zat kimia ini akan berubah menjadi vitamin B5. 

Oleh karena itu, zat yang sering digunakan sebagai bahan dasar kosmetik ini dikenal juga dengan sebutan provitamin B5.

Selain provitamin B5, zat kimia ini memiliki sebutan lain. Berikut nama lain dari panthenol yang mungkin tercantum pada produk kosmetik Anda.

  • Dexpanthenol.
  • D-pantotenil alkohol.
  • Butanamida.
  • Alkohol dari asam pantotenat.
  • Provitamin B5.
  • DL-panthenol.

Asam pantotenat memiliki struktur yang mirip dengan alkohol untuk wajah. Biasanya, perusahan pengembang menghasilkan zat kimia ini dari telur, susu, sayuran, daging ayam, daging merah, dan gandum utuh. 

Dalam proses produksinya, zat ini dikemas dalam bentuk minyak transparan atau bubuk putih. 

Apakah panthenol aman digunakan?

  • Berdasarkan Cosmetic Ingredient Review (CIR), panthenol alias asam pantotenat aman digunakan sebagai produk kosmetik asal masih dalam batasan 1 – 5 persen. 
  • Di samping itu, vitamin B5 ini juga tidak bersifat imunotoksin (meracuni sistem imun), karsinogenik (memicu kanker), maupun mutagenik (menyebabkan mutasi sel).

Manfaat panthenol untuk wajah

kulit putih belum tentu kulit sehat

Berikut berbagai manfaat provitamin B5 untuk kesehatan kulit wajah.

1. Melembabkan kulit

Gangguan pelindung kulit dapat menyebabkan hilangnya air, padahal air berperan dalam menjaga kelembapan kulit

Gangguan ini bisa menyebabkan kulit kering dan memperparah dermatitis atopik, dermatitis kontak, dan psoriasis.

Asam pantotenat  memiliki sifat humektan yang memungkinkan kulit mempertahankan kelembapannya. 

2. Merangsang proses pemulihan luka

Panthenol adalah bahan umum dalam terapi penyembuhan luka ringan, luka bakar, dan sengatan matahari (sunburn).

Studi pada jurnal Pharmaceuticals menyebutkan dexpanthenol sangat baik untuk digunakan pascaoperasi. terutama bila digunakan segera setelah kerusakan kulit terjadi. 

Alasannya, zat ini dapat merangsang pergantian sel-sel pada struktur kulit sehingga proses penyembuhan jadi lebih cepat. 

3. Meningkatkan fungsi pelindung kulit

Panthenol dapat meningkatkan perbaikan penghalang kulit dengan meningkatkan produksi lemak dan diferensiasi epidermis. 

Efeknya ini membantu menghidrasi lapisan terluar kulit dan mengunci kelembapan.

Dengan begitu, penggunaan pelembap yang mengandung asam pantotenat dapat mencegah terjadinya kulit kering pada beberapa orang. 

4. Mengurangi peradangan

Selain bersifat humektan, panthenol dikenal dengan sifat antiradang.

Penggunaan asam pantotenat diyakini dapat meringankan kekasaran, kekeringan, gatal, kemerahan, dan pengeroposan yang berhubungan dengan kondisi seperti eksim, dermatitis kontak, dan psoriasis.

Asam pantotenat dapat mengurangi kemerahan pada wajah akibat kulit kering di musim dingin pada orang dengan kulit sensitif.

Panthenol juga digunakan sebagai bahan umum pada krim puting untuk mengatasi peradangan puting susu dan ruam popok pada bayi. 

5. Perawatan kulit berjerawat

Kekurangan koenzim A menjadi salah satu pemicu jerawat. Ini karena koenzim A bertugas memecah minyak berlebih dari kelenjar minyak kulit, sehingga mengurangi penyumbatan pori-pori dan mencegah terbentuknya jerawat. 

Diketahui bahwa asam pantotenat dapat meningkatkan produksi koenzim A sehingga mungkin bermanfaat bagi kulit berjerawat.

Ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa krim dexpanthenol dapat membantu mengatasi efek samping selama terapi obat jerawat isotretinoin.

Sebagian orang dengan kulit berjerawat mungkin cocok menggunakan panthenol karena ada kandungan antiradang. Namun sebagian lagi, mungkin juga tidak cocok dengan zat kimia ini. 

Cara pakai panthenol yang aman

Pakai krim wajah panthenol

Walaupun aman, Anda tetap harus menggunakan produk yang mengandung zat kimia ini dengan benar. Pasalnya, seseorang tetap bisa mengalami reaksi alergi terhadap asam pantotenat. 

1. Lakukan uji sensitivitas

Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Contact Dermatitis menyebutkan bahwa alergi terhadap vitamin B5 di kulit jarang terjadi, tapi disarankan untuk melakukan uji sensitivitas.

Bila Anda khawatir zat kimia ini berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit, cobalah untuk mengoleskan sedikit produk ke area tangan.

Kemudian tunggu beberapa saat dan lihat reaksi yang terjadi. Bila muncul kemerahan disertai sensasi gatal maupun panas, sebaiknya hindari penggunaan produk.

2. Ikuti petunjuk pemakaian produk

Di pasaran, panthenol yang dikemas menjadi produk kosmetik umumnya dikombinasikan dengan zat lain. Oleh karena itu, ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan produk.

Lihat juga petunjuk penyimpanan produk, yang biasanya tidak boleh terkena sinar matahari langsung atau disimpan di tempat yang terlalu lembap.

Penyimpanan yang baik menjaga efektivitas produk untuk kulit. 

3. Konsultasi ke dokter

Orang dengan eksim, kulit sensitif, atau kulit kering, sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan provitamin B5. 

Pasalnya, provitamin B5 pada beberapa produk kosmetik merupakan turunan alkohol yang mungkin dapat mengeringkan kulit. 

Itulah manfaat panthenol dan cara aman menggunakan produk yang mengandung zat ini. Jangan lupa untuk selalu memilih produk kosmetik yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. 

Penting untuk diingat, kesehatan kulit tidak hanya semata-mata diraih dengan menggunakan produk skincare yang tepat.

Anda juga perlu mengonsumsi makanan yang menutrisi kulit, cukup minum, dan menjaga kualitas tidur.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan