Jamur non-dermatofita
Pada negara dengan iklim tropis dan subtropis, jamur Skyalidium ternyata menjadi penyebab jamur kuku pada kebanyakan orang. Selain itu, infeksi jamur kuku ini juga bisa bertahan tanpa pengobatan.
Bahkan, infeksi jamur tetap akan ada ketika Anda pindah ke negara beriklim sedang. Selain Skyalidium, jenis jamur non-dermatofita lainnya yang membuat kuku jamuran adalah Neoscytalidium, Scopulariopsis, dan Aspergillus.
Jenis jamur yang satu ini lebih sering menginfeksi orang berusia di atas 60 tahun alias lansia. Pasalnya, lansia memiliki kesehatan kuku yang lemah untuk melawan infeksi jamur, sehingga menjadi lebih berisiko.
Kebiasaan penyebab jamur kuku
Ketiga kelompok jamur yang telah disebutkan ternyata lebih sering menyerang kuku kaki. Hal ini mungkin dikarenakan kuku kaki jarang terekspos matahari dan posisinya tertutup oleh sepatu.
Itu sebabnya, tidak jarang area kuku kaki menjadi lingkungan yang hangat dan lembap untuk jamur berkembang biak.
Selain itu, infeksi jamur pada kuku juga berisiko terjadi pada orang yang sering melakukan manicure dan pedicure. Begini, peralatan kuku seperti papan amplas dan gunting kuku dapat menjadi sarana penyebaran infeksi jamur pada kuku.
Bila Anda merasa khawatir, sebaiknya selalu tanyakan kepada pegawai salon bahwa alat pedikur dan manikur yang akan dipakai bersih dan steril.
Faktor risiko yang jadi penyebab infeksi jamur pada kuku

Kuku jamuran adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kuku ini. Simak daftarnya di bawah ini.
Usia
Salah satu faktor yang jadi penyebab seseorang lebih berisiko terkena jamur kuku adalah usia. Seiring bertambahnya usia, kesehatan kuku juga semakin menurun dan sirkulasi darah pun melambat, sehingga kuku akan semakin lemah untuk melawan infeksi jamur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar