Infeksi jamur kuku atau onikomikosis merupakan infeksi jamur yang sering dialami orang dewasa. Selain mengganggu penampilan, infeksi jamur pada kuku juga tidak jarang menciptakan bau yang tak sedap. Lantas, apa saja obat jamur kuku yang efektif?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Infeksi jamur kuku atau onikomikosis merupakan infeksi jamur yang sering dialami orang dewasa. Selain mengganggu penampilan, infeksi jamur pada kuku juga tidak jarang menciptakan bau yang tak sedap. Lantas, apa saja obat jamur kuku yang efektif?
Beberapa jenis infeksi jamur kuku ternyata sulit untuk diobati. Itu sebabnya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apa penyebab jamur kuku dan pengobatannya sesuai tingkat keparahan serta jenis jamurnya.
Selain itu, perawatan kuku berjamur juga membutuhkan waktu berbulan-bulan. Bahkan, penyakit kuku ini dapat terjadi kembali bila Anda tidak merawat kuku dengan baik atau terinfeksi dari orang lain.
Berikut ini beberapa cara mengobati kuku jamuran, mulai dari obat jamur kuku hingga bahan-bahan alami untuk mengatasi masalah ini.
Setelah berkonsultasi dengan dokter dan menjalani tes, seperti persiapan KOH untuk mendeteksi jenis patogen yang menyerang kuku, Anda akan diberikan obat. Umumnya, dokter akan meresepkan obat antijamur oral (diminum) atau yang dioleskan pada kuku.
Beberapa pasien mungkin akan menjalani pengobatan gabungan, yaitu kombinasi antara terapi antijamur oral dan topikal.
Bagi Anda yang mengalami infeksi jamur kuku yang menunjukkan gejala yang cukup parah, dokter mungkin akan memberikan perawatan yang lebih agresif. Pasalnya, obat antijamur oral dipercaya memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan obat topikal.
Obat antijamur yang satu ini juga bekerja lebih cepat karena mengatasi masalah jamur pada kuku dari dalam tubuh. Meski begitu, obat yang satu ini memiliki sejumlah efek samping, seperti ruam kulit dan penyakit liver.
Oleh sebab itu, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan darah setiap bulan. Pasalnya, penderita penyakit liver dan jantung tidak disarankan mengonsumsi obat ini.
Berikut ini beberapa obat oral yang telah disetujui dapat mengobati jamur kuku.
Selain oral, obat jamur kuku pun tersedia dalam bentuk topikal. Artinya, Anda bisa menggunakan salep atau krim tertentu untuk mengobati jamur kuku.
Salep antijamur biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi jamur yang ringan hingga sedang. Pengobatan topikal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan jamur saat kuku kembali tumbuh.
Kuku jari normalnya tumbuh dalam waktu empat hingga enam bulan. Sementara itu, kuku kaki membutuhkan waktu lebih lama, yakni 12 hingga 18 bulan. Pada rentang waktu tersebut diperlukan salep atau krim untuk menghalau infeksi jamur saat kuku tumbuh.
Tantangan dari perawatan penyakit kuku yang satu ini adalah perlu digunakan sesering mungkin. Bahkan, beberapa diantaranya harus digunakan setiap hari untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Obat-obatan antijamur topikal meliputi sebagai berikut.
Berbeda dengan obat antijamur oral, obat topikal cenderung menimbulkan efek samping yang ringan, seperti kuku kaki tumbuh ke dalam hingga sensasi terbakar.
Anda mungkin merasa aneh bila harus menggunakan cat kuku untuk mengatasi infeksi jamur. Faktanya, cat kuku antijamur memang benar tersedia, yaitu ciclopirox.
Cat kuku ini akan diolesi pada kuku yang rusak dan kulit sekitarnya sekali sehari. Tujuh hari kemudian, Anda bisa membersihkan tumpukan lapisan cat dengan alkohol dan mulai kembali mengolesinya dengan cat baru.
Meski begitu, jenis perawatan yang satu ini cukup lama dan membutuhkan kesabaran. Pasalnya, Anda harus menggunakan obat jamur kuku yang satu ini setiap hari selama hampir satu tahun.
Tidak hanya obat untuk jamur kuku, ada sejumlah prosedur bedah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Prosedur bedah kuku ini dilakukan ketika infeksi jamur sudah sangat parah dan obat-obatan tidak berhasil.
Umumnya, dokter akan mencabut kuku yang terinfeksi melalui beberapa prosedur sebagai berikut.
Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir. Walaupun kedua prosedur tersebut mencabut kuku Anda, kuku masih bisa tumbuh kembali. Namun, infeksi yang gagal sembuh membutuhkan perawatan khusus agar kuku tidak bisa tumbuh kembali.
Selain mendapatkan obat jamur kuku dari dokter, Anda juga bisa memanfaatkan cara alami untuk mengobati penyakit kuku ini. Apa saja?
Salah satu cara alami untuk mengobati infeksi jamur kuku selain menggunakan obat dari dokter adalah memanfaatkan bahan alami, seperti minyak pohon teh.
Minyak pohon teh atau tea tree oil adalah minyak esensial yang umum digunakan dalam produk kecantikan. Kabar baiknya, menurut National Center of Complementary and Integrative Health minyak ini cocok untuk jamur kuku.
Hal ini dikarenakan minyak pohon teh mengandung bahan antijamur dan antiseptik yang efektif untuk mengobati jamur kuku.
Cara memakainya:
Cuka adalah salah satu obat jamur kuku alami yang mudah didapatkan. Pasalnya, cuka dapat membantu menyeimbangkan pH kulit dan mempercepat pengobatan infeksi jamur kuku.
Cuka juga dapat membantu mencegah penyebaran jamur agar tidak menginfeksi ke bagian kuku lainnya.
Cara memakainya:
Potong kuku merupakan bagian dari cara merawat kuku yang penting, terutama saat kuku Anda terinfeksi jamur. Cara mengobati jamur kuku yang satu ini membantu mengurangi rasa sakit dengan mengurangi tekanan kuku.
Bahkan, memotong kuku sebelum mengoleskan obat jamur kuku dapat membantu obat tersebut mencapai lapisan kuku terdalam.
Sebelum memotong atau menipiskan kuku yang tebal, Anda disarankan menghaluskannya dengan krim yang mengandung urea. Selain itu, bagi orang yang mempunyai masalah aliran darah ke kaki dan tidak dapat memotong kuku sendiri, temui penyedia layanan kesehatan.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Anda bisa datang langsung ke rumah sakit atau klinik yang Anda tuju atau booking dokter spesialis kulit terlebih dahulu melalui Hello Sehat.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar