Salah satu penanda kesehatan yang luput dari perhatian adalah tampilan kuku. Tahukah Anda, kuku bahkan bisa menunjukkan adanya gejala penyakit serius. Lantas, apa saja ciri-ciri kuku sehat?
Ciri-ciri kuku yang sehat
Kuku yang sehat bisa dilihat dari bentuk, warna, tekstur, dan kekuatannya. Berikut ciri-ciri kuku yang sehat.
1. Berwarna merah muda
Warna kuku yang sehat tampak merah muda dan rata di seluruh permukaan. Kuku dengan bercak atau bintik putih menandakan adanya leukonychia.
Bercak ini umumnya tidak berbahaya dan hanya terjadi akibat benturan atau tekanan di atas permukaan kuku.
Kuku yang tampak putih pucat bisa menandakan adanya kuku Terry. Ini merupakan salah satu tanda adanya penyakit liver, gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan diabetes.
2. Tidak ada cekungan atau garis
Kuku sehat juga memiliki permukaan yang datar. Permukaan kuku yang cekung di beberapa titik bisa jadi menandakan adanya psoriasis kuku.
Bila tampak garis lurus warna putih dan mendatar, ada kemungkinan Anda memiliki garis Mees’. Garis ini menandakan adanya penyakit serius, seperti penyakit liver, malnutrisi, dan sindrom nefrotik.
Lekukan di ujung yang membentang di jari juga bisa menunjukkan adanya garis Beau. Garis ini ini muncul akibat adanya cedera di bawah kulit pelindung pangkal kuku (kutikula). Kondisi ini berkaitan dengan diabetes dan demam tinggi.
3. Kuku tidak mudah patah
Kuku yang sehat strukturnya kuat. Kuku rapuh bisa jadi akibat tubuh kekurangan zinc dan zat besi. Kondisi ini normal terjadi pada lansia.
Kondisi ini juga bisa muncul akibat terlalu sering mencuci tangan, menggunakan pewarna kuku yang terlalu keras, dan efek samping kemoterapi. Berbagai penyebab membuat kuku lebih kering dan rentan patah.
Kuku rapuh juga bisa menjadi ciri-ciri jamur kuku dan psoriasis.
4. Kuku tidak bengkak
Kuku yang sehat tidak menunjukkan adanya pembengkakan di pangkalnya. Bengkak muncul akibat peradangan.
Biasanya, peradangan dipicu oleh cedera, iritasi, atau infeksi. Kondisi ini disebut dengan paronychia.
Paronychia muncul akibat bakteri masuk ke luka di sekitar kulit di bagian pangkal kuku. Kondisi ini juga bisa ditandai dengan adanya nanah, kemerahan, dan terasa panas bila disentuh.
Kuku dan ujung jari juga bisa tampak membengkak dan membulat. Kondisi ini disebut dengan clubbing finger.
5. Memiliki kutikula
Kutikula adalah lapisan kulit tipis dan transparan yang melapisi permukaan kuku.
Bagian kulit ini berguna untuk melindungi bantalan kuku dari kelembapan atau infeksi. Bila tidak memilikinya, kuku rentan terkena infeksi.
Hilangnya kutikula disebabkan oleh beberapa macam, yaitu kerusakan akibat cedera, memotong saat perawatan kuku, hingga masalah genetik.
6. Tidak ada garis gelap
Adanya garis hitam di kuku yang lurus membujur biasanya dijumpai pada orang dengan kulit yang lebih gelap.
Namun, Anda tetap perlu waspada. Pasalnya, ini bisa menandakan adanya kanker kulit di bawah kuku atau subungual melanoma.
Kondisi ini biasanya terjadi pada satu kuku dan mengalami perubahan tampilan, yakni semakin menggelap atau memanjang. Warna gelap ini bahkan bisa melebar ke kulit di sekeliling kuku.
7. Tidak menebal
Kuku yang sehat memiliki permukaan yang tipis. Kuku tebal biasanya terjadi akibat jamur kuku. Kondisi ini juga dipicu oleh psoriasis kuku, sepatu yang terlalu sempit, hingga arthritis.
Kuku menebal juga umum dijumpai pada lansia berumur 65 tahun ke atas. Usia ini lebih rentan terkena infeksi jamur kuku.
Selain menebal, kondisi ini membuat bentuk kuku menjadi tidak wajar, misalnya melengkung ke dalam atau permukaannya bergelombang.
8. Bentuk tidak melengkung
Kuku sehat tumbuh mendatar, bukan melengkung. Bila melengkung, artinya kuku tumbuh ke arah dalam dan menusuk daging di sekitarnya.
Hal ini menimbulkan rasa sakit, kulit meradang, bengkak, bahkan infeksi. Biasanya, penyakit kuku yang satu ini kerap muncul di jempol kaki.
Mengutip situs Mayo Clinic, kuku bisa tumbuh ke dalam akibat:
- menggunakan sepatu terlalu sempit,
- memotong kuku terlalu pendek atau tidak lurus,
- cedera pada kuku,
- infeksi, dan
- bentuk kuku bawaan yang melengkung.
9. Kuku dan bantalannya tidak terpisah
Kuku sehat bisa dilihat dari permukaan dan bantalan di bawahnya. Normalnya, permukaan kuku dan bantalan merekat erat dan tidak tampak sisa ruang di antaranya.
Bila terlihat terpisah atau ada ruang kosong, kuku sedang mengalami masalah. Kondisi ini disebut dengan onycholysis.
Pemicu yang sering dijumpai adalah benturan kuat atau berulang. Kondisi ini juga bisa muncul akibat alat manikur dan sering berada di tempat basah.
Infeksi jamur juga bisa menimbulkan onycholysis, bahkan bisa membuat sebagian kuku terlepas.
Rangkuman
Kuku yang sehat bisa dilihat dari tampilannya yang normal dan tidak diikuti keluhan tertentu, cirinya ditandai dengan: - warna merah muda merata,
- permukaan datar,
- lembap,
- tanpa rasa sakit,
- merekat kuat dengan bantalan, dan
- tanpa benjolan.