backup og meta

4 Cara Ampuh Mengobati Darah Beku di Kuku Tangan dan Jempol Kaki

4 Cara Ampuh Mengobati Darah Beku di Kuku Tangan dan Jempol Kaki

Jari yang terjepit pintu hingga tertimpa barang berat bisa menyebabkan rasa sakit. Cedera tersebut terkadang membuat kuku hitam. Selain terasa sakit, Anda mungkin merasa perubahan warna ini membuat tampilan kuku kurang sedap dipandang. Bagaimana cara mengobati darah beku di kuku tangan maupun jempol kaki? 

Cara mengobati darah beku di kuku

Darah beku di kuku yang menyebabkan kuku hitam dikenal dalam istilah medis sebagai hematoma subungual.

Penyakit pada kuku ini terjadi ketika cedera pada kuku merusak pembuluh darah yang berada di bawah kuku. Akibatnya, perdarahan dalam pun terjadi. 

Perdarahan di bawah kuku bukan ditandai dengan darah merah yang mengalir keluar, melainkan dengan bercak atau garis hitam pada kuku.

Kabar baiknya, darah beku di kuku ini dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, terkadang hematoma subungual yang parah dapat memicu infeksi hingga kuku patah (onycholysis). 

Itu sebabnya, dibutuhkan cara berikut untuk mengobati darah beku di kuku akibat cedera yang parah. 

1. Nail trephination

tes koh infeksi jamur kuku

Salah satu cara mengobati darah beku di kuku adalah nail trephination, yakni prosedur yang membuat lubang pada kuku untuk mengalirkan darah beku yang menggenang di bawah kuku. 

Metode nail trephination ini bertujuan agar tekanan dan rasa nyeri di kuku berkurang dan hilang secara perlahan. 

Nail trephination tidak menyebabkan rasa sakit sama sekali. Pasalnya, kuku tidak mengandung saraf, sehingga tidak akan memicu rasa sakit saat dilubangi.

Meski begitu, cara menghilangkan darah beku di kuku ini hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis kulit

2. Kauter

Selain trephination, cara lain mengobati darah beku di kuku tangan ataupun jempol kaki adalah kauter. Prosedur ini dilakukan dengan alat berbentuk kawat logam panas atau laser karbon. 

Awalnya, dokter akan menyuntikkan bius lokal pada jari tangan atau kaki. Kemudian, kauter digunakan untuk melubangi kuku. 

Dengan begitu, tumpukan darah beku yang ada di bawah kuku akan mengalir keluar dan mengurangi sensasi mati rasa.

Proses ini tidak terasa sakit karena ujung kawat didinginkan dahulu untuk mencegah luka pada dasar kuku. Setelah itu, dokter akan membalut kuku dengan kain kasa.

3. Kompres dengan air dingin

Perawatan di rumah yang bisa Anda coba untuk meringankan rasa sakit akibat hematoma subungual yaitu mengompresnya dengan air dingin atau es. 

Namun, sebaiknya hindari menempatkan es langsung pada kuku yang rusak karena dapat menyebabkan cedera lebih lanjut.

Jadi, pastikan untuk membungkus es dengan handuk kain sebelum meletakkannya langsung di kuku.

Selain mengompresnya, Anda bisa meninggikan posisi kuku jari untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri lebih lanjut. 

Berapa lama darah beku bisa hilang?

Darah beku yang terdapat di bawah kuku tangan umumnya dapat hilang dalam waktu 2 – 3 bulan. Sementara itu, darah beku yang terdapat di kuku kaki dapat hilang dalam waktu sekitar 9 bulan.

4. Merawat kesehatan kuku

Setelah menjalani salah satu dari cara mengobati darah beku di kuku, jangan lupa untuk merawat kuku jari yang mengalami masalah.

Dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan beberapa hal di bawah ini. 

  • Menempelkan kompres dingin di area sekitar kuku selama 12 jam.
  • Mengganti kain kasa secara rutin, minimal selama tiga hari ke depan.
  • Menjaga kebersihan area kuku yang terinfeksi.

Meski terbilang tidak berbahaya, kuku hitam yang tidak segera ditangani dapat merusak sel-sel yang berfungsi menumbuhkan kuku.

Bila matriks kuku rusak, kuku tidak akan tumbuh dengan benar atau bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali.

Oleh sebab itu, sebaiknya pertimbangkan untuk pergi ke dokter jika Anda mengalami darah beku pada kuku sehingga mendapatkan penanganan yang tepat. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Phillips, M. (2020). Subungual haemorrhage. DermNet NZ. Retrieved 02 April 2024, from https://dermnetnz.org/topics/subungual-haemorrhage/ 

Pingel C, McDowell C. (2023). Subungual Hematoma Drainage. StatPearls Retrieved 02 April 2024, from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482508/ 

Done a Number on Your Nail? Learn How to Care for an Injured Nail. (2024).Retrieved 02 April 2024, from https://health.clevelandclinic.org/bruised-nail 

Subungual Hematoma (n.d.). Retrieved 02 April 2024, from https://www.aocd.org/page/SubungualHematoma 

Nail Trauma. (2022). Retrieved 02 April 2024, from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/nail-trauma-a-to-z

Versi Terbaru

12/04/2024

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Siasat untuk Menghentikan Hobi Menggigit Kuku

10 Kebiasaan dan Kelainan yang Menyebabkan Kuku Rusak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 12/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan