backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

Inilah 6 Perbedaan Tipe Kulit Kering dan Berminyak

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 03/03/2023

    Inilah 6 Perbedaan Tipe Kulit Kering dan Berminyak

    Ada berbagai macam tipe kulit, seperti kulit kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif. Namun, terkadang sulit mengetahui tipe kulit Anda sendiri. Nah, mengetahui perbedaan kulit kering dan berminyak bisa memudahkan Anda mengenali kondisi kulit lebih baik.

    Kulit kering vs kulit berminyak, apa perbedaannya?

    Berikut perbedaan kulit kering dan berminyak yang bisa Anda amati.

    1. Kulit berminyak tampak mengilap

    Kulit berminyak menghasilkan sebum atau minyak alami dengan jumlah lebih banyak. Akibatnya, wajah tampak mengilap. 

    Sebaliknya, kulit kering memiliki kadar minyak yang lebih sedikit. Hal ini menyebabkan kulit tampak kusam.

    2. Kulit kering mudah mengelupas

    Sebum merupakan pelembap dan pelumas alami yang melindungi kulit dari gesekan. Kulit kering kekurangan minyak alami sehingga rentan bergesekan dan membuat kulit mengelupas.

    Kekurangan sebum juga membuat air dalam kulit menguap dan akhirnya kulit mengalami dehidrasi.

    Dehidrasi kulit juga ditandai dengan kulit kasar, mengelupas, pecah-pecah, dan terasa kaku seperti ada tarikan.

    3. Kulit berminyak rentan berjerawat

    kulit kering vs kulit berminyak lebih rentan berjerawat

    Bila membandingkan kulit kering vs kulit berminyak, kulit berminyak lebih mudah berjerawat. Kadar minyak berlebih bersama sel kulit mati dan kotoran bisa menyebabkan pori-pori tersumbat.

    Kondisi ini merangsang bakteri penyebab jerawat sehingga menimbulkan peradangan. Akibatnya, timbullah jerawat.

    Meski mungkin tak tampak, sumbatan ini pertama-tama membentuk komedo. Lama-kelamaan, komedo akan terasa lunak, kemerahan, dan nyeri. Tak jarang, timbul nanah di ujungnya.

    Jadi, tidak heran bila perawatan kulit berminyak juga membantu mengatasi jerawat.

    Kulit kering juga bisa jerawatan

    Kulit kering bisa memicu jerawat. Kondisi kulit yang terlalu kering bisa membuat kelenjar minyak memproduksi sebum berlebih. Minyak berlebih ini akan menyumbat pori-pori sehingga jerawat muncul. 

    4. Kulit kering lebih mudah berkeriput

    Coba sentuh kulit Anda dan rasakan teksturnya, apakah terasa kenyal atau malah kesat?

    Pada kulit kering, kekurangan kadar minyak bisa menurunkan kekenyalan kulit. Akibatnya, permukaan kulit tak lagi datar sehingga timbul garis-garis halus dan kerutan dini.

    Sementara itu, jumlah sebum pada kulit berminyak cukup untuk membuat kulit tampak padat dan kenyal.

    5. Kulit berminyak memiliki pori-pori besar

    Perbedaan kulit kering dan berminyak juga bisa diperhatikan dari tampilan pori-pori. Pada kulit berminyak, pori-pori tampak lebih besar karena sebum berlebih memenuhi ruang di pori-pori.

    Kulit berminyak juga bisa memicu komedo hitam yang bisa terlihat dari pori-pori sehingga tampak membesar. 

    Sementara itu, kekurangan kadar sebum pada kulit kering mengurangi risiko pori-pori atau berjerawat. Jadi, lubang pori-pori tampak tersamarkan.

    6. Kulit kering mudah iritasi

    Perbedaan kulit kering dan berminyak juga bisa dilihat dari reaksi kulit terhadap paparan dari lingkungan. 

    Kekurangan sebum pada kulit kering ternyata bisa melemahkan lapisan sawar kulit (skin barrier). Sawar berguna untuk melindungi kulit dari polusi atau cemaran lainnya.

    Artinya, kulit yang kering bisa lebih rentan mengalami iritasi terhadap efek polusi dan iritan dari luar. Kulit yang mudah iritasi ditandai dengan:

    • kulit mengelupas, 
    • melepuh, 
    • terasa perih, 
    • kemerahan, 
    • gatal, dan 
    • bengkak.

    Apakah kulit kering bisa berubah jadi berminyak atau sebaliknya?

    Kulit kering bisa berubah menjadi kulit berminyak, ataupun sebaliknya. Perubahan tipe kulit ini berkaitan dengan berkurangnya kadar sebum dan hyaluronic acid pada kulit karena faktor usia. 

    Semakin bertambahnya usia, kadar sebum bisa berkurang hingga 60% dan menyebabkan kulit kering, seperti dipaparkan dalam studi terbitan Advances in Wound Care (2013).

    Selain itu, kadar hyaluronic acid alami kulit berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini bisa membuat kulit berminyak menjadi kering.

    Hyaluronic acid adalah kandungan yang menarik air dan membawanya ke lapisan kulit sehingga tetap terhidrasi dan kenyal.

    Sebaliknya, kulit kering bisa memiliki sebum berlebih bila dipengaruhi beberapa faktor, seperti stres dan perubahan hormon. Stres meningkatkan kadar hormon kortisol yang memicu produksi minyak. 

    Perubahan hormon terjadi pada masa pubertas atau periode menjelang haid.

    Pada waktu tersebut, hormon androgen meningkat sehingga kelenjar minyak menghasilkan sebum lebih banyak.

    Saat mendekati menstruasi, hormon estrogen dan progesteron juga menurun. Hal ini turut memicu produksi sebum.

    Perbedaan kulit kering dan berminyak bisa diamati dari permukaan, tekstur, dan keluhan yang mungkin timbul. Mengetahui tipe kulit bisa membantu Anda memilih produk perawatan kulit yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 03/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan