Cara Jitu Menghilangkan Bekas Kudis Agar Kulit Kembali Mulus

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 11/11/2020

    Cara Jitu Menghilangkan Bekas Kudis Agar Kulit Kembali Mulus

    Gejala kudis (scabies) berupa pustula atau bintik-bintik merah bisa meninggalkan bekas ketika penyakit ini pulih. Umumnya, bekas luka tersebut dapat memudar sendiri seiring waktu.

    Namun, bekas kudis tentunya dapat mengganggu penampilan Anda, terutama jika terdapat di bagian kulit yang tidak tertutupi pakaian. Adakah cara cepat untuk menghilangkan bekas kudis yang menghitam?

    Bagaimana scabies meninggalkan bekas di kulit?

    Kudis atau scabies merupakan penyakit kulit yang ditularkan melalui kontak fisik antar kulit. Penyebab utamanya adalah tungau atau kutu Sarcoptes scabiei yang tinggal dan berkembang biak di dalam kulit.

    Saat tungau menggali lubang, bintik merah atau bintil pustula (bintik yang melenting) muncul di permukaan kulit. Akibatnya, aktivitas tungau ini akan menimbulkan rasa gatal yang dapat bertambah parah di malam hari.

    Saat semua tungau mati, bintik-bintik merah akan mengempis dan mengering. Warnanya akan berubah menggelap dibandingkan kulit di sekitarnya. Ciri-ciri bekas luka seperti ini termasuk ke dalam jenis bekas luka atropik seperti bekas jerawat.

    Bekas luka ini muncul karena bagian kulit yang rusak sudah tak lagi dapat meregenerasi sel-sel kulit baru.

    Berbagai cara menghilangkan bekas kudis yang menghitam

    Menurut lembaga kesehatan Cedars-Sinai, bekas bintil kudis dapat menghilang sepenuhnya setelah 1-2 minggu setelah pengobatan scabies berhasil mengehentikan infeksi tungau.

    Namun, tak jarang pula bekas scabies makan waktu berbulan-bulan untuk memudar. Pada orang yang lebih tua, bekas kudis akan semakin sulit hilang karena tingkat kelenturan kulit yang semakin berkurang.

    Tanpa perlu khawatir. Bekas luka atropik seperti bekas kudis dapat hilang dengan lebih cepat! Terapkan cara menghilangkan bekas scabies yang menghitam seperti di bawah ini.

    1. Gunakan gel penghilang bekas luka

    Anda dapat mencoba produk gel penghilang bekas luka mengandung silikon yang banyak dijual di apotik. Perawatan dengan gel penghilang bekas luka cukup mudah dilakukan, tidak mengiritasi kulit sensitif dan mencegah pertumbuhan bakteri.

    Silikon gel menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu kulit bernapas, sehingga dapat menghaluskan bekas luka. Cara menghilangkan bekas luka yang efektif menggunakan gel adalah dengan mengoleskannya selama 12 jam selama pemakaian 3 bulan.

    Sebelum memilih produk, ada baiknya bagi Anda untuk berkonsultasi dahulu kepada dokter guna mengetahui jenis gel silikon apa yang sesuai dengan kondisi kulit dan bekas luka Anda.

    2. Gunakan krim retinol

    Krim retinol ini mengandung vitamin A, yang berperan dalam produksi kolagen. Kolagen ini diperlukan oleh tubuh untuk membangun kembali jaringan ikat di kulit yang sudah rusak sehingga dapat menjadi cara untuk menghilangkan bekas kudis.

    Anda bisa mengoleskan krim retinol ini setiap malam sebelum tidur.

    3. Eksfoliasi

    Metode eksfoliasi sebenarnya digunakan untuk mempercepat pengelupasan sel-sel kulit mati yang menumpuk di kulit. Namun, bisa juga digunakan untuk membantu menghilangkan permukaan kulit yang terasa kasar atau tebal, seperti bekas kudis.

    Terdapat berbagai jenis produk eksfoliasi kulit yang terdiri dari eksfoliator, scrub atau sikat khusus yang bisa Anda dapatkan di apotek.

    4. Menggunakan vitamin E

    mencegah infeksi virus

    Salah satu kandungan yang dipercaya dapat menghilangkan bekas kudis adalah vitamin E. Vitamin ini dikenal sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Menggunakan vitamin E sebelum dan sesudah operasi dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan keloid, jaringan parut yang tumbuh di sekitar luka.

    Sebagai salah satu cara untuk menghilangkan bekas kudis, Anda bisa menggunakan krim, salep, atau suplemen yang mengandung vitamin E. Anda juga dapat mengonsumsi makanan kaya vitamin E seperti biji-bijian, kacang, dan sayuran hijau.

    Meski demikian, penggunaan vitamin E sebagai cara menghilangkan bekas kudis belum benar-benar terbukti secara efektif, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba selagi tidak menimbulkan efek samping serius.

    5. Peeling kimiawi

    Peeling kimiawi dapat menjadi cara yang efektif untuk menghilangkan bekas kudis. Perawatan ini merupakan teknik pengelupasan dengan bahan kimia menggunakan asam lemah yang dioleskan pada kulit wajah. Cara menghilangkan bekas kudis ini, termasuk perawatan kulit yang populer dan dapat dijumpai di mana-mana.

    Dengan metode ini, bagian atas dari kulit wajah yaitu lapisan epidermis akan mengelupas dan mengekspos lapisan kulit yang lebih baru. Selain itu, metode ini juga dapat menghilangkan bercak penuaan dan keriput pada wajah.

    Agen pengelupas yang biasa digunakan untuk perawatan ini adalah asam salisilat, asam glikolat, dan asam piruvat. Pilihan agen yang digunakan akan bergantung pada seberapa parah bekas luka kudis di kulit.

    Terdapat tiga cara peeling kimiawi yang digunakan untuk menghilangkan bekas kudis yaitu sebagai berikut.

    • Deep peel: Teknik ini menggunakan fenol dan merupakan jenis yang paling banyak digunakan karena dapat menembus hingga bagian kulit yang lebih dalam. Metode ini biasa membutuhkan hingga 3 minggu untuk sembuh. Kulit Anda akan diperban dan harus diganti beberapa kali dalam sehari.
    • Superficial peel: Teknik ini memberikan efek yang lebih ringan dan dapat memperbaiki kelainan warna kulit akibat luka kecil.
    • Medium peel: Teknik ini biasa menggunakan asam glikolat, kerap digunakan juga untuk perawatan anti-aging.

    Cara menghilangkan bekas kudis dengan peeling kimiawi mungkin tidak cocok untuk Anda yang berkulit sensitif atau memiliki riwayat dermatitis atopik (eksim) dan psoriasis. Sebab, perawatan ini dapat membuat kulit mengering atau bahkan perih. Peeling kimiawi juga tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui.

    6. Memanfaatkan bahan alami

    minyak kelapa untuk rambut

    Selain bahan dengan kandungan vitamin E, terdapat bahan-bahan alami lainnya yang penggunaannya dapat menjadi cara untuk menghilangkan bekas luka akibat kudis. Di bawah ini adalah daftarnya.

    • Lidah buaya. Kerap digunakan untuk mengobati luka bakar dan sensasi panas di kulit, gel lidah buaya dapat membantu menghilangkan bekas luka. Anda cukup mengoles gel dalam daun lidah buaya di atas bekas kudis, diamkan satu jam dan bilas dengan air. Lakukan dua kali sehari secara rutin.
    • Minyak kelapa. Minyak kelapa membantu penyembuhan luka dengan mempercepat pembentukan sel epitel yang melindungi kulit. Cukup panaskan beberapa sendok minyak kelapa, kemudian pijat selama 10 menit pada bekas kudis. Biarkan meresap ke dalam kulit selama satu jam.
    • Madu. Madu dapat membantu membersihkan infeksi luka dan melindungi kulit dari infeksi lebih lanjut. Untuk menggunakannya, oleskan madu ke permukaan kulit lalu lapisi dengan perban. Karena perlu didiamkan dalam beberapa jam, sebaiknya gunakan sebelum tidur malam. Bersihkan pada pagi harinya menggunakan air hangat.

    7. Mikrodermabrasi

    Mikrodermabasi adalah metode medis yang berfungsi untuk meremajakan kondisi kulit dan memperbarui keseluruhan warna dan teksturnya. Cara ini bisa dilakukan untuk menghilangkan bekas kudis yang menghitam.

    Prosedur perawatan kulit ini dilakukan dengan mengusapkan aplikator ke permukaan kulit. Aplikator yang digunakan berbentuk sikat berputar yang bisa menembus ke dalam jaringan kulit untuk mengangkat sel-sel kulit mati.

    Perawatan kulit ini juga bisa dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat yang ringan, garis halus, bintik penuaan, dan kekusaman. Mikrodermabrasi merupakan prosedur khusus yang hanya dapat dilakukan dokter spesialis kulit atau dermatolog.

    Perawatan apapun yang Anda pilih untuk menghilangkan bekas kudis, ada baiknya bila Anda konsultasikan dahulu kepada dokter agar perawatan tidak menimbulkan masalah pada kulit Anda.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 11/11/2020

    Iklan
    Iklan
    Iklan