backup og meta

Short Bowel Syndrome

Short Bowel Syndrome

Definisi short bowel syndrome

Apa itu short bowel syndrome?

Short bowel syndrome (SBS) atau sindrom usus pendek adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa menyerap cukup zat gizi karena usus halus lebih pendek dari seharusnya. Usus halus merupakan tempat penyerapan zat gizi dari makanan yang Anda konsumsi.

Orang yang memiliki sindrom usus pendek biasanya mengalami gangguan pergerakan atau kerusakan pada usus halusnya. Kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang telah menjalani operasi pengangkatan usus halus atau usus besar.

Sindrom usus pendek merupakan kondisi yang amat langka. Setiap tahun, diperkirakan hanya ada tiga dari satu juta orang yang mengalaminya. Meski begitu, dampaknya bagi kehidupan pasien cukup besar.

Penderita SBS umumnya tidak dapat menyerap lemak, protein, vitamin, dan zat gizi lainnya dengan baik. Tanpa penanganan yang tepat, pasien berisiko mengalami komplikasi seperti malnutrisi dan gangguan keseimbangan bakteri usus.

Tanda dan gejala short bowel syndrome

Apa saja tanda dan gejala short bowel syndrome?

Seperti masalah pencernaan pada umumnya, SBS dapat menyebabkan diare secara terus-menerus. Kondisi ini lama-kelamaan dapat menyebabkan dehidrasi karena usus tidak dapat menyerap cairan dan elektrolit dengan baik.

Gejala tersebut biasanya juga disertai dengan:

  • perut terasa bergas (kembung),
  • kram perut dan mual,
  • tubuh lemas dan tidak bertenaga,
  • penurunan berat badan, serta
  • kadang disertai dengan rasa terbakar pada ulu hati (heartburn).

Mengingat short bowel syndrome dapat menurunkan asupan gizi, kondisi ini juga sering kali menyebabkan beberapa penyakit terkait malnutrisi, seperti:

  • anemia,
  • batu ginjal,
  • nyeri tulang dan osteoporosis,
  • kulit menjadi lebih mudah lecet,
  • perlemakan hati, serta
  • munculnya batu empedu.

SBS juga membuat Anda rentan terhadap kerusakan saluran pencernaan. Kerusakan yang dimaksud mungkin berupa tukak lambung akibat paparan asam pada dinding usus atau lambung atau pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan.

Sementara untuk gangguan akibat alergi atau intoleransi laktosa, gejala awalnya yakni mual dan diare setelah mengonsumsi produk olahan susu. Anda mungkin mengalami berbagai gejala ini bersamaan dengan munculnya gejala SBS.

Penyebab short bowel syndrome

Apa saja penyebab sindrom usus pendek?

Short bowel syndrome biasanya berawal dari penyakit lain atau prosedur medis pada saluran pencernaan. Berikut beberapa kondisi yang kerap menjadi penyebabnya.

  • Pemotongan usus halus akibat kanker.
  • Gangguan fungsi usus akibat pengobatan kanker.
  • Penyakit Crohn yang menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran cerna.
  • Kerusakan atau luka yang serius pada usus halus.
  • Gangguan pergerakan usus halus.
  • Usus halus atau usus besar terlilit.
  • Kelainan bawaan pada usus, biasanya ditemukan pada anak-anak.
  • Sumbatan mekonium yang merupakan feses pertama bayi pada usus halus.
  • Putusnya aliran pada bagian usus.
  • Gangguan letak usus yang membuatnya keluar dari tubuh melalui lubang pusar.

Diagnosis short bowel syndrome

Bagaimana cara mendiagnosis sindrom usus pendek?

Untuk menegakkan diagnosis terhadap penyakit usus halus yang satu ini, dokter akan memeriksa beberapa hal yang berkaitan dengan saluran pencernaan. Berikut berbagai pemeriksaan yang mungkin perlu Anda jalani.

  • Riwayat penyakit serius pada saluran pencernaan seperti kanker dan riwayat operasi.
  • Pemeriksaan fisik seperti tanda hilangnya massa otot serta tanda kekurangan vitamin dan mineral.
  • Pemeriksaan kadar mineral dan vitamin dalam darah serta kandungan lemak pada feses.
  • Rontgen serta CT scan untuk melihat ukuran dan kondisi usus halus.

Pengobatan short bowel syndrome

Apa saja pilihan pengobatan yang tersedia?

Berikut beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi short bowel syndrome.

1. Pemulihan asupan gizi

Pemulihan asupan gizi merupakan penanganan utama pada kasus SBS. Dokter akan bekerja dengan ahli gizi untuk memberikan perawatan berikut.

  • Rehidrasi oral dengan mengonsumsi minuman mengandung garam dan mineral untuk meringankan efek dehidrasi selama mengalami diare.
  • Pemberian makanan cair melalui tabung makanan (feeding tube) yang langsung memasuki saluran pencernaan.
  • Pemberian air, elektrolit, vitamin, dan mineral ke dalam aliran darah melalui cairan infus.
  • Pola makan khusus, misalnya porsi kecil tapi sering, konsumsi makanan rendah, dan menghindari makanan tinggi lemak.

2. Konsumsi obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala short bowel syndrome. Obat-obatan ini bekerja dengan berbagai cara, seperti menekan pertumbuhan bakteri, mengurangi produksi asam lambung, atau meningkatkan daya serap usus.

3. Operasi

Sebagian besar pasien SBS perlu menjalani operasi. Tujuan utama metode ini ialah meningkatkan daya serap usus, mencegah penyumbatan, memperbaiki ukuran saluran usus, dan memperlambat pergerakan makanan di dalam usus halus.

Pada kasus tertentu, dokter juga menganjurkan transplantasi usus guna menggantikan jaringan usus yang telah rusak. Konsultasi dengan dokter akan membantu menentukan prosedur yang tepat untuk Anda.

Short bowel syndrome merupakan sekumpulan gangguan pencernaan akibat struktur usus halus yang lebih pendek dari seharusnya. Penanganan yang tepat bisa mencegah komplikasi seperti malnutrisi, anemia, maupun penyakit lainnya.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Short bowel syndrome – Symptoms and causes. (2021). Retrieved 8 July 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/short-bowel-syndrome/symptoms-causes/syc-20355091

Short bowel syndrome – Better Health Channel. (2021). Retrieved 8 July 2021, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/short-bowel-syndrome

Short Bowel Syndrome – NORD (National Organization for Rare Disorders). (2021). Retrieved 8 July 2021, from https://rarediseases.org/rare-diseases/short-bowel-syndrome/

Information, H., Diseases, D., Syndrome, S., & Syndrome, S. (2021). Short Bowel Syndrome | NIDDK. Retrieved 8 July 2021, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/short-bowel-syndrome#what

Short Bowel Syndrome and Diet. (2021). Retrieved 8 July 2021, from https://badgut.org/information-centre/health-nutrition/short-bowel-syndrome-and-diet/

Versi Terbaru

08/07/2021

Ditulis oleh Kemal Al Fajar

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Waspadai Potensi Komplikasi Pasca Operasi Usus Buntu

Pancolitis (Radang Usus Besar)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Kemal Al Fajar · Tanggal diperbarui 08/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan