backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Operasi Fistula Ani

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/02/2021

Operasi Fistula Ani

Definisi operasi fistula ani

Operasi fistula ani adalah prosedur yang dilakukan untuk mengobati fistula sekaligus mengatasi kerusakan pada otot sfingter di sekitar anus.

Otot sfingter berfungsi sebagai kendali saat Anda buang air besar. Bila terjadi masalah pada otot ini, maka penderitanya bisa mengalami inkontinensia yang membuat Anda susah menahan BAB. Fistula ani inilah yang dapat mengganggu fungsi otot sfingter.

Fistula ani merupakan saluran yang terbentuk di antara kulit di sekitar anus dengan ujung organ usus besar.

Seringnya, kondisi ini awalnya muncul karena infeksi yang menyerang kelenjar anal. Infeksi ini menimbulkan kumpulan nanah (abses) yang bila tak segera ditangani akan berkembang dan keluar dari tubuh.

Nanah yang keluar membuat jalur ke permukaan kulit, membuatnya tetap terbuka dan membentuk saluran yang terhubung dengan kelenjar yang terinfeksi.

Kapan perlu menjalani operasi fistula ani?

Karena fistula ani tidak bisa sembuh sendiri, Anda harus mendapatkan penanganan medis bila mengalaminya. Selain itu, operasi akan menghindarkan Anda dari risiko abses berulang.

Pencegahan dan peringatan

Bila dokter sudah merujuk Anda untuk menjalani operasi, maka dokter akan memberi tahu Anda tentang berbagai pilihan prosedur yang tersedia, beserta risiko dan manfaat apa yang akan didapatkan.

Operasi yang paling umum dilakukan yaitu fistulotomi. Nantinya dokter akan menjelaskan apa saja yang terjadi selama menjalani prosedur dan risiko potensi terjadinya komplikasi.

Pada tahap ini, pastikan untuk mengajukan pertanyaan apapun yang ingin disampaikan. Bila perlu, mintalah lebih banyak waktu untuk membuat keputusan mengenai prosedur apa yang akan dipilih.

Jika sudah membuat keputusan, Anda akan diminta untuk menandatangani formulir persetujuan.

Apakah ada alternatif selain operasi?

Pembedahan adalah pengobatan standar untuk fistula ani. Bila ternyata kondisi yang Anda alami disebabkan oleh penyakit Crohn, pembedahan mungkin tidak perlu dilakukan. Dokter bisa saja hanya akan meresepkan obat-obatan.

Namun kembali lagi, prosedur pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi Anda. Ada beberapa pasien yang harus ditangani dengan keduanya, baik obat maupun operasi.

Proses operasi fistula ani

Bagaimana proses sebelum operasi?

Anda mungkin akan diberi enema satu jam atau lebih sebelum operasi Anda untuk mengosongkan usus bagian bawah Anda sebelum operasi.

Umumnya, operasi fistula ani dilakukan selama satu jam. Bila fistula berukuran kecil, biasanya Anda hanya memerlukan bius lokal pada saat menjalaninya. Namun bila ukuran fistula lebih besar, dokter mungkin akan memberikan bius total.

Sebelum menjalani operasi, Anda akan diberikan instruksi yang jelas sebelum operasi, termasuk apakah Anda boleh makan menjelang jadwal operasi. Dalam kebanyakan kasus, Anda harus mulai puasa sekitar enam jam sebelum prosedur dimulai.

Bagaimana proses operasi ini dilakukan?

Setelah anestesi telah mengeluarkan efeknya, dokter bedah Anda akan memasukkan alat bernama probe ke dalam lubang fistula.

Dokter kemudian akan memotong kulit dan jaringan di bawahnya, membuka bagian atas fistula. Luka dibiarkan terbuka tanpa jahitan sehingga bisa berangsur sembuh.

Jenis operasi ini bekerja dengan baik untuk sebagian besar pasien yang terkena fistula sederhana.

Jika fistula memiliki cabang yang melewati bagian atas dari otot sphincter, dokter bedah Anda dapat menempatkan jahitan khusus (disebut jahitan seton) di fistula untuk memubuat nanah mengalir dengan mudah.

Pada fistula yang lebih besar, operasi dapat melibatkan pemotongan otot dalam jumlah besar. Bila ini yang terjadi, maka operasi fisula ani bisa dilakukan lebih dari satu tahapan.

Metode lainnya, dokter juga bisa menggunakan lem untuk menutup dan menyembuhkan fistula. Pada prosedur ini, dokter menggunakan lem fibrin yang terbuat dari protein plasma.

Lem tersebut akan disuntikkan melalui bukaan luar setelah membersihkan saluran fistula. Terkadang, protein kolagen juga dapat digunakan dalam metode ini.

Apa yang harus dilakukan setelah operasi fistula ani?

Kebanyakan pasien dapat pulang pada hari yang sama atau 1 hari setelahnya. Setelah menjalani operasi ini, Anda mungkin akan merasakan nyeri dan perdarahan pada saat buang air besar selama 1 – 2 minggu pertama.

Pada selang waktu tersebut, Anda biasanya disarankan untuk makan makanan yang mengandung banyak serat dan minum banyak cairan supaya rasa sakit saat buang air besar berkurang.

Beberapa orang mengalami kesulitan saat berjalan kaki setelah menjalani operasi fistula ani. Untuk mengatasinya, cobalah untuk latihan berjalan kaki setiap hari.

Mulai dengan berjalan sedikit dan tambahkan durasi dan langkah Anda secara perlahan dari hari sebelumnya. Latihan berjalan dapat meningkatkan aliran darah dan membantu mencegah sembelit.

Terkadang, lubang fistula akan mengeluarkan nanah atau darah. Hal ini normal terjadi pada hari-hari pertama setelah operasi.

Anda bisa mengatasinya dengan meletakkan kain kasa di atas bukaan fistula untuk menyerap cairan darah atau nanah. Anda mungkin juga bisa menggunakan pembalut.

Beristirahatlah selama beberapa hari, dan berjalan sesedikit mungkin untuk membantu luka untuk sembuh.

Proses pemulihan sampai benar-benar sembuh bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Setiap orang mengalaminya dalam waktu berbeda, tergantung seberapa besar fistula yang dioperasi.

Apabila Anda memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan proses tes ini, konsultasikanlah kepada dokter Anda untuk pemahaman yang lebih baik.

Komplikasi operasi fistula ani

Meskipun operasi fistula ani termasuk aman, komplikasi tetap mungkin terjadi setelahnya. Komplikasi bisa meliputi infeksi, perdarahan, atau reaksi tak terduga dari obat bius.

Beberapa komplikasi lainnya yang lebih jarang terjadi meliputi:
  • kehilangan kontrol usus, artinya Anda akan kesulitan saat mengontrol kapan ingin buang air atau saat hanya ingin buang angin,
  • luka yang lebih lama sembuh,
  • fistula yang kambuh kembali,
  • penyempitan pada saluran anus, biasanya dapat terjadi saat fistula mulai sembuh.
Jika Anda mengalami salah satu dari komplikasi yang tak biasa tersebut, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
 
Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter tentang kemungkinan komplikasi atau pertanyaan lainnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/02/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan