Penyakit celiac (celiac disease) merupakan kondisi ketika pencernaan bereaksi berlebihan saat mengonsumsi gluten. Penyakit ini termasuk masalah kekebalan tubuh yang memicu peradangan hingga menyebabkan gejala yang mengganggu. Kenali apa saja gejala penyakit celiac di sini.
Tanda dan gejala penyakit celiac
Sebenarnya, beberapa orang dengan penyakit celiac tidak memiliki tanda-tanda sama sekali. Namun, hasil diagnosisnya masih positif. Beberapa orang mungkin memiliki hasil tes darah yang negatif, tetapi biopsi usus yang positif.
Meski begitu, pasien penyakit celiac berisiko mengalami komplikasi jangka panjang, terlepas memiliki gejala atau tidak.
Itu sebabnya, alangkah baiknya untuk mengenali ciri-ciri dari penyakit celiac untuk mendapatkan penanganan segera.
Umumnya, gejala awal dari penyakit celiac yaitu diare. Pasien celiac disease kerap kali mengalami masalah BAB berair atau sebagian padat.
Bahkan, feses yang dikeluarkan sering kali berbau tidak sedap dan tampak berminyak, atau berbuih.
Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh tidak dapat menyerap nutrisi secara maksimal. Hal tersebut menyebabkan feses mengandung kadar lemak yang sangat tinggi (steatorea).
Akibatnya, BAB pun berbau busuk, berminyak dan berbusa, yang mungkin membuat Anda sulit menyiramnya.
2. Perut kembung
Seperti yang Anda ketahui, gluten menjadi faktor pemicu kemunculan gejala penyakit celiac dan salah satunya yaitu perut kembung.
Hal ini dikarenakan kembung mungkin terjadi akibat peningkatan peradangan pada saluran pencernaan ketika gluten dikonsumsi.
Akibatnya, kerusakan pada usus kecil pun terjadi yang akhirnya menimbulkan perut kembung.
Meski begitu, perut kembung bisa menjadi respon alami tubuh terhadap pencernaan. Bila Anda khawatir, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikannya.
3. Sering kentut (buang gas)
Sering buang gas, alias kentut, merupakan masalah pencernaan yang kerap terjadi pada pasien penyakit celiac yang tidak diobati.
Kondisi ini sebenarnya terjadi karena fungsi sistem pencernaan yang tidak bekerja dengan baik dalam menyerap nutrisi.
Tak heran bila isi perut Anda dipenuhi oleh gas, terasa kembung, dan dikeluarkan melalui kentut yang cukup sering terjadi.
4. Berat badan menurun
Bila berat badan menurun tiba-tiba tanpa melakukan diet apapun, Anda mungkin perlu berhati-hati. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi pertanda Anda terkena penyakit celiac.
Penurunan berat badan pada pasien penyakit celiac disebabkan oleh kerusakan respon imun terhadap gluten dan usus kecil.
Hal ini memengaruhi proses penyerapan nutrisi, sehingga berat badan Anda pun turun. Berat badan yang turun tiba-tiba ini biasanya disertai dengan tanda-tanda penyakit celiac lainnya, seperti sakit kepala, sariawan, hingga kelelahan.
Untuk lebih pastinya, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah kondisi ini berkaitan dengan penyakit celiac atau masalah medis lainnya.
5. Kelelahan
Mengingat penyerapan nutrisi dalam tubuh terganggu, orang dengan penyakit celiac cenderung merasa mudah lelah.
Terlebih lagi, pasien celiac disease yang tidak menjalani diet bebas gluten berisiko mengalami kelelahan yang parah. Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari Nutrients.
Studi tersebut melaporkan bahwa penyakit celiac yang tak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada usus kecil dan kekurangan vitamin, serta mineral.
Hal ini tentu dapat membuat penderitanya merasa cepat lelah karena kekurangan gizi yang dibutuhkan tubuh.
6. Anemia
Bagi Anda yang menderita penyakit celiac mungkin sering mengalami anemia defisiensi zat besi.
Bagaimana tidak, tubuh Anda tidak dapat sepenuhnya menyerap zat besi dari makanan yang dikonsumsi.
Pasalnya, makan makanan yang mengandung gluten membuat sistem imun menyerang lapisan usus kecil, sehingga mengganggu kemampuan menyerap zat besi.
Bahkan, beberapa orang yang menderita anemia bisa menjadi gejala utama dari penyakit celiac dan termasuk cukup parah.
Daftar Makanan Penambah Darah untuk Orang Anemia (Plus Pantangannya)
7. Sembelit
Meski tidak mengalami diare sebagai gejala penyakit celiac, bukan berarti Anda terbebas dari masalah pencernaan ini.
Sembelit bisa menjadi salah satu pertanda bahwa Anda mengalami celiac disease. Hal ini dikarenakan penyakit celiac merusak vili usus, yaitu lipatan atau lekukan pada usus halus.
Bagian usus ini berfungsi memperluas permukaan penyerapan, sehingga nutrisi dapat terserap dengan sempurna. Bila makanan bergerak melalui saluran pencernaan, vili usus tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.
Hal ini menyebabkan lipatan usus tersebut menyerap kelembapan ekstra dari feses yang membuat BAB keras dan mengakibatkan sembelit.
8. Gatal-gatal
Selain masalah pencernaan, penyakit celiac ternyata memengaruhi kesehatan kulit, yaitu dermatitis herpetiformis.
Dermatitis herpetiformis merupakan jenis masalah ruam kulit yang gatal dan melepuh pada siku, lutut, atau bokong.
Studi dari Scandinavian journal of gastroenterology menunjukkan sekitar 17% dari pasien penyakit celiac mengalami ruam ini.
Terlebih lagi, gejala penyakit celiac ini dapat berkembang dan sering dianggap sebagai hasil pengobatan yang tak berjalan sesuai instruksi dokter.
9. Depresi
Tak hanya gejala yang tampak pada fisik, penyakit celiac pun bisa memengaruhi kondisi psikologis hingga memicu depresi.
Meski belum diketahui apa penyebab pastinya, beberapa ahli berpendapat bahwa kekurangan gizi akibat malabsorpsi nutrisi bisa menjadi faktor pendukung.
Sebagai contoh, asam folat dan vitamin B6 merupakan jenis vitamin yang berperan penting dalam suasana hati dan kesehatan sistem saraf.
Sementara itu, banyak penderita penyakit celiac yang didiagnosis kekurangan nutrisi tersebut. Itu sebabnya, ada kemungkinan depresi bisa terjadi pada pasien penyakit celiac.
10. Gejala lainnya
Selain beragam kondisi di atas, ada gejala penyakit celiac lainnya yang perlu Anda waspadai, antara lain:
- nyeri tulang atau sendi,
- radang sendi,
- osteoporosis,
- penyakit liver dan saluran empedu,
- neuropati perifer,
- kejang atau migrain,
- telat datang bulan (menstruasi),
- masalah kesuburan, atau
- sariawan di dalam mulut.
Bila mengalami salah satu atau lebih kondisi yang disebutkan, segera periksakan diri ke dokter.
Ada kemungkinan kondisi di atas tidak disebabkan oleh penyakit celiac, melainkan penyakit lain. Guna memastikan hal tersebut, konsultasikan dengan dokter.
[embed-health-tool-bmr]